"Selamat pagi, cintaku..." tiba-tiba terdengar sapaan manjanya saat aku masih memejamkan mata.
"Bangun yuk, sayang. Udah hampir jam 8. Nanti telat aku ngantor"
Kubuka mata. Kulihat Ella sedang memelukku dan memandangiku penuh arti. Ia tersenyum manis sekali.
Kulihat dia semakin cantik di pagi hari setelah bangun tidur.
"Pagi, sayang..." balasku.
Kamipun berciuman. Walaupun kami baru bangun tidur, aroma tak sedap dari mulut kami masing-masing tak mencegah keinginan kami untuk bercumbu sejenak.
Kuperiksa ponselku. Dan benar saja, tak ada pesan ataupun missed call dari istriku. Ia memang tak peduli padaku.
Kamipun mandi pagi bersama lalu sarapan. Walaupun cuma nasi goreng, tapi nasi goreng buatan Ella sangat enak! Aku terkejut di sela-sela kesibukannya, Ella masih menyempatkan waktu belajar memasak. Aku jadi makin cinta.
💖💖💖
Sesampainya kami di kantor Ella, kubantu Ella membawa bahan-bahan presentasi untuk klien ke ruang kantornya. Namun, aku juga merasa ada perhatian dari sekitar.
Resepsionis Ella yang senyum-senyum melihatku mungkin tahu bahwa aku dan Ella memiliki hubungan yang lebih dari sekadar supir pribadi dan klien. Aku agak malu karena perasaan itu terungkap, dan itu membuatku merasa tidak nyaman.
Selain itu, beberapa pegawai kantor Ella sepertinya juga mengetahui atau memiliki firasat bahwa ada hubungan istimewa antara kami. Mereka memandangku dengan tatapan aneh, dan aku bisa merasakan bahwa situasi ini telah menciptakan beberapa perbincangan di antara mereka.
Pucuk dicinta ulam tiba, ketika aku pulang dan memberikan uang hasil narik semalaman (yang sebenarnya adalah pemberian dari Ella), istriku malah bilang bahwa dia ingin pulang kampung ke Brebes. Rindu emaknya, katanya. Hey! Ini adalah waktu keberuntunganku! Aku jadi bisa lebih bebas berduaan dengan kekasihku Ella, pikirku.
Kabar gembira itu rencananya akan kuberitahukan pada Ella malam itu, saat aku menjemputnya dari kantornya.
Tapi malah akulah yang mendapat kejutan. Bermula dari pesan WhatsApp dari Ella yang mengatakan bahwa ia tidak berada di kantor, melainkan sedang berada di sebuah cafe di daerah Blok M. Ia ingin aku menjemputnya di sana.
Kuparkirkan mobil Ella yang sudah kuambil dari apartemennya di halaman parkir cafe itu jam 20.30 tepat.
Ketika aku menghubungi Ella dan memberitahunya bahwa aku sudah di parkiran, dia justru mengajakku untuk masuk ke cafe tempatnya berada dan bergabung dengannya. Aku merasa tidak percaya diri karena sudah jarang mengunjungi cafe akhir-akhir ini, kecuali jika ada pesanan dari pengguna ojol.
Tapi Ella sangat memaksaku untuk masuk, dan akhirnya aku menurutinya. Saat aku sampai di dalam cafe, aku mencari meja tempat Ella duduk.
Ternyata, dia sedang bersama enam orang temannya.
"Girls, ini kenalin. Ini yang namanya Bagas" ia memperkenalkan aku pada teman-temannya.
"Oh ini toh, sang pangeran?!" timpal salah satunya.
"Waduh, ini toh yang bikin Ella galau dan sekarang jadi berbunga-bunga?!" timpal yang lainnya.
Aku merasa malu dan tidak percaya diri. Ini terlihat jelas di wajahku pastinya.
"Eh girls... jangan gitu ah. Cowok gue jadi merah tuh mukanya" bela Ella.
Aku berkenalan lah dengan mereka satu persatu. Diantara mereka ada 2 waria dan sisanya adalah wanita.
KAMU SEDANG MEMBACA
🔞 Ellana, Sang Penyelamat 🔞
RomanceWARNING 21+ LGBT STORY 🔞 🌈 PERINGATAN: MENGANDUNG CERITA SEX SESAMA JENIS. Kenyataan Pahit harus kuhadapi saat istriku berhenti mencintaiku. Namun kehadiran Ella yang tak lain adalah sobat masa SMA ku yang kini sudah bertransisi, mengubah cara pa...