Bab 8 :: Pesta Perayaan

43 11 0
                                    

Setelah kehebohan yang ada. Tim Alfa kini merayakan kemenangan mereka atas pertandingan tantangan dari Yura. Entah sudah keberapa kalinya, tapi Yura selalu saja datang lagi dan lagi untuk mencoba peruntungannya mengalahkan Alfa.

Namun, malam ini kembali terbukti bahwa Alfa dan Tim telah mendapatkan kemenangan mutlak. Mereka berkumpul di sebuah saung yang seluruhnya sudah di pesan oleh Alfa melalui Keshi. Karena ternyata Keshi adalah pemilik Saung yang terkenal dengan live music dengan penyanyi terkenal. Selain itu, walaupun bentuknya adalah saung, jika kita telusuri lebih dalam lagi, akan ada private room yang bisa di sewa. Juga di sisi lainnya ada khusus ruang karaoke yang diperuntukan bagi mereka yang ingin bernyanyi dengan bebas.

"Kok gue baru tahu sih, kalau Keshi punya saung yang ajib banget?!" Ujar Toni yang kini juga turut hadir bersama Lizi.

"Loh? Kamu baru tahu? Aku, sih, dah lama ya." Sahut Lizi menimpali dengan wajah terkejutnya.

"Kok lo gak pernah ngomong?!"

"Kamu gak nanya."

"Cih!"

"Masuk!" Ucap Alfa yang datang dengan menggandeng—siapa lagi kalau bukan Nino.

Mereka pun masuk bersama. Terlihat banyak yang datang dari pemain inti hingga cadangan, juga pelatih dan beberapa staff yang ikut. Mereka riuh bernyanyi dan sesekali bermain game. Hingga salah satu dari mereka menyadari bahwa Alfa dan yang lainnya memasuki area mereka.

"OMG! ADA NINO?!"

"MANA?!"

"HAII NINO~"

"ASTAGA NAGA IMUT BANGET?!"

"Ninoo minta spill baju boleh?"

"NINO MINTA FOTO!"

Banyak dari mereka yang penasaran sebenarnya terhadap Nino. Karena selain terkenal karena kepintarannya, Nino juga dikenal sebagai siswa dengan wajah paripurna yang menghiasi berbagai sampul majalah terkenal. Nino itu aslinya selebriti. Kalian tidak lupa kan kalau Nino itu model?

Terkadang Alfa bahkan melupakan fakta itu, hingga ia akan tersadarkan kembali saat ada sekelompok orang yang memintanya untuk berfoto bersama Nino. Seperti saat ini.

Beberapa anggota basket Alfa mengerumuni mereka berempat guna melihat Nino lebih dekat lagi.

"Iya, ya. Imut banget aslinya."

"Lentik banget jarinya"

"Beneran dia cowok? Mulus banget kulitnya mana putih banget lagi."

"Spil skincare boleh kali No!"

"No, cewek gue ngefans sama lo. Boleh minta tanda tangan? Sekalian mau pamer photo hehe" ujar renaldi selaku staff kordinasi.

Nino yang dikelilingi oleh beberapa perempuan dan laki-laki itu sempat kewalahan menuruti mereka yang beberapa meminta foto dan tanda tangan.

"Udahlah gausah diladenin." Ucap Alfa berbisik ditelinga Nino. Tangannya pun ikut merengkuh lebih dekat dengan dirinya.

"Hush, sebentar lagi."

"Gantengnya Nino. Pantesan Alfa jadi bucin" Ucap Wilona selaku anggota tim inti Alfa.

"Emang iya?" Tanya Nino jahil ke Alfa, ia mendongak untuk mendapati ekspresi seperti apa yang ada di wajah Alfa kini, "kamu bucin sama aku?"

"Hm?"

"Iyalohh~"

"Ck. Minggir!" Seru Alfa dengan nada dinginnya.

Satu kalimat itu membuat mereka yang masih sibuk berfoto dan berusaha minta tanda tangan seketika berhenti dan secara bertahap menyingkir untuk kembali duduk ke meja masing-masing.

ALFANINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang