Memasuki wilayah Universitas Maharaja sebagai mahasiswi nya menjadi sensasi tersendiri bagi Ariastra, rasanya seperti tidak mungkin tapi mungkin
Bayangkan saja, Universitas yang sangat kalian impikan tapi merasa tidak mungkin bisa kuliah di sana mendadak kalian di terima di sana dengan Jurusan yang kalian inginkan apalagi melalui jalur beasiswa
Tentu saja kalian tidak akan percaya, sama halnya dengan Ariastra
"Berapa kali pun aku berpikir tetap saja ini kayak gak nyata," ucapnya pelan seperti berbisik pada dirinya sendiri namun sedetik kemudian dia tiba-tiba saja memukul kepalanya cukup keras "Oh ayolah, sadarlah Ariastra! Kamu kan pintar pake banget lagi sudah pasti dong kamu keterima di UM, justru aneh kalau kamu gak keterima." Dia meyakinkan dirinya sendiri dengan sedikit kesombongan
Ariastra bangkit dari kursi taman kampusnya lalu melangkah menuju Kafetaria, perutnya sejak tadi meminta ingin di isi. Oh iya, Ariastra belum ada kelas soalnya masih pengenalan lingkungan untuk mahasiswa baru sepertinya
Memasuki Kafetaria, Ariastra dibuat melongo saat melihat banyaknya manusia di dalam sana bahkan meja di sana sudah terisi semua. Ah, tidak usah lebay Ariastra, namanya juga UM pastinya tempat seperti Kafetaria ini akan terisi penuh, mahasiswa nya sangat banyak dan tentunya berdompet tebal
"Terpaksa harus naik ke lantai atas, ck buat makan saja sudah," decak nya malas
Sedikit informasi, Kafetaria di UM ada tiga satu di lantai pertama yang saat ini Ariastra berada, satunya di lantai ke tiga, dan satunya lagi berada di lantai ke lima dimana Kafetaria itu khusus untuk para dosen sedangkan duanya untuk para mahasiswa
"Aria?"
Baru saja hendak berbalik pergi sosok cantik yang memakai baju feminim memanggilnya, Ariastra menoleh mata perempuan itu langsung melotot saat melihat sosok yang sudah tidak asing lagi di pengelihatannya
"Senja? Kamu ngapain disini?" tanya Ariastra spontan terdengar ngegas
Senja Saraswati ialah teman sekaligus tetangga Ariastra di kampung. Sejak kecil keduanya terus bersama macam Upin dan Ipin bedanya kalau Upin Ipin akur maka Aria dan Senja selalu bertengkar macam Tom dan Jerry, kalau mereka akur tuh pas ada maunya saja
Keduanya hanya memiliki satu kesamaan yaitu merasa diri udah paling sempurna! Oh jangan lupakan kalau Senja juga termasuk dalam didikan Renjana, jadi jangan heran yah kawan-kawan
"Gue yang harusnya tanya, lo ngapain disini Aria? Jadi tukang sampahnya UM?" Syok Senja lebih tepatnya pura-pura syok
Aria spontan menempeleng kepala Senja cukup kuat "Tukang sampah kentut mu, aku disini karena aku mahasiswa disini lah."
"Wahhh, gilek gak nyangka gue lo bisa keterima disini, Mama genji pake jampi-jampi apa sampai lo bisa keterima?" tanya Senja syok, kali ini benar-benar syok gak pura-pura
"Ck, gak penting itu, yang penting sekarang tuh kamu ngapain disini? Jangan bilang kamu yang jadi tukang sampah disini?" curiga Ariastra dengan mata yang memicing
"Iya," tanpa ragu Senja menjawab sembari cengar-cengir bikin sakit mata
"Kampret!" umpat Ariastra spontan
"Canda babe." Senja mengedipkan sebelah matanya sambil memasang raut tengil
"Mata kamu kenapa kedip gitu? Kemasukan babi?" Datar Ariastra
"Fuck you," umpat Senja
"Woy! Bisa minggir gak? Kita mau lewat ini," teriak satu mahasiswa yang ditujukan kepada Ariastra dan Senja yang sejak tadi mengobrol di depan pintu Kafetaria sehingga menutup akses untuk masuk kedalam
"Maaf kak," ucap Ariastra dan Senja kompak lantas segera menyingkir mempersilahkan kawanan mahasiswa itu untuk lewat
"Lain kali kalau mau cerita itu di tempat lain jangan disini," tegur satu mahasiswa kepada kedua nya saat melewati mereka sedangkan keduanya hanya bisa menundukkan kepala takut
"Di kira jalan nenek moyangnya mungkin!" sarkas satu mahasiswa lagi membuat Ariastra dan Senja semakin menunduk dalam
Mereka sangat takut sumpah!
Saat kawanan mahasiswa itu sudah melewati mereka, kompak keduanya menghela nafas lega, mereka yakin kawanan mahasiswa tadi adalah kakak tingkat nya soalnya dari auranya saja sudah beda.
"Gue merinding astaga," Senja menatap takut punggung kakak tingkat mereka
Ariastra melihat ke arah Senja dengan tampang bergidik ngeri "Aku lebih merinding mendengar cara bicara mu, Sen."
"Hah?"
"Jangan sok gak tau, ngeri kamu yah baru beberapa hari tinggal disini saja udah pake lo gue. Anak kampung juga sok-sokan pake bahasa gaul, Sen biar aku kasih tau yah kamu tuh gak cocok pake lo gue bawaannya merusak bahasa kamu tuh dan lagi baru beberapa hari aja udah di ubah bahasanya gak tau kalau sudah sebulan mungkin udah jual diri di wa---Awshhh," Ariastra spontan meringis kala Senja tanpa perasaan menyentil bibirnya dengan sekuat tenaga
"Lemes banget mulutnya yah, mau di cium hm?" Geram Senja sembari tersenyum penuh ancaman
#U
KAMU SEDANG MEMBACA
Enigma Dalam Lautan
Teen FictionAriastra adalah seorang penulis berbakat yang tertarik untuk mengungkap kisah hidup seorang pemuda bernama Lautan, seorang individu yang hidup dengan sifat dingin dan sangat pendiam. Lautan adalah seorang misteri bagi banyak orang dan Ariastra meras...