9 | Galen VeLando |

14 3 0
                                    

Embun membawa Ariastra ke taman belakang UM, dia menatap tajam teman baru nya itu sedangkan orang yang di tatap hanya menunjukkan cengirannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Embun membawa Ariastra ke taman belakang UM, dia menatap tajam teman baru nya itu sedangkan orang yang di tatap hanya menunjukkan cengirannya. Ariastra sama sekali tidak menyangka Embun bisa melihatnya bersama Lautan saat keluar dari perpusatakaan

"Sorry, hehe." cengir Ariastra berusaha mencairkan suasana yang entah kenapa mulai terasa tidak nyaman

Embun masih menatap tajam Ariastra dengan rahang yang mengeras membuat Ariastra salah tingkah sendiri, dia menganggaruk belakang lehernya yang tidak gatal bingung mau bereaksi seperti apa

"Embun," panggil Ariastra pelan

Embun sedikit tersentak, dia tersadar dari keterdiamannnya yang sejak tadi membuat suasana terasa tidak nyaman.

Embun menghela nafas "Lo bikin gue takut tau gak," dia menatap kesal Ariastra

"Heh, kok malah kamu yang takut sih? Harusnya aku yang takut tau," balas Ariastra tak kalah kesal

Embun kembali menghela nafas "Ariastra," panggilnya serius seraya memegang kedua pundak Ariastra "Gue mohon lo jauhin Lautan, dia itu berbahaya Ariastra berbahaya!"

"Aku gak bisa, dia itu terlalu misterius dan aku sangat penasaran dengannya," tolak Ariastra sejujur mungkin

Embun menatap tak percaya Ariastra, dia tidak habis pikir dengan jalan pikir perempuan satu ini "Terserah lo saja, yang penting gue udah peringatin lo. Kalau terjadi apa-apa itu resiko lo," tandas nya berlalu pergi begitu saja meninggalkan Ariastra

Embun benar-benar angkat tangan, dia capek memperingati orang yang super keras kepala seperti Ariastra. Entah kenapa bawaannya bikin sakit kepala!

Ariastra angkat bahu, dia bersikap bodoamat lantas pergi dari taman belakang UM

***

Ting.

Lagi asik rebahan sambil menscroll tiktok tiba-tiba satu pesan masuk dari nomor tak dikenal, Ariastra sangat tau betul kalau pesan itu berasal dari nomor yang sama yang terus meneror nya dengan pesan-pesan tidak jelas

Ariastra segera melihat pesan itu, sejujurnya dia mulai merasa kesal dengan orang gabut kelewat tolol itu. Ah, sabarlah Ariastra orang sabar biasanya hidup lama

+628217324xxxx

| Bodoh! Lo sangat bodoh|

Dia mengernyitkan keningnya dalam saat membaca pesan itu yang ternyata berisi hinaan untuknya. Ariastra tidak tahan lagi, tangannya mulai bermain di papan keyboard ponselnya, membalas pesan kurang ajar itu

| Kamu siapa sih? Aku gak ada hina kamu yah.|

Setelah mengirim pesan itu beberapa detik kemudian pesan nya di balas oleh nomor tak dikenal itu

+628217324xxxx

| Bodoh! Lo sangat bodoh|

| Kamu siapa sih? Aku gak ada hina kamu yah.|

| Lo gak perlu tau siapa gue |

Raut Ariastra langsung mendatar saat membaca pesan itu, dengan cepat dia membalas pesan itu

| Jangan main-main sama gue |

Baru saja mengirim pesan, nomor tak di kenal itu juga mengirim pesan yang cukup membuat kening Ariastra memunculkan seperempat siku

| Besok lo akan mati, dia selalu mengawasi lo. Gue udah malas peringatin lo, Ariastra |

"Anjing!" umpat Ariastra kesal setengah mati "Astaghfirullah, sabar Ariastra sabar," lanjutnya beristighfar mencoba menenangkan dirinya sendiri "Ck, aku gak bisa," decaknya.

Kesabarannya sudah berada diambang batas, Ariastra tidak bisa lagi bersabar sungguh. Ingin rasanya dia menarik rambut pemilik nomor tak dikenal itu sampai rontok tentu saja Ariastra mana berani:)

Ariastra segera keluar dari zona nyamannya alias kasur tercintanya untuk mengambil air minum dan sialnya stok air minum nya telah kosong. Dia lupa mengisinya.

Huft...

Sepertinya dia harus membelinya di luar, sekalian saja mendinginkan kepalanya yang cukup pusing karena ulah dari nomor tak di kenal itu.

Keluar dari kos-kosan nya Ariastra pergi menuju indomaret yang bersebelahan dengan kos-kosan nya.

Memasuki indomaret, dia langsung menuju kulkas yang berisi banyaknya air dingin dengan berbagai jenis botol air minum. Ariastra mengambil botol Le Mineral lalu langkahnya membawanya pada rak yang berisi jejeran keripik, dia mengambil keripik kentang yang pedas setelahnya dia lantas membawanya ke kasir, untung saja indomaret saat ini sedang sunyi jadi dia tidak perlu lagi mengantri

Ariastra memberikan botol dan keripik kentang itu kepada kasir untuk menghitung semua total harganya.

Ariastra menyipitkan matanya saat merasa tidak asing dengan wajah kasir itu, dia seperti pernah melihatnya tapi dimana? Berpikir cukup keras untuk menggali semua ingatan nya, akhirnya Ariastra tau kapan dan dimana dia melihat kasir itu

"Total nya lima belas ribu," kata kasir tersebut

"Kamu temannya Asean kan?" tanya Ariastra memastikan seraya memberikan uang senilai dua puluh ribu

Kasir itu melihat Ariastra lantas mengangguk, dia mengambil uang yang diberikan perempuan itu lalu menaruhnya nya kedalam laci yang merupakan tempat untuk menaruh uang dan mengambil uang lima ribu sebagai uang kembali kemudian memberikannya kepada Ariastra

"Nama kamu siapa?" tanya Ariastra mengambil uang kembaliannya dan juga kresek yang berisi Le Mineral dan keripik kentang nya.

Sebenarnya Ariastra sudah tau siapa nama kasir tersebut dari papan nama yang ada di seragam khusus kasir itu. Galen VeLando itulah namanya, namun sebagai basa-basi untuk membuka obrolan Ariastra harus bertanya seperti itu

"Lo buta?" sarkas Semi "Gak liat gue pake papan nama?" lanjutnya

Jleb

"Misi Kak," pamit Ariastra buru-buru pergi dari hadapan pemuda itu "Galak sekali," gumamnya

Sungguh Ariastra kena mental, dia pikir Semi itu orangnya ramah soalnya wajahnya mendukung sekali ternyata tidak. Mulutnya tidak ramah sekali, tajam, dan sangat nyelekit bikin orang kena mental sumpah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Enigma Dalam LautanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang