6 | Asean Laksamana |

11 5 0
                                    

Tawa menggelegar milik senja terdengar di dalam kos-kosan milik Ariastra sedangkan sang empu kos-kosan hanya bisa tersenyum masam, Ariastra baru saja selesai menceritakan pengalamannya yang hampir kecelakaan tadi sore pada sahabatnya, itulah sebab...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tawa menggelegar milik senja terdengar di dalam kos-kosan milik Ariastra sedangkan sang empu kos-kosan hanya bisa tersenyum masam, Ariastra baru saja selesai menceritakan pengalamannya yang hampir kecelakaan tadi sore pada sahabatnya, itulah sebabnya Senja tertawa sampai selepas itu

"Aduh, Ya Allah sakit perut gue." Senja mengusap sudut matanya yang mengeluarkan air mata akibat terus tertawa sambil memeluk perutnya yang mulai terasa kram

Senja melihat kearah Ariastra seketika saja tawanya yang mulai mereda kembali terdengar. Sungguh, Senja tidak bisa melihat wajah sahabatnya itu bawaannya pengen terus tertawa

"Ck, nyesal aku cerita ke kamu," decak Ariastra. Seharusnya tadi dia tutup mulut saja, menyesal kan jadinya

Mendengar itu Senja langsung menatap sinis Ariastra "Lo sih tolol, udah gue peringati jauhi Lautan ngeyel. Tau rasa kan lo sekarang?" sarkas nya seraya menoyor kening Ariastra gemas

"Gak! Aku justru semakin kepo dengannya, pokoknya gak mau tau aku harus dekat dengannya biar semakin gampang aku buat ceritanya," balas Aria tersenyum senang

Memang manusia satu ini, udah gak normal

"Okey, gue udah putusin," Senja tiba-tiba saja berdiri dari duduknya "Ariastra, ayo gue antar lo ke RSJ," katanya sembari mengulurkan tangannya pada Ariastra

Ariastra yang tadinya keheranan karena Senja yang tiba-tiba saja berdiri dari duduknya langsung mendatarkan wajahnya

"Di sana pintu keluar, silahkan anda pergi dari sini dan jangan pernah menginjakkan kaki lagi disini," usir Ariastra halus dengan senyum manis yang teramat gemas dengan kelakuan perempuan yang sejak tadi menguji kesabarannya

"Berjanda zayang," ucap Senja dengan menunjukkan cengiran khasnya

***

Waktu begitu cepat berlalu tak terasa masa pengenalan lingkungan telah berakhir dan hari ini adalah hari pertama Ariastra masuk kelas sebagai mahasiswi UM jurusan Sastra Indonesia

Ariastra menyentuh dada kirinya, bisa dia rasakan jantungnya berdetak dengan begitu cepat tidak seperti biasanya, ia benar-benar gugup apalagi tidak ada seorang pun yang dia kenal di kelasnya saat ini

Ah, bahkan satu Universitas ini. Hanya Senja dan Embun saja yang dia kenal dan keduanya mengambil jurusan yang berbeda dengannya

Senja sudah pasti mengambil jurusan Fashion Design, perempuan itu dari dulu terus berkata ingin menjadi seorang Desainer papan atas bila perlu dia yang akan menjadi bos nya.

Sedangkan Embun mengambil jurusan Manajemen Bisnis karena nantinya perempuan satu ini akan menggantikan kedudukan Papa nya yang merupakan Direktur Perusahaan VeLando yang bergerak di bidang perhotelan

"Lagi mikirin apa sih?"

Ariastra terperanjat kaget kala seseorang yang tidak dia tau kapan duduk di kursi sampingnya tiba-tiba bersuara, dia adalah seorang pemuda dengan wajah yang terbilang sangat tampa, sebelas duabelas lah dengan Lautan hanya saja Lautan duabelas

"Siapa yah?" tanya Ariastra keheranan pasalnya dia sama sekali tidak mengenali pemuda itu, melihatnya sekilas saja tidak pernah

Pemuda itu tersenyum ramah sembari mengulurkan tangannya pada Ariastra "Sean, Asean Laksamana. Itu nama gue,"

Ariastra membalas jabatangan pemuda yang bernama Asean itu "Nama aku Ariastra, terserah kamu mau manggil apa."

"Yakin?"

"Hah?" beo Ariastra gagal paham

"Gak jadi," Asean hanya tersenyum kalem membuat Ariastra bingung namun bodoamatlah, gak penting juga

"Udah berapa novel yang lo buat?" tanya Asean melirik sekilas buku yang berada di atas meja milik Ariastra

Asean sangat yakin buku itu berisi sepenggal cerita dari banyaknya cerita yang di buat Ariastra kalau perempuan itu sejak dulu telah menjadi seorang Author.

"Umm, satu mungkin?" sejujurnya Ariastra tidak ingat betul sudah berapa banyak dia menulis cerita namun sayangnya tidak pernah tamat selalu berhenti di pertengahan atau bahkan belum mencapai konflik

Mungin cuman satu novel yang dirinya tamatkan itupun hanya empat puluhan bab tidak lebih.

"Gue pikir udah banyak yang lo tulis, Author baru yah?" tebak Asean

Ariastra menggeleng "Bukan, aku udah jadi Author pas kelas 7 SMP," katanya lugas "Mungkin udah hampir 6 tahun," lanjutnya

Asean dibuat melongo

Selama itu tapi hanya satu cerita yang dia buat? Asean tidak salah dengar kan? Sepertinya Ariastra ini tipe orang yang hanya akan menulis jika mood saja

"Oh iya kamu ngapain disini? Ambil jurusan yang sama dengan ku?" tanya Ariastra yang langsung mendapatkan gelengan ringan dari Asean

"Gue cuman jalan-jalan, ya sudah gue pamit. Kelas lo sepertinya bakal segera di mulai," pamit Asean segera keluar dari kelas Ariastra bersamaan itu juga Dosen yang akan mengajar jurusan Sastra Indonesia masuk dalam kelas

Siap memberikan ilmu yang sangat bermanfaat untuk masa depan setiap orang yang ada di dalam kelas tersebut salah satunya Ariastra, langkah awal untuk meraih cita-cita nya baru saja di mulai dan itu sangat mendebarkan

Ting

Satu pesan masuk mengalihkan sedikit perhatiannya, segera saja dia membaca isi pesan yang berasal dari nomor yang tak di kenal

+628217324xxxx

| Jauhi dia, mereka itu sama |

"Hah?" bingung Ariastra membaca isi pesan itu "Orang iseng macam tolol kah ini?" lanjutnya geleng-geleng kepala setelahnya dia langsung menonaktifkan ponselnya

"Hah?" bingung Ariastra membaca isi pesan itu "Orang iseng macam tolol kah ini?" lanjutnya geleng-geleng kepala setelahnya dia langsung menonaktifkan ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Enigma Dalam LautanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang