"udah kelar belum lari nya, gua keburu pengen balik cepet " ucap abim sembari menendang nendang angin
Semua nya menatap sinis abim, oknum yang merasa tertatap mengalihkan pandangan dari teman - teman nya. Semua tertawa dengan kelakuan teman langka satu ini
Abim berdecak kesal, meninggalkan teman - temannya yang masih di tengah lapangan basket. Sepanjang jalan dirinya menggerutu tak karuan, jujur sangat kesal
" abim kalau merajuk bikin gemess " kata bila
" Waduh, pertanda nih " jawab kazam
Jiwa ledekan kazam, verdo telah terlintas kembali
" kenapa hati ku cenat cenut tiap ada kamu "" acikiwirr " sambung bulan
Semua nya tertawa, walaupun bila kesal tetap saja ikut tertawa. Jiwa recehnya tak bisa menghindar
" balik yuk, oh iya ntar sore mau ga ngumpul di rumah paman gue ?? " pinta hazel
" mau lah, masa nolak " jawab mereka terkecuali mahen
Hazel menaikan satu alis nya, menatap mahen sejenak memberi kode kepadanya. Mahen tau hazel memberi kode kepadanya tapi mahen berusaha untuk pura - pura tak mengerti. Hazel berdecak kesal, lebih baik mementingkan gengsi dari pada mengode laki - laki tak peka seperti mahen
Hazel membenarkan tas ransel yang sedikit miring di punggungnya " oke, gue putusin semua setuju. Oh iya satu lagi dari salah satu kalian ada yang liat anak baru ?? "
" ngapain cari asa ? " jawab bulan
" oh namanya asa toh, gue mau ajak dia sekalian, kasian baru pindah blm kenal siapapun di sini jadi gue berinisiatif buat silaturahmi lah ya embel - embel ny "
" tadi gue liat zel di - "
" nah itu dia orang nya, ASA SINI " Panggil bulan, dengan melambai kan tangannya
Siswa baru itu menghampiri mereka ber 7 di lapangan basket " manggil gua ?? " tanya nya menunjuk diri sendiri
" iya, mbul bilang gih apa yang gue sampein tadi " hazel menyuruh bulan menyampaikan agenda nanti sore
Bulan sudah paham secara detail, bahwa temannya yang bernama hazel selalu mengutaman gengsi, ego nya kepada orang baru. Sangat menyebalkan
" nanti sore free ngga sa ? "
" free " jawab asa singkat
" mau join kita main gak ? "
" kemana ? Kapan ? "
" nanti sore ke rumah hazel, eee tenang kok nanti di share loc. Sekalian gue minta nomor telfon lo buat ngehubungi nanti kalau mau juga si, gue sama lainnya ngga maksa "
" boleh, pakai id dulu soalnya gua buru - buru nih cari aja relaksa_01, kalau gitu gua duluan "
" oke, hati - hati nanti nabrak angin " timpal sasa
" heran gua, se grombolan lawak semua, miring semua, emang kaga ada ye yang normalan dikit " sewot kazam
" gua normal " timpal verdo
Agar terlihat seperti orang normal pada umumnya verdo merogoh sesuatu di kantong celana abu - abu nya, mengeluarkan kaca mata hitam, lalu memakainya dengan sombong " tampan kan gua ? " puji nya pada diri sendiri
" cakep banget kacamata nya " jawab sasa
Hazel tertawa
" ekhm " mahen berdehem
Mimik wajah mereka semua berubah, memperhatikan mahen " apa ? " jawab verdo
" ini pada ngacara saya ngga di ajak sama sekali ? "
KAMU SEDANG MEMBACA
VARSHA
Teen Fiction⚠️ MINIMAL FOLLOW DULU SEBELUM BACA " Dengerin gua dan simak kata - kata yang gua lontarin " bentak Mahen " Yang pertama, gua nggak butuh kata pengantar lo " " dan kedua, gua nggak butuh korelasi lo" " Gue capek kak " lirih Hazel. Tetes demi tete...