Pandangan mata Alfa jatuh pada sosok yang kini tersenyum seperti mentari pagi. Hangatnya seolah sampai kepada dirinya yang jaraknya cukup jauh dengan target.
"Liatin aja terus, keburu diambil orang, baru tau rasa!"
Suara khas dari sosok yang di hadapannya berhasil membuat Alfa bermuka masam. Ia mendelik dengan perkataan Toni, namun hanya sebatas itu dan melanjutkan lagi hobinya yang tertunda.
"Fa, besok tanding sama anak sebelah?" Tanya siswi berambut pirang itu.
"Hemm.."
"Boleh ikut nggak sihh walau bukan peserta?"
Alfa hanya mengangguk tanda untuk menjawab pertanyaan dari Lizi, gadis yang sudah menjadi teman sebangku Alfa sejak awal masuk sekolah. Mereka berdua merupakan sahabat Alfa yang sudah kebal dengan sifat dingin Alfa yang akut itu.
"Diitungnya izin apa absen? Ngaruh nggak, kalau ikut ke sana?" Tanya Lizi sang maniak kebersihan.
Sedangkan yang di tanya hanya menggedikkan bahunya tanda tak tahu. Toni yang melihat itu menghela nafasnya lelah, sejak kemunculan Nino di kantin, mata Alfa sama sekali tak melepaskan pandangannya yang mengarah ke Nino. Ia bahkan berhenti menyeruput es kopi pahit kesukaannya.
"Gimana kalau samperin dia aja? Daripada penasaran gitu."ucap Toni mengangkat alisnya menggoda.
"Buat apa? Toh, biar aja dia nikmatin waktu sama temennya." jawab Alfa yang kembali fokus ke laptopnya.
"Tuhh giliran tentang Nino aja, deh. Cepet banget jawabnya. Lagian, ya, Kapan sih kalian official?!" Sahut Lizi gemas.
"Diem."
Keduanya pun kompak menepuk dahi masing-masing setelah mereka melihat sangat susahnya mereka membujuk Alfa untuk sadar akan perasaannya sendiri.
"Oh, iya, katanya lusa bakal ada vaksin kesehatan yaa? Terus yang praktek kali ini nggak cuma dari dokter rumah sakit sekolah, tapi kita bakalan ngeliat anak-anak dari jurusan keperawatan praktek." Ucap Lizi menjelaskan dengan penuh binar di matanya.
"Wooww.. akhirnya gue bisa ngeliat cewek-cewek calon perawat dari deket."
"Dann.. kita bakalan ketemu Nino. Aku denger, anak itu populer banget di jurusannya. Iyaa, kan, Fa?"
Alfa yang sedari tadi nyimak hanya menanggapinya dengan acuh tak acuh. Ia memang tak pernah mengenalkan Nino ke kedua sahabatnya itu secara resmi.
Selain tak ada banyak kesempatan karena gedung mereka yang berbeda, kurikulum mereka juga sangat jauh dari kata sama. Alasannya, yaa karena mereka berbeda Jurusan di Sekolah.
Mari kita berkenalan sejenak dengan SMK VETREN. Sekolah elit yang memiliki kawasan terbesar berada di Ibu Kota, dengan 7 Jurusan yang dapat dipilih, diantaranya;
1) Spesialis Administrasi
2) Akuntansi
3) Multimedia
4) Teknik Komputer dan Jaringan
5) Keperawatan/ Ilmu Kedokteran Dasar
6) Penerbangan
Dan itulah ke-enam Jurusan yang ada di SMK VETREN. Fasilitas yang tak main-main juga menjadi nilai tambah bagi sekolah elit ini. Seperti adanya Lab khurus perakit robot dan mesin bagi anak-anak TKJ. Lab khusus Multimedia dan juga Lab khusus Untuk jurusan keperawatan dan IKD.
Tak lupa ada beberapa lapangan luas yang tersedia dengan berbagai macam guna, seperti lapangan basket, Voli, sepak bola. Dan yang lebih mengagumkan adalah adanya wilayah khusus untuk anak-anak yang mengambil Jurusan Penerbangan.
Fyi, Nino yang bercita-cita menjadi dokter itu telah mengambil jurusan Ilmu Kedokteran Dasar. Dimana mereka akan mempelajari dasar-dasar menjadi dokter yang profesional, hingga setelah lulus nanti akan mempermudah mereka ke jenjang berikutnya (jika mereka memilih lanjut untuk ke profesi kedokteran).
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFANINO
Romance"Kamu itu cuma denial. Kamu suka kan sama aku?!" -Nino Bagi Nino, Alfa itu sangat amat greenflag. Sikap manis Alfa selalu berhasil membuat Nino merasa spesial, tapi mereka bahkan tidak memiliki hubungan asmara yang terjalin. Nino berkali-kali menyat...
