chapter 4

1K 115 2
                                    

⚠️ rawan typo



setelah kejadian di toilet semalam, hanni jadi memikirkan kata-katanya, ketika kata-kata itu terlontar dan ia pergi meninggalkan minji, itu sebenarnya tidak benar-benar meninggalkan.

lebih tepatnya hanni sembunyi dan mendengarkan semua perkataan yang keluar dari mulut minji.

"kenapa gue tiba-tiba jadi kepikiran gini ya anj" gumam nya sambil guling-guling tidak jelas.

"hadehhh, lagian ngapain juga gue pikirin minji, orang gue udah ada yujin" gumamnya lagi

"tapi tapi"

hanni menggerutu sendiri, dia merasa bodoh karena perlakuan nya kepada minji, menurut hanni sifatnya kali ini tidak seperti biasanya, mana hanni yang bossy dan bodo amat-an sama orang lain, malah gadis ini merasa sifat bodo amat nya sedikit mencair.

gadis mungil itu berdiri lalu menatap hoodie minji yang masih tergantung, ia mendekat dan mencium aroma hoodie itu.

memang benar kata sang pemiliknya, bahwa hoodie ini wangi, sangat wangi vanilla, hanni sedikit degdegan saat mencium hoodie minji, pikirannya tiba-tiba menjadi liar, di tambah semalam ia melihat jelas punggung minji yang lebar.

jujur saja, punggung yujin tidak selebar punya minji, hanni paling tidak tahan dengan punggung yang lebar, apalagi hanni tau penyebab punggung itu bisa lebar karena minji pekerja kasar dan sering angkat beban berat dipunggung nya.

hanni bilek : mana tahan

saat hanni masih sibuk mencium hoodie minji, pintu kamarnya tiba-tiba terbuka.

"heh kak, ngapain ciumin jaket" ucap mamanya yang melihat tingkah aneh hanni.

hanni yang kaget langsung berdiri dan membuang hoodie itu ke kasur.

"ehh mama, itu anu apasih, hanni mau mastiin aja itu hoodie udah wangi dan bersih, kan mau dibalikin" jelasnya sambil sedikit gagap karena kaget mamanya tiba-tiba masuk.

"itu punya siapa emang kak? kok bisa sama kamu?" tanya mama hanni sambil mendekat lalu memegang hoodie itu.

"punya tem-"

belum sempat hanni menjawab, adik nya yang kebetulan lewat nyerocos lebih dulu.

"punya pacarnya itu mah" jelas sang adik sambil berdiri didepan pintu dan menatap hanni tidak senang.

"bacot lu hyein, ini punya temen gue ya, lu mah sinting banget" kesal hanni, hyein mengikuti mulut hanni yang ngomel dengannya.

hyein yang penasaran akhirnya mendekati hanni dan melihat hoodie itu.

"ini mah hoodie lama, liat aja bentukannya, macam sudah dibuat ratusan tahun yang lalu" ucap hyein sambil memegang-megang hoodie itu.

hanni memukul tangan adiknya karena terlalu banyak bicara, yang dipukul mengaduh kesakitan.

"udah ah, mama mau keluar dulu, kalian jangan gelud terus"

mama hanni keluar dan tak lupa berpesan untuk membalikkan jaket itu kepada yang punya.

"iyaa, senin hanni balikin"

******

"nih hoodie lu" ujar hanni sambil melemparnya ke minji.

minji kaget karena itu, ia menatap hanni dengan heran, hanni yang ditatap balik mendekati minji dengan sedikit berjinjit.

"APA LO LIAT-LIAT" jerit gadis mungil itu tepat di telinga minji.

yang di jeritin hanya mengusap telinga yang sepertinya mau pecah karena mendengar suara hanni.

"kagaa kagaa" ujar minji pasrah

MY PHAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang