02: Sebelum Berpindah

138 75 9
                                    

Jakarta, 4 November 2022

Sebuah mobil berwarna hitam terlihat memasuki parkiran di salah satu club malam. Kemudian, keluarlah seorang gadis berambut gelombang dari dalam mobil dan berjalan masuk ke club tersebut.

Di dalam, gadis itu menghampiri dua orang temannya yang asik mengobrol di meja nomer 15.

"Hai, girls," sapa Anantha, yang langsung duduk di antara dua temannya.

Kedua teman Anantha mendapati raut muka gadis tersebut seperti sedang tidak bersahabat.

"Pasti lo habis bertengkar lagi sama Papa lo, ya kan?" tebak salah satu teman Anantha, bernama Vionara. Anantha hanya mengangguk.

Lalu temannya yang satu lagi menyahut, "Kali ini, lo apain si jalang itu?"

"Gue ludahin sih." Seketika mulut dua teman Anantha terbuka lebar usai mendengar perkataannya.

"Serius, Nan?" Syera mendelik, tak percaya Anantha melakukan apa yang dia ucapkan.

"Iya. Biar sekali-kali dia ngerasain ludah gue yang wangi," balas Anantha.

"Keren lo, Nan. Gue aja nggak berani lawan selingkuhan nyokap gue," ujar Syera.

"Udah lah, kita di sini tujuannya buat ngehibur diri. Bukan malah bahas masalah di rumah," tutur Vionara.

"Ayo, iku gue sekarang." Vionara pun menarik tangan Anantha dan Syera, membawa kedua gadis itu untuk membeli minuman.

Anantha yang muak dengan kejadian yang dia alami di rumahnya tadi, menegak banyak sekali minuman keras hingga menyebabkannya mabuk berat.

Vionara dan Syera sudah berusaha menghentikan gadis itu, namun gagal lantaran Anantha selalu memaksa untuk menuangkan lagi minumannya ke gelas.

Pada pukul 11 malam, sesudah puas bersenang-senang, Vionara serta Syera membopong tubuh Anantha menuju ke tempat yang gadis tersebut minta.

Dua teman Anantha itu membawa Anantha menuju parkiran lalu mencari dimana letak mobil milik Anantha diparkiran.

Setelah menemukan mobil Anantha, Syera membukakan pintu mobil dan memasukan Anantha ke mobilnya.

"Lo yakin mau ngendarain mobil sendiri, Nan? Gue bisa nyuruh supir gue buat nganterin Lo pulang kok," ucap Vionara.

Anantha menggeleng dengan bibir yang menyunggingkan senyuman, "Tenang aja, orang gue nggak mabuk."

"Nggak mabuk gimana?! Badan lo aja sempoyongan gitu." Syera ikut menimpal.

"Mendingan lo jangan bawa mobil sendiri deh, Nan. Gue nggak yakin soalnya."

"Bener tuh kata Vio. Gue pesenin taxi online aja, ya? Nanti mobil lo, kita berdua yang anterin ke rumah lo."

"Makasih, ya. Kalian berdua udah khawatirin gue, tapi gue beneran gapapa. Kalian tenang aja. Lagian, kalo sampe gue kecelakaan, nyokap sama bokap gue malah seneng."

Bruk

Anantha menutup pintu dan menyalahkan mesin mobilnya. Dari kaca mobil yang belum tertutup, Anantha melambaikan tangan kepada dua temannya. Kemudian, ia mengendarai mobilnya pergi meninggalkan parkiran.

Di dalam mobil, Anantha menyalakan musik dengan cukup kencang. Anantha yang berada di bawah alam sadarnya, menyetir secara ugal-ugalan dan tentu saja tak menghiraukan keadaan sekitarnya.

Sanjaya & SurabayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang