Gramedia
Tempat yang sangat diminati oleh para pembaca maupun penulis novel seperti Ariastra, perempuan itu langsung meluncur ke sana selepas pulang dari UM
Sejak menginjakkan kaki di Jakarta, Ariastra ingin sekali pergi ke sana hanya saja dia terlalu sibuk dan baru kali ini dia sempat untuk ke sana
Memasuki Gramedia mata Ariastra langsung di manjakan dengan banyaknya buku novel yang tersusun rapi di dalam rak yang sesuai dengan gendre nya masing-masing
Langkah kakinya membawanya pada rak yang berisi gendre romantis dan misteri, tangannya terulur mengambil novel bersampul biru laut dengan judul 'Its Me'. Membaca sinopsisnya lalu kembali menaruhnya ketempat semula setelah selesai membacanya
Ariastra terus melakukan itu pada buku novel-novel yang lainnya hanya mengambil untuk membaca sinopsisnya lalu menaruhnya kembali hingga satu jam terlewat barulah perempuan itu menghentikan kegiatannya
Ariastra membawa langkahnya pada pintu keluar, iya dia akan pulang tanpa niat membeli satupun novel karena sejak awal tujuannya hanya untuk melihat-lihat tanpa niat sedikitpun untuk membeli. Ia itu hanyalah orang kampung yang hidup pas-pasan dengan mencoba peruntungannya disini bukan anak holkay yang tinggal main satu set saja
Baru saja hendak melewati pintu keluar mata Ariastra tidak sengaja menangkap sosok pemuda yang ingin dia jadikan sebagai karakter utama dalam novel yang akan di buatnya
Lautan Cakrawala
Pemuda itu terlihat sedang fokus membaca buku novel sambil menyandar di rak yang berisi novel dengan gendre action dan thriller
Tidak menyia-nyiakan kesempatan Ariastra langsung menghampiri Lautan membatalkan niat awalnya untuk segera pulang
"Hay, kamu Lautan kan?" Ariastra tanpa basa-basi langsung bertanya setelah berada tepat di hadapan Lautan
Tidak ada tanggapan dari Lautan, jangankan tanggapan melirik nya saja tidak! Walau begitu bukannya merasa malu Aria justru merasa senang baginya sikap Lautan yang seperti ini sangatlah langka sangat jarang ada pemuda yang memiliki sikap seperti itu.
Melebarkan senyumnya dia mulai memecahkan keheningan yang terjadi di antara keduanya "Kamu suka baca novel yah? Sangat jarang loh ada cowok yang suka baca novel," lancar sekali kamu mencari topik nak
Lautan menutup novel yang baru dibacanya itu, melirik singkat Ariastra dengan tamang malas lantas dia beranjak pergi begitu saja tentu saja Ariastra tanpa malu mengekori Lautan
"Kamu mau kemana? Mau beli novel itu yah?" perempuan satu ini emang rada-rada aneh yah, dia yang bertanya dia pulak yang jawab. Sekasihan itu kah anda?
"Emang sih novel you killing me itu sangat menarik, plotnya gak ketebak banget aku jamin kamu gak bakal rugi kalau beli," Ariastra terus saja mencerocos sambil terus melangkah
Lautan menghentikan langkahnya tiba-tiba berkat itu Ariastra hampir saja menabrak punggung teganya untung saja reflek Ariastra sangatlah bagus sehingga dapat mencegah terjadinya adegan tabrak punggung yang selalu terjadi dalam novel yang dibaca maupun yang sering di tulisnya
Ariastra sangat menyayangkannya, sedikit lagi saja dia bisa merasakan punggung tegap itu. Hahhh, berahap saja semoga lain kali dia bisa merasakannya:)
Lautan memutar badannya menghadap Ariastra dengan gerakan cepat dia menaruh secarik kertas diatas keadaan perempuan itu lalu pergi begitu saja meninggalkan Ariastra yang dalam keadaan loading sebentar
Dia mengambil secarik kertas itu, kening nya berkerut samar "Alamat rumah sakit?" gumamnya keheranan
Secarik kertas itu adalah alamat rumah sakit yang tidak terlalu jauh dari tempatnya saat ini, kenapa Lautan memberikannya padanya? Sedang promosi kah? Dia langsung menggeleng menghilangkan pikiran absurd itu, Lautan bukanlah tipe orang yang konyol dia orangnya dewasa jadi sangat tidak mungkin kalau pemuda seperti itu memberikannya alamat rumah sakit hanya untuk promosi
Ariastra memutuskan untuk keluar dari Gramedia, masalah Lautan nanti saja dia pikirkan lagian mereka satu Universitas jadi mudah saja untuk dia bertemu dengan pemuda tampan itu
Selepas keluarnya dari Gramedia Ariastra segera pergi ke halte bus yang berada tepat di hadapannya untuk itu dia harus menyebrang jalan terlebih dahulu agar bisa sampai di halte bus
Pas sekali, bus yang akan membawanya pulang telah tiba. Setelah memastikan jalan aman untuk di sebrangi, Ariastra tanpa pikir panjang langsung menyebrang
Saat dirinya tepat berada di tengah jalan ada sesuatu dengan sangat cepat mengarahkan kearahnya, reflek Ariastra mendorong tubuhnya kebelakang dengan cukup kuat hingga membuat pantatnya mencium aspal dengan sangat keras.
"Apa itu tadi?" Ariastra syok bukan main, wajahnya pucat pasi dengan tubuh yang menegang sempurna
Dia yakin telat sedetik saja tadi maka nyawnya akan melayang begitu saja, ia sangat berterimakasih akan kepekaan tubuhnya karena berkat kepekaan nya dia bisa selamat
Dengan tubuh yang bergetar hebat Ariastra mencoba bangkit berdiri, mengatur nafas agar jantungnya yang berdetak sangat cepat itu bisa berdetak secara normal
Baru saja hendak melangkah, tubuhnya yang masih bergetar ketakutan hampir limbung, kepalanya mendadak pening membuatnya spontan memijit pelan kepalanya, saat itu juga dia baru sadar kalau dia menegang alamat rumah sakit yang di berikan Lautan
Eh?
Mata Ariastra melotot sempurna ketika menyadari sesuatu, tubuhnya yang tadi bergetar seketika merinding sambil memandang horor alamat rumah sakit itu
Sial.
LAUTAN SIALAN!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Enigma Dalam Lautan
Teen FictionAriastra adalah seorang penulis berbakat yang tertarik untuk mengungkap kisah hidup seorang pemuda bernama Lautan, seorang individu yang hidup dengan sifat dingin dan sangat pendiam. Lautan adalah seorang misteri bagi banyak orang dan Ariastra meras...