Babak 2 - Un-impressive Encounter

4K 478 23
                                    

Kembalinya Ella ke Jakarta tidak serta merta menjadikannya CEO Peters Food menggantikan Grace, sang ibu. Ulang tahun Ella masih seminggu kemudian dan ulang tahun Grace masih dua minggu setelah ulang tahun Ella. Grace sengaja meminta Ella untuk pulang sebelum tanggal ulang tahun mereka agar Ella bisa beradaptasi dahulu, memahami situasi yang akan dia hadapi. Alih-alih langsung menjabat posisi tertinggi dan membuatnya shock atau lebih parah lagi, penolakan dari berbagai pihak.

Berat memang meninggalkan keluarga tak sedarahnya di sana. Banyak air mata dan pelukan yang mengiringi Ella saat kembali ke Jakarta didampingi Grace, Mine, dan bahkan Ando yang sengaja menjemput adik bungsunya. Ella berjanji akan mengunjungi mereka setidaknya sekali sebulan (yang diralat oleh Ando bahwa mungkin jadi setahun sekali).

Begitu sampai di Jakarta, Grace mengajak Ella untuk make over ke salon. Mine dengan senang hati menemani–padahal lebih senang melihat adik bungsunya berubah wujud. Pada dasarnya memang keturunan Grace dan Joseph semua berwajah rupawan. Tapi bisa dikatakan Ella tak terlalu memperhatikan penampilannya selama bertualang. Jadi ketika perawatan di salon selesai, Ella bahkan tak mengenali penampilannya sendiri. Rambutnya yang panjang hingga punggung dan kering, sekarang menjadi sedikit agak di bawah bahu dan berkilauan. Kulit wajah Ella yang juga kusam, menjadi lebih cerah berkat facial. Alis dirapikan. Bulu ketiak, kemaluan, lengan, dan kaki dicukur bersih. Telinga dibersihkan. Kuku kaki dan tangan dimanikur.

"Oh my," Grace menatap pantulan wajah Ella di cermin dengan penuh haru. Di sampingnya, Mine hanya menutupi mulut guna menghalangi tawa cekikikannya. Sementara itu Ella berwajah datar, heran dengan hidupnya yang mendadak berubah.

Hari pertama Ella mulai bekerja, Grace sengaja menyuruh Ella datang bersamanya karena Grace ingin mengenalkan Ella kepada para pimpinan secara resmi. Namun mulai hari kedua dan seterusnya, Ella dipersilakan datang sendiri, mengantri masuk dengan kartu akses, menunggu lift, membeli kopi dan makan siang sendiri, berangkat kerja sendiri. Fasilitas 'mewah' khas CEO baru akan didapat Ella jika dia sudah resmi menjabat, yaitu tiga pekan lagi.

Sudah cukup lama Ella tidak menyetir sendirian. Dia juga belum berani jika tiba-tiba membawa mobil di belantara Jakarta yang begitu padat dengan karakter pengemudi yang... "Waw." Kata tersebut dilontarkan Ella saat Ando menawarkan Ella salah satu mobilnya yang mudah dikemudikan. Saat itu Grace dan Mine tertawa, memahami maksud Ella.

Maka di hari kedua dia masuk, Ella memilih menggunakan taksi. Namun itu juga membuatnya stres karena dia terjebak di kemacetan dan bahkan supir taksinya sering menggerutu. Hari ketiga, Ella mencoba menggunakan ojek online dan mendapat pengemudi yang sangat sigap menyelip di jalanan dan membuatnya sampai di kantor tepat waktu. Tapi sayangnya, penampilan Ella begitu sampai di kantor menjadi tak karuan.

Hari keempat, Ella berpikir keras. Akhirnya dia tetap memilih transportasi motor, dengan strategi tak perlu berdandan cantik selama di perjalanan. Dia akan mengenakan riasan begitu sampai di kantor. Grace sempat menolak ide moda transportasi Ella tapi Ella memberikan argumentasi dan Grace terpaksa menyetujui.

"Cuma tiga minggu, Ma. Setelah itu aku akan belajar nyetir sendiri atau Mama mau kasih aku driver kan?"

Grace pun hanya mengangguk.

Setelah dua kali menggunakan ojek motor, Ella mulai menikmatinya. Dia cukup mengenakan pelembab dan sunscreen di rumah, menaruh make up ke tasnya, mengenakan jaket dan masker, lalu menaiki motor. Ella tidak sadar saja bahwa setiap tukang ojek yang menjemputnya. semuanya kaget karena barang yang Ella bawa terlihat mahal dan mewah, tapi perilakunya seperti kelas menengah biasa.

Berhubung Ella telah memperhitungkan waktu perjalanan, hari ini dia tiba lima belas menit sebelum jam masuk. Ella melenggang santai melewati pintu kaca besar. Matanya melirik ke sebelah kanan, di mana salah satu kedai kopi terkenal di dunia membuka gerainya di gedung pencakar langit ini. Ella pun menyempatkan diri memesan kopi untuk membuatnya lebih bersemangat sekaligus reward karena berhasil menempuh perjalanan dengan lancar dan bahkan tak terlambat.

(S)He's The Boss! (END - WATTPAD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang