chapter 9

1K 108 0
                                    

⚠️ rawan typo




"maafin aku sayang"

"gausah panggil aku sayang, pergi kamu dari sini"

yang diusir semakin mengeratkan pelukannya, ia tidak peduli gadis dipelukannya ini memukuli dadanya, yang ia mau sekarang orang yang berada di dekapan nya memaafkan dirinya.

"maafin aku sayang, aku salah, aku benar-benar ga ingat apa yang aku lakuin"

"kamu jahat, kamu tega banget ngelakuin itu sama aku, aku salah apa sih sampe kamu lebih milih tidur sama cewe lain ketimbang bujuk aku, aku cuman ngambek, bukan cari pengganti apalagi sampai tidur sama orang lain, kamu jahat!"

minji yang melihat drama didepannya hanya bisa memijit pelipisnya pelan, padahal itu bukan masalahnya tapi minji ikutan pusing memikirkannya.

"dan, udah udah, kasih haerin waktu" tegur minji.

"gak ji, gue masih mau minta maaf sama haerin"

dani enggan melepaskan pelukannya, sedangkan haerin sudah meronta-ronta ingin segera menjauh dari dani.

"lepasin!" paksa haerin, gadis kucing itu memiliki ide, ia menggigit tangan dani dengan keras.

"AWW"

dan pelukan mereka pun terlepas, haerin segera lari ke rumah dan mengunci pintu, dani yang berusaha mengejar menggedor-gedor pintu agar haerin membuka nya, tapi nihil.

"kasih haerin waktu, ini juga udah malam, masih ada hari esok" ujar minji lagi, dani hanya merengek nangis, rasa bersalah didalam dirinya semakin besar.

minji juga sebenarnya ingin membuat mereka damai, apalagi ia tidak tega melihat sahabatnya ini selalu menangis sambil menyebut nama haerin.

saat minji bekerja pun dani selalu ikut dengan minji untuk sekedar melihat-lihat agar ia tidak larut dalam kesedihannya.

dani mendekati minji lalu memeluk minji dengan erat, ia sudah tidak tau lagi harus melakukan apa, yang ada dipikirannya hanya penyesalan.

"kita tenangin diri dulu ya, gue bakal bujuk haerin lagi, lu juga jangan begini dan, gue sedih liat lu begini"

minji menggotong dani menuju mobil, ia tau dani sudah lemas karena seharian tidak makan, ditambah nangis terus, itu jelas membuat tenaga dani terkuras habis.

sedangkan haerin dari jendela kamarnya melihat kepergian mobil dani yang semakin menjauh, kini nangisnya kembali meledak, ia sebenarnya tidak mau memperlakukan dani seperti itu.

tapi ketika mengingat perbuatan yang dilakukan oleh dani itu jelas membuat hatinya sakit.

"maaf" lirihnya.

******

"mau ngapain emang, gue lagi sama dani ini"

minji sedari tadi misuh-misuh karena hanni terus menyuruhnya untuk datang ke suatu tempat yang minji tidak pernah kesana.

yang paling heran adalah, hanni menelpon minji dengan suara bisik-bisik.

"tolongin g-gue minji"

tanpa ba-bi-bu minji langsung terlompat dari kasur dani saat sambungan telpon dari hanni terputus.

"bangsatt, itu cewe kalau bukan inceran gue udah gue gamparin, ngapain dia ke tempat begituan" gumamnya sambil cepat-cepat mengambil kunci mobil dani.

sang empunya mobil yang melihat tingkah aneh minji pun menaikkan alisnya.

"kenapa hanni?" tanya dani.

MY PHAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang