Sembilan

451 61 8
                                    

•HAPPY READING•

•HAPPY READING•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
-
-

"Kenapa kau terus menjauhi ku sih?" Ujarnya kesal.

Boruto menatap matanya dengan kesal.

Gadis itu melemaskan tangannya, membuat pintu yang tadinya ditahan boruto kini jadi terbuka lebar.

Sarada menatapnya dengan sengit, serasa tidak ingin kalah ia membuka suaranya.

"Aku biasa aja!"

"Biasa saja, biasa saja tapi kau menghindariku sampai-sampai memutar jalan pulang!"

Baik sarada kini diam, tak bisa membalas perkataan boruto.

Dia memundurkan langkahnya, menunduk. Bahkan saat membelakangi boruto, ia hendak ingin lari.

Namun tangannya dicekal oleh boruto, dan membuat dirinya harus menatap matanya lagi.

"Kenapa diam saja? Ku tanya kenapa?" Tanyanya sekali lagi.

"Berisik! Aku ngga tau lah! Reflek aja" teriaknya sambil menutup matanya.

Boruto membuang napas gusar, mengajak sarada duduk diruang tamu rumahnya.

"Sebenarnya aku salah apa sih?" Lirih boruto.

Hening.

Sarada enggan membalasnya, karena dia sendiri juga tidak tahu harus menjawab apa.

"Kau masih marah waktu aku meledek kawaki menyukaimu?"

"Tidak!" Sarada cepat menjawab itu.

"Lalu kenapa?!! Dari dulu tidak jelas! Tiba-tiba menjauhi ku, lalu kita jalan mengintip kawaki dan sumire seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Lalu kau begitu lagi, jadi maumu itu apa sih?!" Erang boruto frustasi.

Gadis itu bingung, tapi juga kesal lama-lama karena seakan-akan hanya boruto yang pusing dan bingung lalu berteriak-teriak padanya.

"Aku juga tidak tahu bodoh!!" Sarada berdiri.

"Aku tidak menghindarimu! Aku hanya menjaga jarak! Kau bilang dulu tidak suka direpotkan olehku kan?"

....

Saat itu mereka masih kelas satu SMP boruto dengan sengaja mengambil jalan memutar untuk pulang kerumah, agar bisa  pulang bersama kawaki dan sarada.

Namun saat itu kawaki bilang bahwa sarada ada kegiatan klub hari itu, jadi mereka pulang hanya jalan berdua.

Tadinya baik-baik saja, sampai akhirnya karena percakapan kawaki kepada boruto membuatnya sedikit sensitif.

"Dengar kawaki! Perempuan itu merepotkan, contohnya sarada. Sejujurnya aku lelah direpotkan olehnya"

Sarada mendengarnya tidak sengaja, awalnya ia ingin mengangetkan boruto namun tidak jadi ketika boruto bilang begitu. Tanpa mendengarkan lanjutannya, sarada buru-buru pergi dan berkamuflase dengan pergi ke toko mochi.

Nothin On Me [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang