epilog spesial chenji.

1.6K 75 0
                                    

Chenle yang tadinya sibuk membersihkan cafenya sekarang, merasa terganggu karena Tatapan dari seorang pemuda yang sekarang duduk di depannya.

Siapa lagi kalau bukan Ajis, entah kenapa Ajis akhir-akhir ini terlalu sering ke cafenya, setiap malam selalu ngechat Ochen, mengajak nya pergi ke taman Hiburan, bermain-main seperti kencan. Ekhem. dan sekarang seperti biasa ia selalu menunggu dirinya selesai bekerja.

Apakah anak SMA ini tidak sekolah dengan benar? Sungguh membuat Ochen menggelengkan kepalanya.

"Kenapa ga pulang?" Kini ochen sungguh risih jika terus menerus ditatap atau diperhatikan oleh ajis.

"Nunggu kaka"

Yah, Ochen selalu menyuruh ajis untuk memanggil nya Kaka, tidak seperti saat ajis Memanggil dengan "ochen" namanya, ataupun ia tidak menyebut namanya. Itu tidak sopan kepada seseorang yang lebih tua darinya.

"Pulang aja deh sana"

"Gak" ajis menggelengkan kepalanya.

Ayolah ajis sekarang sangat kelihatan lucu dimata ochen, Ochen mengangkat tanganya dan menaruhnya di kepala ajis. Ia mengusap ngusap rambut ajis dan membuat nya berantakan, Rambutnya sangat lembut.

"Anak SMA yang ini bandel banget ya"

"Biarin"

Ochen menghela nafas.

Tiba-tiba datanglah seorang laki-laki tinggi memakai jas berwarna hitam dan menghampiri ochen, ochen yang Melihat itu raut mukanya sedikit tidak menyenangkan.

"Ajis pulang dulu ya, ada urusan dulu kaka sebentar"

Ajis melihat raut muka Ochen, ia tahu pasti ada sesuatu yang disembunyikan. Ia menggeleng kan kepalanya yg tandanya ia tidak mau.

"Ajis, yaudah tunggu diluar sebentar"

Ajis akhirnya mengalah ia Pergi duduk di Luar kafe, sambil melihat ke arah Ochen yang sedang berbincang dengan suatu pria. Mungkin pekerja kantoran? Karena ia melihat laki-laki tersebut memakai jas.

"Ngapain lo kesini!"

Pria tersebut hanya tersenyum.

"Jadi lu udah sombong ya sama gua, ga inget pas lu terpuruk datangnya selalu ke gua?"

"Lupain itu cuman masa lalu, gua nyesel percaya sama lo rick!"

Erick adalah mantan Chenle saat SMA, ia memiliki kepribadian manipulatif, dan masa-masa SMA lah yang membuat chenle masih trauma sampai sekarang.

Semenjak putus dengan erick saat SMA chenle selalu dibully, dan saat merasa butuh bantuan ia selalu datang kepada erick, ternyata semua perbuatan yang chenle alami adalah ulah erick.

"Apalagi gua tau semua yang terjadi itu gara-gara lo! Pergi sana lo bangsat ga usah muncul di depan muka gua lagi!" sambung chenle yang sudah tidak bisa menahan Rasa amarahnya.

Erick dengan melihat chenle yang seperti ini membuat ia sangat marah, dan tak sadar mengangkat tanganya yang hendak memukul Ochen.

Tetapi tangan tersebut ditahan oleh ajis yang tiba-tiba datang, dan langsung merangkul Chenle.

"Gua pikir yang langsung main tangan adalah orang yang paling sampah didunia ini"

Ajis menghempas tangan Erick, erick langsung mendecak kesal.

"Siapa lo?" Tanya erick dengan nada sedikit meninggi.

"Gua pacarnya, jadi jangan ganggu pacar gua lagi, selagi lo terus ganggu pacar gua, lo bakal kehilangan semuanya"

Erick tersenyum Dan mendecakan lidahnya.

"Emang lu siapa? berani-beraninya nantang Gua"

Ajis mendekati Erick dan membisikkan sesuatu kepadanya.
Muka erick pucat, tanpa menunggu lama ia langsung pergi meninggalkan Ajis dan juga Ochen.

Saat ajis melihat ochen, ia melihat muka Chenle menunduk. Karena khawatir ia langsung memegang pipi chenle. Dan melihat Muka chenle sangat merah, aji tidak tahu harus berbuat apa, apakah chenle sakit?

"Ka? Gapapa kan mukanya merah banget, sakit?"

Ochen hanya menggeleng kan kepalanya.

"Ka jawab ajis..."

Chenle mulai memberanikan dirinya.

"Maksud kamu manggil aku pacar apa?"

Ajis sepertinya sudah tidak bisa menahan perasaannya lagi, jadi ia mulai jujur, dengan memegang bahu chenle ia berkata.

"Ka ajis suka sama kaka, kaka mau ga jadi pacar Ajis?"

Chenle yang mendengar itu hatinya langsung berbunyi dengan keras. yang benar saja pikirnya, Ia terdiam sejenak.

"Ka, jawab ajis..."

Chenle hanya terdiam lagi.

Ajis meraih tangan chenle dan meletakkan nya di dadanya, chenle bisa merasakan dada yang berdenyut sangat keras.

"Dada ini bisa jadi jawaban Rasa aku ke kaka, jadi jawab aku.. kaka mau ga jadi pacar aku?"

Suhu tubuh chenle sekarang sangat panas, ia merasa sangat malu.

"I-iya mau"

Ajis yang mendengar itu langsung memeluk chenle dan melepaskan nya kembali.

"Makasih banyak Kak"

Ia memeluk kembali chenle dengan rasa yang sangat Senang. Pelukannya sungguh erat, Chenle pun membalas pelukan Jisung.

____________________________

Sedikit cerita akhir bahagia untuk kisah chenji. Terimakasih untuk membaca!

________________________

pemilik Kosan Dan Anak kosan. [ nohyuck ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang