•HAPPY READING•
-
-
-
-Sudah sebulan berlalu sumire dan kawaki berpacaran, dan selama itu juga sarada dan boruto selalu mengikuti mereka kencan.
Tapi mereka bukan pengutit!!.
Mereka hanya memastikan, apakah keduanya benar benar bahagia?
Ini sudah kesekian kalinya, sarada dan boruto bersama hanya karna mengikuti kawaki dan sumire berkencan. Boruto masih tidak melihat tanda tanda, sumire tidak suka dengan kawaki.
Sedangkan sarada, dia menatap sumire cemas seperti biasa. Senyuman kaku sumire masih menghiasi wajahnya selama kencan dengan kawaki, sarada jadi merasa harus mencoba meyakinkan sumire agar tidak semakin tertekan oleh hal ini.
Sarada benar-benar mencemaskannya, karna itu ia tak sengaja menyikut perut boruto saat sedang sembunyi disudut meja restoran. Membuat boruto mengeluarkan pekikan keras, dan berhasil mengejutkan sumire dan kawaki.
"Salad? Apa yang kau lakukan?" Sembur boruto.
"Maaf" sahutnya sambil menatap boruto.
"Boruto-kun? Sarada? apa yang kalian lakukan disini?" Suara itu milik sumire.
Membuat atensi keduanya menatap sumire, dan kawaki yang sedang berjalan mendekat.
"I-itu a--"
"Kami sedang makan bersama benar kan salad??" Jawab boruto cepat.
Sarada masih gugup, karena ketahuan. Ini seperti mereka yang sedang ketahuan jalan bersama.
"Bolt? Aku tidak mengira kau seakrab itu denganya?" Kawaki membuka suaranya.
Membuat sarada mendadak kaku.
"Y-ya kau tahu kan? Saradakan tetangga kita, benar kan salad? Kami kan memang sudah biasa bermain bersama bukan?" Jawab boruto sejelas mungkin.
Hal itu tambah membuat sarada makin terpojok, karna ia tak pernah memberi tahu tentang hal ini kepada sumire. Karena menurutnya hal itu tidak ada kaitannya dengan mereka, dan tidak perlu juga jika diungkapkan.
"Kalian tetanggan?" Sumire bingung.
"Benar! Kami tetanggan iya kan salad!" Sekali lagi boruto mencoba meyakinkannya, ditambah ia mulai melirik lirik sarada was-was.
Lidah sarada mendadak keluh, ia seperti telah melakukan kesalahan besar. Ia tak ingin memikirkannya, namun dia kepikiran!!
Bagaimana jika nanti sumire salah paham? Tapi memang seharusnya tidak usah dipikirkan, tapi tetap saja ia merasa bersalah. Apalagi ia tidak bilang jika ia dan boruto sebenarnya berteman lumayan akrab(?) Sebelum masuk SMA.
"E-eum" sarada mengangguk kecil.
"Jadi ini yang selalu kau bilang misi? Pergi bersama sarada" goda kawaki.
Boruto hanya cengengesan, sumire hanya tersenyum kaku melihatnya. Sedangkan sarada sudah tidak tahu lagi harus bagaimana.
'bukan kah situasi ini seperti aku sedang berselingkuh? dengan lelaki yang telah diincar sahabatku sejak lama??' Pekik sarada dalam hati.
"Kalau begitu, ayo kalian bergabung dengan kami. Setelah ini kalian ingin kemana?" Sumire membuka suaranya lagi, dan menatap boruto dan sarada bergantian.
"A-a tidak usah su--"
"Boleh?"
Boruto dengan riang mengajukan pertanyaan apakah mereka benar-benar boleh ikut mereka??
"Tentu saja!" Kata sumire riang.
"Baik kalian ingin kemana?" Kini kawaki menanyai tujuan mereka setelah ini.
Sarada masih diam, ia masih mencerna hal ini. Dia pusing! Sangat pusing.
"Sarada"
Gadis itu masih saja diam ketika namanya dipanggil setelah empat kali ia baru menyahut.
"Sarada!"
"Aa? Ada apa sumire?" Sarada ngeblank!!
"Ayo! Kita kan mau menonton bersama" ajaknya.
Sarada mengangguk dan berjalan mendekat, sumire yang berada disampingnya hanya tersenyum cerah kearahnya.
....
Seharian ini boruto benar benar lelah, ia berpikir seperti nya sarada memang benar benar bercanda waktu itu.
'mereka baik-baik saja tuh sampai sekarang!' Batin boruto.
"sepertinya sarada benar-benar menyukai kawaki" gumamnya.
Kini ia berguling-guling dikasurnya, lalu menatap langit-langit kamarnya sambil menutup wajahnya dengan siku lengan kanannya.
"sarada menyukai kawaki ya?" gumamnya lagi.
Lagi dan lagi ia memikirkan gadis itu, gadis dengan warna mata merah itu sukses membuatnya kepikiran terus.
Ia jadi berpikiran bahwa sarada benar-benar telah membohonginya kali ini, jika diingat ingat dulu boruto selalu menjahilinya dengan cara berbohong seperti ini.
"salad! kawaki menyukaimu tahu" kikiknya.
Pertama kali boruto menggodanya seperti itu, sukses membuat wajah sarada merah semerah tomat!
Namun yah, pada akhirnya sarada tahu bahwa itu hanya candaan belaka.
"dasar bodoh! aku membencimu bolt!" saat sarada tahu bahwa ia hanya menggoda nya, sarada benar benar marah kepadanya.
Dan itu masih sampai sekarang.
Kira kira itu adalah kejadian 4 tahun yang lalu(?) Saat mereka masih kelas satu SMP
Hal itu sukses membuat sarada dan kawaki masuk disekolah yang sama, dan tentunya berbeda dengan sekolah boruto.
Ditahun pertama masih baik-baik saja, mereka masih bermain bersama dalam artian masih saling bercengkraman tangan.
Namun ditahun kedua, sarada benar-benar berubah. Ia menghindari boruto habis-habisan, sampai boruto rela menungguinya selesai sekolah. Namun sarada selalu saja kabur, hingga waktu musim panas sarada dititipkan dirumah boruto lagi.
Disitulah boruto tahu, bahwa sarada benar-benar marah kepadanya tentang kawaki yang menyukai sarada. Kenyataannya, dulu kawaki pernah menyukai seseorang waktu SMP dan sempat berpacaran denganya.
"salad! kau benar-benar sukses membuat ku memikirkanmu terus menerus!!" pekiknya tertahan oleh bantal yang ia sumpalkan kedirinya sendiri.
....
Kawaki dan sumire kini sedang bertelponan, kali ini kawaki benar-benar mengajaknya serius berbicara.
"bagaimana?" tanya kawaki.
"tentang apa?"
"tentangku sumire"
Hening.
Belum ada jawaban, lagi dan lagi kawaki menghela napas. Namun sebelum sambungan nya dimatikan, sumire sempat bersuara.
Hal itu membuat kawaki tertawa, dan menutup telponnya dengan manis.
"aku mencintaimu sumire"
.
.
.
.
To be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothin On Me [End]
FanficSesuatu terjadi bukan karna direncanakan, melainkan kebetulan yang manis. ini tentang dua cinta-empat hati.