Dua Puluh Dua

237 33 14
                                    

Ini adalah sebuah karya fiksi. Nama, tokoh, cerita/peristiwa, merupakan unsur fiktif belakang. Beberapa nama tokoh, visual dan peristiwa diambil dari dunia nyata.

....................................................................

Pagi hari Hana sudah disibukan oleh kegiatan-kegiatan yang akan ia lakukan nanti setelah pemotretan. Jadwal Hana hari ini tidak hanya pemotretan di studio tapi juga mengerjakan beberapa tugas kuliahnya. Ia berencana pergi mengerjakan tugas berkelompok dengan teman-temannya di sebuah cafe yang sering digunakan para mahasiswa ataupun pelajar mengerjakan tugas bersama dengan teman mereka. Hana menyiapkan segala keperluan yang akan digunakannya nanti seperti alat tulis buku dan laptop ia berencana akan datang langsung setelah selesai pemotretan di studio menggunakan motor sportnya sehingga ia tidak datang ke pemotretan bersama rombongan.

Dengan sepengetahuan orang tua, Hana mempunyai motor sport warna hitam yang ia beli dengan uangnya sendiri. Motornya ini hampir selalu berada di parkiran asrama atlet, dan sering digunakan di saat ia senggang atau keadaan darurat yang mengharuskan ia cepat cepat sampai tujuan. Bisa di bilang Gong myung dan Doyoung belum pernah melihat motor sportnya ini karena saat membeli motor ini ia hanya bersama appa dan teman appanya yang mengerti motor.

Dengan Hoodie dan celana sport hitamnya tak lupa dengan helm full face hitamnya dan tas ransel di punggung, Hana menjalankan motornya bersamaan dengan mobil rombongan berjalan.  Ia mengikuti dari belakang agar bisa sampai di tempat pemotretan bersamaan.

Setelah sampai di tempat pemotretan Hana dan rombongan bergegas masuk dan menyelesaikan sesi ini. Sesi pemotretan ini berlangsung sampai siang hari waktu istirahat makan siang. Hana meminta izin pada manajer dan lainnya akan kembali terlebih dahulu.

"Manager-nim, aku izin kembali duluan ya, aku sudah menyelesaikan sesi pemotretanku." Kata Hana menghadap manajer tak lupa ia  menggendong tas ranselnya dan membawa helm di lengan tangan kanannya.

"Oke, kamu bisa pergi sekarang. Tapi jangan lupa untuk makan siang dulu."

"Aku akan makan di sana saja manager-nim, aku takut teman temanku menunggu lama."

"Oke, hati hati di jalan."

"Okay siap manager-nim. Oppa Eonni aku pergi dulu, sampai bertemu nanti. Bye-bye..."

"Nee, hati hati dijalan."

Hana bergegas menuju motornya yang berada di parkiran ia menyalakan motor dan melaju ke cafe yang telah direncanakan. Saat di jalan menuju cafe Hana berhenti untuk membeli bahan bakar di pom bensin arah menuju cafe. Setelahnya ia melanjutkan perjalanan ke cafe sekitar 25 menit, di pertengahan jalan ia berhenti saat ada lampu merah dan tanpa disadari di sebelahnya ada sebuah mobil minivan yang berisi sekumpulan idol laki-laki berjumlahkan 7 orang yang akan kembali ke sebuah agensi di sekitar sana.

"Hyung coba lihat di sebelah kiri, keren ya sepertinya jika aku seperti itu aku akan bertambah keren hahaha...." Kata Jisung sambil melihat sebelah kiri mobil dan berandai-andai.

"Yak lebih baik kamu mencari SIM dulu baru mulai berkendara daripada kamu hanya berkhayal dan berandai-andai saja." Sahut Chenle yang sedari tadi bermain ponsel di belakang Jisung dan memfokuskan pengelihatannya ke sebelah kiri mobil.

"Melihatmu mengendarai sepeda yang biasa dipakai anak-anak saja membuatku ragu apalagi mengendarai sepeda motor seperti itu lebih baik kamu menjadi modelnya saja." Kata Renjun dengan ekspresi membayangkan Jisung berkendara sepeda.

Kesayangan Kim Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang