⚠️ rawan typo
⚠️ ada dewasanya dikit🔞minji dan dani sedang duduk dikantin sekolah, sejak beberapa hari ini, dani terus memikirkan perkataan haerin kemarin, sedangkan minji sedang asik dengan makanannya.
"gimana ini, udah 3 hari gue ga liat haerin, dia menghindar atau gimana" ujar dani dengan perasaan yang kalut.
"mending lu sabar dulu, kemarin kan dia bilang 5 hari akan ngasih kepastiannya kaya gimana ke elu"
benar juga pikir dani, tapi tetap aja dia diambang kegelisahan, kalau seandainya haerin tetap dengan pendiriannya gimana, dani jelas tidak mau mengganti haerin dihatinya.
"kok kisah cinta lu mulus banget ya ji"
*plakk
minji memukul lengan dani sedikit kuat, itu membuat sang empunya lengan meringis kesakitan.
"ngomong apa lu tadi?" tanya minji sambil menyodorkan sendok garpu ke arah dani.
dani langsung menggeleng cepat sambil memegang tangan minji.
"enak aja lu bilang mulus, selama ini gue di hina hanni, di rendahin, lu kata mulus itu" kesal minji, dani yang mendengar itu hanya nyengir sambil menyeruput es cekek.
"ya kan gue cuman bilang doang, kok ngamok"
setelah keduanya sempat ribut, mata minji tidak sengaja menangkap satu objek menarik.
"dan, itu haerin kan?" tanya minji sambil menunjuk orang yang dilihatnya.
dani mengangguk semangat, ia langsung berdiri dari kursi lalu sedikit menggebrak meja.
"IYAA, ITU DIA SAMA CEWE LU" jerit dani, ia tidak sadar orang disekitarnya sudah melihatnya dengan tatapan aneh.
tetapi dani tidak menghiraukan itu, ia langsung melompat dan lari keluar kantin menghampiri haerin dan hanni.
saat minji dan dani berlari kencang, dani berfirasat buruk, sepertinya ia tidak bisa mengendalikan kekuatan larinya.
"HAERIN AWASS" jerit dani dari kejauhan, haerin yang merasa ada yang memanggil nya reflek membalikkan tubuhnya dan
*BRUKK
dani menabrak haerin, mereka terjungkal ke bawah, tapi posisinya dani yang tertimpa karena ia sempat memeluk haerin agar bukan haerin yang terjatuh ke lantai.
gadis kucing yang tertabrak itu tersadar sedang menimpa dani, ia langsung bergegas berdiri, sedangkan dani memegang perutnya karena merasakan sakit akibat terkena siku haerin.
"t-tolongin gue" ujar dani dengan suara parau.
"dani, mulut lu keluar darah anjir"
minji langsung menggendong dani menuju uks, ia tidak peduli orang-orang yang rame mengitari mereka, dani dalam bahaya.
dengan langkah tergesa minji langsung mendobrak uks dan meletakkan badan dani diatas kasur tanpa permisi kepada penjaga uks.
"tolongin sahabat gue!" perintah minji, penjaga uks pun langsung bergegas memanggil dokter disekolah itu, kebetulan sekolah mereka memiliki dokter pribadi.
dengan langkah terburu dokter pun datang dan memeriksa dani, sebenarnya dani masih sadar, hanya saja darah yang keluar dari mulutnya membuat minji maupun hanni khawatir, bahkan haerin pun sedari tadi hanya melihat dani dengan tatapan yang sama dengan minji.
"gimana dok?" tanya minji.
"teman kamu tidak apa-apa, hanya ada sedikit benturan keras diperutnya, sebab itu darah keluar dari mulut dan ada bekas luka memar, mungkin untuk sementara istirahat dan kurangin bergerak terlalu sering ya"
setelah mengucapkan itu dokter dan penjaga uks memilih untuk memberikan ruang waktu kenapa minji dkk.
"sakit dan?" tanya minji.
"pake nanya, sakit atuh ahh" keluh dani sambil mengelus perutnya.
"ya lagian lu main lari segala, udah tau badan lu kecil, lari pula kaga bisa direm" omel minji.
"gue juga kaga tau kalau kejadiannya begini" balas dani dengan sedikit rintihan sakit, jujur saja untuk ngomong pun dani merasakan nyeri di perut kanannya.
"jangan ngomong dulu" tegur haerin yang sedari tadi mendengarkan perdebatan minji dan dani.
minji dan dani pun langsung kicep, kini hanni ingin membuka suara.
"haerin, gini aja deh, dari pada nunggu 5 hari atau apa, kamu langsung kasih tau sama dani hubungan kalian kedepannya gimana" jelas hanni.
hanni menggunakan kesempatan ini agar bisa meluluhkan haerin, akhirnya minji pun ikut menimpali.
"bener, bukan dani ga mau nunggu, cuman nanti nih anak terlalu berharap lebih"
sebenarnya dani ingin membantah, tapi apalah daya bicara aja pun sepertinya ia tak sanggup.
"bisa tinggalkan aku dengan dani?" pinta haerin.
dengan cepat hanni menarik tangan minji untuk keluar dari uks, ya walaupun setelah keluar mereka memilih nguping pembicaraan dua orang itu.
haerin mendekati dani, sementara dani tidak berani menatap haerin, ia memilih melihat tangan haerin saja.
"kamu mau liat muka ku atau tangan ku?" tanya haerin, dani langsung mengalihkan matanya ke wajah haerin.
"sejak kapan kak minji sama kak hanni pacaran?" tanya haerin.
"berapa hari yang lalu" jawab dani, haerin mengangguk paham, lalu tangannya menggenggam tangan dani, hal itu membuat dani sedikit kaget.
"kenapa kaget?"
dani menggelengkan kepalanya pelan.
"aku canggung, apalagi kita udah lama ga interaksi, jadi ya aku merasa aneh"
haerin mendekati dani dan mengecup pipi gadis bule itu, lagi dan lagi dani dibuat terkejut.
"k-kamu udah maafin ak-"
haerin menutup mulut dani.
"iya, aku rindu sama kamu, jauh-jauh hari aku sengaja ngehukum kamu biar aku bisa lihat apakah kamu merasa bersalah atas perbuatan mu atau kamu tetap santai tanpa aku"
"no baby, aku sama sekali tidak santai, bahkan aku menjadi sulit tidur dan asal kamu tau? aku sudah beberapa hari ini nemenin minji kerja karena minji takut aku kesepian dan menjadi gila kalau aku sendiri dengan keadaan sedih begini"
gadis kucing yang mendengar itu pun menetes air matanya, runtuh sudah pertahanannya selama ini, ia paling lemah didepan pasangannya.
dani mengusap punggung tangan haerin, sesekali dani mengecup tangan lembut itu.
"maafin aku, aku jahat udah ngelakuin hal itu, aku salah malah terlena dengan dunia malam yang akhirnya aku dijebak dengan orang yang merugikan aku, aku gak mau pisah dari kamu, aku benar-benar seperti orang bodoh"
dengan cepat haerin memeluk dani erat, dani yang ikut memeluk haerin pun tak kuasa menahan nangisnya, mereka saling menyalurkan rindu yang sudah tertahan sejak lama, rindu yang akhirnya terbalaskan, rindu yang akhirnya terlepas dengan tuannya.
sementara haerin dan dani sedang berpelukan, ditempat lain dua sejoli malah melakukan adegan panas digudang sekolah.
"mhh minji stopph"
yang disuruh stop tidak menghiraukan larangan pacarnya, ia terus memainkan nipple hanni dengan brutal, sesekali lidahnya menjilati nipple itu dengan ritme yang pelan.
"ahh sayang" erang hanni sambil tangannya menjambak rambut minji sedikit kuat.
dengan nafas terburu minji menggendong hanni dan mendudukkan hanni dimeja dalam gudang tersebut.
"mau ngapain hm?" tanya hanni.
"mau fingering kamu"
hanni hanya melongo mendengar pernyataan minji.
"buka kaki kamu"
hayooo ngapain ~
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PHAM
Подростковая литератураMinji dengan effort yang luar biasa terus mendekati hanni, walaupun hanni sendiri sangat tidak suka dengan minji karena perbedaan kasta dan segala-galanya. "apa karna gue miskin kali ya" ⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️ this story contains elements of gxg/wlw, if you'r...