★ - Random Chatting

559 47 9
                                    

𝐛ipp... 𝐛ipp... 🚗
.
𝐀𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐧𝐞𝐞𝐝 𝐮𝐫 𝐯𝐨𝐭𝐞, 𝐩𝐥𝐞𝐚𝐬𝐞 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐟𝐨𝐫 𝐬𝐮𝐩𝐩𝐨𝐫𝐭 𝐭𝐡𝐞 𝐀𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫.

























Saat sesampainya di kamar Hotel Otoya melepaskan Yukimiya dan Karasu juga melepaskan Hiori.

Mereka melihat bahwa hotel itu cukup luas tapi kekurangan nya hanya ada satu ranjang.

"HEH! INI MASA TURU BEREMPAT SEKALIGUS?!" Protes Hiori memukul kecil bahu Karasu.

"Protes sama yang punya hotel aja emang pengaturan hotelnya kayak gini mau gimana lagi coba?" Kata Karasu menepuk rambutnya Hiori.

"Belah dua" Kata Yukimiya dengan muka tanpa dosa nya.

"Belah dua?... GOJO!" Ucap Karasu dan Otoya secara bersamaan.

Hiori menyilangkan tangannya memalingkan dirinya dari Karasu berharap Karasu peka kalo dia lagi ngambek.

"Hio... ini" Karasu memberikan sebuah handphone pada Hiori.

"Aku gantiin hp kamu yang kemarin... oh iya maaf ya" katanya dengan tulus begitu juga senyumnya.

Hiori menoleh kearah Karasu dan melihat dia yang memegang sebuah ponsel itu.

Hiori tersenyum kecil lalu menerima ponsel pemberian nya lagipula Karasu yang ngerusak jadi dia yang harus ganti kalo ngga, komunikasi bakal sulit.

Sementara itu...

Otoya berbaring di ranjang dengan nyaman disisi lain Yukimiya duduk di tepi ranjang.

"Nyaman banget aw... ini empuk kayak marshmellow"

"Ehmm... iya"

Yukimiya melepas kacamatanya dan melihat sekeliling lalu tiba-tiba Otoya menunjukan dua jari kearah Yukimiya.

"Ini berapa?"

"Dua"

"Pinter"

Otoya terkekeh lalu tak lama dari itu Yukimiya memukul kepala Otoya dengan cukup keras.

"Aku rabun bukan buta tolol!" Ucapnya kesal.

"Aku cuma bercanda aih"

"Aku ga suka bercanda kamu!"

Otoya mengelus kepalanya sambil menunduk dan dia cemberut, ternyata Yukimiya meanggap bercanda nya serius.

"Buset dah Yuki galak amat kayak kam-" Karasu menoleh kearah Hiori tapi perkataannya di potong oleh Hiori.

"Apa?!... mau di jotos kayak gitu juga hah?! Awas aja kamu!"

"Eh engga bukan..."

Karasu menggaruk kepalanya dan tersenyum gugup kepada Hiori, sebenarnya Karasu juga takut kepada Hiori. Ya layaknya mama galak.

"Oh iya ini serius tidur berempat disini?... ini mana muat berempat apalagi badan Karasu yang agak gwede" ucap Yukimiya meangkat alisnya.

Didalam hati Hiori dan Yukimiya sebenarnya ingin segera kabur dari kamar ini tapi mau bagaimana pun usaha akan sia-sia, kunci kamar itu berada di tangan Karasu.

"Yuki mending masak aja ayo aku bawa makanan kecil tadi yang mungkin bisa di masak" ajak Hiori.

"Oh?! Ayo!" Yuki bersemangat lalu mengikuti Hiori menuju dapur.

Otoya masih berbaring di ranjang dan Karasu duduk di sebelah Otoya lalu dia melihat botol Wine.

"Itu wine?" Tanya Otoya.

𝐀 𝐏𝐥𝐚𝐲𝐞𝐫. - 𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang