" saling berinteraksi tanpa adanya jatukrama "
- Vito Mahen Baswara
Sedangkan hazel tak protes, dirinya hanya membuntuti mahen dari belakang, seperti seorang bapak yang membawa putri nya ke tempat hiburan.
Mahen memposisikan dirinya, duduk di pohon kelapa yang menyondong, melihat beberapa pasangan yang tengah asik bermain air di sana.
Sedangkan hazel ? Dirinya asik menulis sesuatu di bibir pantai, rambutnya terus tersapu terkena angin, karna lupa tak mengikatnya tadi saat masih di rumah, seperti nya akan menjadi risih.
" hazel rindu mama, papa sama hezel " gumamnya
" andai tak ada tante eirin, pasti semua akan baik - baik aja walaupun aku yang tersiksa setiap hari nya, di jadikan tulang punggu keluarga, di paksa ini itu sendiri " air matanya tak sengaja menetes, dengan cepat hazel mengusap air mata nya
" Zel, jadi mau di fotoin ? " tanya mahen, tiba - tiba sudah berada di belakang hazel
Yang tadinya sedang merenung, spontan kaget menoleh ke belakang " astagfirullah, kok bisa di sini perasaan tadi duduk santai di bawah pohon kelapa "
" gabut pengen kesini, jadi ga di foto in ? "" jadi lah "
Mahen dan Hazel berjalan menuju tempat yang akan di jadikan background berfoto, tanpa di minta hazel berpose layak nya model, mahen yang peka situasi menggulir layar handphone membuka kamera. Satu foto berhasil di ambil.
" zel, nanti langsung ganti pose mau saya bikin candit "
" okee "
" yok " perintah mahen
Hazel melakukan beberapa gaya, lalu dengan cepat mahen menekan tombol kamera beberapa kali, mahen tahu jika perempuan berfoto tak hanya satu kali mungkin akan banyak puluhan foto dalam satu tempat.
" sip, udah nanti kamu pilih sendiri mana yang bagus " ucapnya
" heh ini pakai hp kamu kan hen ? Aku lupa ngasih handphone ku ke kamu "
" gpp, ntar bisa di kirim via wa " jawabnya santai, dengan memasukkan satu tangannya ke kantong celana
" oke, makasih " ucap hazel, sambil merapikan rambutnya yang berantakan karna di terpa angin
" sama - sama " jawab mahen, namun tangan yang semula berada di kantong celana beralih menggapai rambut hazel yang sudah berantakan. Sang empu hanya diam melihat perlakuan mahen
" ini perlu di gelung rambut nya biar ngga jadi kusut nanti nya, mau di bantu ? " tawar mahen
" emang nya bisa ? "
" gatau, kan belum di coba " tanpa mendapat persetujuan dari pemilik, dengan telaten mahen menyisir rambut hazel menggunakan jari jemarinya dan menggulungnya
KAMU SEDANG MEMBACA
VARSHA
Teen Fiction⚠️ MINIMAL FOLLOW DULU SEBELUM BACA " Dengerin gua dan simak kata - kata yang gua lontarin " bentak Mahen " Yang pertama, gua nggak butuh kata pengantar lo " " dan kedua, gua nggak butuh korelasi lo" " Gue capek kak " lirih Hazel. Tetes demi tete...