Dua Puluh Satu

298 27 0
                                    

Ini adalah sebuah karya fiksi. Nama, tokoh, cerita/peristiwa, merupakan unsur fiktif belakang. Beberapa nama tokoh, visual dan peristiwa diambil dari dunia nyata.

.....................................................................

Pagi ini setelah Hana bersiap diri ia keluar kamar untuk sarapan tidak seperti dugaan ternyata ruang keluarga lebih rapi dari pada yang di bayangkan Hana. Tidak ada bungkus makanan ringan, piring kotor, gelas kotor dan remahan remahan makanan di sofa maupun karpet.

"Eomma temannya Doyoung Oppa kapan perginya?" Tanya Hana sembari menuangkan air ke gelasnya.

"Tadi pagi. Pagi pagi sekali mereka sudah di jemput manager, katanya akan ada jadwal acara siang nanti." Jawab Eomma kim yang sedang memasak.

"Ohh... Doyoung Oppa juga ikut?" Tanya Hana yang sedang membantu menyiapkan alat makan.

"Nee..."

"Eomma pulang jam berapa?" Tanya Hana mengambil teko kaca dari dapur yang berisi air minum.

"Tadi pagi jam 5."

"Lalu Appa dimana?" Tanya Hana menuangkan air minum ke gelas yang telah disediakan dan menatanya di dekat piring makan masing masing.

"Baru mandi. Tolong kamu bantu Eomma bangunkan Oppa mu dan panggilkan Appa mu untuk sarapan bersama."

"Oke siap, kalau begitu aku akan memanggil Gong myung Oppa dan Appa untuk segera sarapan." Kata Hana yang melihat bahwa masakannya sudah selesai dihidangkan.

Acara sarapan pun berlangsung seperti biasa. Selesai sarapan Hana berpamitan lalu berangkat menuju asrama atlet dengan taksi, tak lupa membawa tas ransel, skateboard dan tas belanja yang berisi beberapa makanan ringan yang ia beli kemarin.

Sesampainya di asrama Hana langsung pergi ke kamarnya dan meletakkan barang barang yang di bawanya dari rumah. Setelah merapikan barang barangnya tadi, Hana dengan rambut panjang yang gerai, ikat rambut dan jam tangan di pergelangan tangan kiri nya, kaos lengan pendek oversize, celana bahan selutut, sepatu kets dan tak lupa tas ransel di punggung, langsung bergegas berjalan turun ke lobby untuk berkumpul dengan atlet lainnya sesuai pesan KakaoTalk yang dikirim semalam. Mereka berkumpul sekitar jam 10 pagi setelah selesai sarapan, untuk melakukan kegiatan bersama di luar jam latihan.

"Annyeong Annyeong Annyeong Haseyo..." Sapa Hana yang baru datang dengan riang sembari membungkukkan badan.

Bisa dibilang mereka para atlet nasional cukup dekat satu sama lain, jadi tak heran jika mereka bersikap biasa tanpa memedulikan senioritas jika bersama seperti ini. Dengan profesional mereka secara fleksibel dapat  memposisikan diri menjadi senior junior atau setara sesuai dengan kondisi. Seperti halnya hari ini mereka menyetarakan diri dengan bersenda gurau bersama yang lain tanpa memandang status senioritas, walaupun begitu mereka tahu batasan masing masing.

"Hana-ya kau senang sekali." Heran Kang Hyuna seorang atlet badminton yang sedang duduk di kursi tunggu lobby dengan yang lain.

"Eonni aku sudah lama tidak bertemu dengan mu dan yang lain, maka dari itu aku senang." Jawab Hana semangat.

"Ya padahal kita di latihan terakhir bertemu. Dan ku lihat tadi kamu tidak makan di kantin ya?" Tanya Lee Ji Yeon yang merupakan atlet judo duduk di sebelah kanan Kang Hyuna. Lee Ji Yeon merupakan teman Kang Hyuna dan Hana di asrama. Hampir semua yang berkumpul di sini Hana mengenalnya baik dari yang sudah lama disini dan yang sudah lama disini.

"Hehehe... Nee eonni, aku tadi sudah sarapan di rumah." Jawab Hana cengengesan sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Pantas saja dari kemarin enggak kelihatan." Kata Cha Eun So dari belakang hana bersama sohibnya Lee Jung Hoo, mereka merupakan seorang atlet karate.

Kesayangan Kim Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang