•HAPPY READING•
-
-
-
-Minggu ini boruto tidak mengikuti kawaki dan sumire berkencan, karena ia memilih bermain bersama shikadai dan inojin.
"yah bolt! kok malah afk sih" gerutu inojin.
"maaf, maaf" sahut boruto cengengesan.
Sebab sedari tadi ia ditelpon terus oleh seseorang.
'berisik sekali! apa dia belum bosan mengikuti mereka berkencan??!' batinnya kesal.
Sampai akhirnya dia keluar dan mengangkat telponnya.
"Kenapa lama sekali sih menjawabnya??" Teriaknya dari sebrang sana.
"Ada apa sih memangnya?" Balas boruto ikut kesal.
"Kau hari ini tidak mengikuti kawaki dan sumire?"
"Tidak, aku sedang bersama shikadai dan inojin"
"Kenapa?"
Boruto menghela napas, dan dengan langkah gusar ia mondar mandir diluar teras rumah inojin.
"Memangnya kenapa sih? kau masih khawatir dengan sumire? Ku lihat mereka baik-baik saja sampai saat ini! Apanya yang perlu dikhawatirkan lagi?" Teriak boruto kesal.
"Kan sudah k--"
"Ya, ya aku sudah dengar itu berkali-kali. Tapi buktinya mereka masih berkencan dan baik-baik saja bukan?"
Kata-kata itu sukses membuat sarada terdiam ditempatnya.
"Ku pikir kau benar-benar cemburu pada kawaki, sarada" timpalnya.
"Apasi? Sudah ku bilang bu-- tunggu tunggu dulu mitsuki!!"
Boruto menyititkan keningnya, saat mendengar suara sarada mulai redup.
"Halo, boruto. Ini aku Mitsuki" katanya dari sebrang sana.
"Mitsuki? Kenapa kau bersama sarada?"
"Aku sedang mengajaknya berkencan, tapi dia bilang punya misi khusus denganmu. Lalu dia menelponmu, dan kau bilang tidak akan ikut kan?"
"E-eum" sahut boruto bimbang.
"Karna kau tidak ada urusan lagi, aku pergi bersama sarada dulu yah"
Tut! Tut! Tut!
Sambungan telpon dimatikan oleh pihak sebrang, membuat boruto berhenti berjalan memutar.
'mitsuki berkencan dengan sarada?' Boruto reflek memikirkan nya lagi.
Lagi lagi gadis itu berhasil mencuri pikirannya, sampai suara kedua temannya itu tidak boruto pedulikan.
"Bolt!"
"Bolt! Apa kau sudah Bolot?" Inojin mulai kesal.
"Maaf, sepertinya aku harus segera pulang" kata boruto tiba-tiba.
Shikadai dan inojin bertatapan kala boruto keluar dari rumah inojin.
"Ku rasa ia menghampiri sarada" jawab shikadai.
"Ya, ku rasa kau benar. Anak itu kan memang selalu begitu jika menyangkut soal sarada" kikiknya.
....
Boruto berhasil menyusul ketempat yang ia tahu akan menjadi tempat kencan sumire dan kawaki seperti biasanya, ia menemukan kawaki dan sumire yang asik tertawa sambil makan gulali.
Tapi kali ini bukan mereka yang boruto cari, melainkan gadis itu. Gadis bersurai gelap dengan netra merahnya itu, sampai berpikir untuk menelponnya namun seseorang menepuk pundaknya terlebih dahulu.
"Bolt?"
"Salad!"
Boruto reflek mencari-cari seseorang yang membuatnya datang ke sini dengan tergesa-gesa.
"Kau sedang apa? bukan nya tadi kau tidak mau ke sini?" Sarada memandangnya sengit.
"Dimana dia?"
"Dia siapa?"
"Mitsuki"
Sarada diam sebentar sampai akhirnya mendudukkan dirinya dikursi taman sana.
"Dia sudah kusuruh pulang" ujarnya sambil menghela napas.
Boruto reflek mendudukkan dirinya disamping sarada juga.
"Ku pikir kalian akan berkencan" kata boruto.
"Tidak, memangnya kenapa kalau aku kencan denganya?" Sarada menatap boruto lekat.
Karena jarak wajahnya hampir dekat, membuat boruto reflek menahan napas.
'terlalu dekat!!' Batin nya.
"Y-ya tidak apa-apa sih. Cuman kan kalau kalian berkencan, kau tidak akan bisa mengintip kawaki dan sumire berkencan lagi" jawabnya gugup.
Lagi dan lagi sarada menghela napas lelah ia menatap rerumputan yang ia injak dengan kakinya.
"Begini ya boruto" lirihnya.
Membuat boruto menajamkan pendengarannya.
"Sumire itu menyukaimu kenapa kau bodoh sekali sih?" Cicitnya.
"H-hah? Sumire menyukaiku?"
.
.
.
.
To be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothin On Me [End]
FanfictionSesuatu terjadi bukan karna direncanakan, melainkan kebetulan yang manis. ini tentang dua cinta-empat hati.