"Kenapa kamu jadi senang ke sekolah anak-anak?" Ando bertanya begitu Ella memasuki mobil Ando yang sudah menunggunya di lobi.
"Selama aku ada waktu sebelum beberapa hari lagi kebebasanku direnggut," Ella menjawab cuek, duduk di samping kakaknya. Supir pun menjalankan mobil menuju sekolah si kembar. Ando berniat menjemput anak-anak dan membawanya ke acara makan malam di luar. Aaliyah berangkat terpisah dari kantornya sendiri ke acara nanti. Ella yang mengetahui hal itu, menawarkan diri untuk ikut. Aaliyah dan Ando tak keberatan.
"Kalau Mama dengar, dia bisa sedih," timpal Ando datar.
Ella pun tertawa. "Ralat. Kebebasanku direnggut sejak Mama menjemputku dengan helikopter. Tapi toh itu juga pilihan yang aku setujui dengan sadar. Jadi tak seharusnya aku komplain kan?"
"True," timpal Ando singkat dan kembali diam.
Satu tahun setelah Ando dan Aaliyah menikah, Ella baru tahu bahwa Ando menikah karena dijodohkan orang tua mereka. Ando punya pacar lain sebelum menikah, tapi dia menikah dengan Aaliyah. Ella sempat bertanya kisah mereka tapi Ando tak bersedia menjawab. Sekarang, Ella melihat kakak dan kakak iparnya sebagai pasangan yang saling dimabuk cinta. Jadi Ella pikir Ando mengetahui apa yang Ella rasakan.
"Aku bertemu Ibu Alana kemarin," jelas Ella.
"Oh?" Ando menoleh sedikit. "The principal."
"Yeah. Apakah memang dia sangat anggun dan keibuan?"
Ando mengangguk. "Aaliyah sering bercerita tentang beliau. Jiwa pendidiknya tinggi, kata Aaliyah. Salah satu hal yang membuat kami tak menyesal menyekolahkan anak-anak di sini."
"Iya. Aku baru sekali bertemu pun rasanya nggak keberatan untuk mengobrol lagi dengan beliau. Pasti anak-anaknya pun pintar dan bahagia ya?"
"Beliau punya dua anak. Laki-laki semua. Detailnya tidak tahu. Aaliyah hanya pernah bilang dua-duanya tampan."
Mata Ella menyipit geli. Terdengar sekali Ando seperti cemburu.
"Dan anak sulungnya mirip aku," Ando menambahkan.
"Yeee, itu supaya kamu nggak cemburu tahu." Ella menyenggol kakaknya, Ando hanya tersenyum masam. "Atau karena kalian sama-sama irit ngomong? Muka datar? Susah ekspresi?"
Ando kembali bungkam, adiknya malah tertawa.
Satu jam kemudian mobil Ando sampai di sekolah. Ternyata bukan hanya Ando yang mengantri menjemput anaknya, tapi juga banyak mobil lain. Mobil mereka harus mengantri dengan sabar.
"Apa setiap pulang sekolah akan seperti ini?" Ella melongokkan kepala ke luar, membuka jendela.
"Tidak. Setiap Jumat, kelas-kelas bergiliran mengikuti kegiatan khusus yang disediakan sekolah. Kadang berkebun, kadang kelas drama, untuk kelas 5 ke atas, ada pembelajaran informasi teknologi. Di luar kegiatan ekstrakurikuler rutin seperti olahraga, bela diri, berkuda, Pramuka, bahasa. Hari ini jadwal siswa kelas 2. Kelas lainnya sudah pulang."
Mulut Ella membulat. Tambah lagi alasan sekolah ini keren di matanya.
Mobil masih mengantri pelan-pelan. Ella belum berniat menarik kepalanya masuk. Dia sedang mengagumi bangunan sekolah di sudut berbeda dari yang didatanginya waktu itu. Di kejauhan, terlihat sejumlah anak mengantri rapi, menunggu gilirannya dijemput. Ada dua sosok yang mendampingi mereka yang Ella duga salah satunya adalah Bu Alana.
Ella pun tersenyum.
***
Seperti yang selalu dia lakukan saat menjemput ibunya, Ezra memarkir mobil di area parkir dan menunggu sang ibu menghampiri. Ezra tak pernah keluar, tak pernah menghampiri ke kantor ibunya, tak pernah mengobrol dengan rekan kerja ibunya. Karena itu, ibunya pernah menyampaikan 'keluhan' dari orang-orang. Mereka ingin berinteraksi dengan Ezra yang tampan tapi pendiam.
Sore ini pun tak berbeda. Ezra menunggu di mobil sambil memperhatikan mobil yang mengular untuk menjemput siswa. Dari tempatnya ini, Ezra bisa melihat ibunya yang berdiri di samping wali kelas, mengantar anak-anak kepada penjemputnya.
Ezra mengagumi dedikasi ibunya di dunia pendidikan, hingga menjadi kepala sekolah di sekolah bergengsi ini. Sejak Ezra dan Edgar kecil pun ibu selalu belajar tentang metode pendidikan dan menerapkannya kepada putra-putranya.
Mata Ezra mendadak terbelalak ketika melihat sosok yang dikenalnya. Turun dari mobil Mercedes-Benz hitam mengkilap dan menghampiri dua anak. Dia langsung berpelukan dengan kedua anak itu. Dari sisi mobil lainnya, turun satu orang laki-laki yang terlihat cool dan berwibawa. Anak-anak itu juga memeluknya dan pria itu balas memeluk dengan senyum yang lebih lebar walau tetap mempertahankan wajah tenangnya.
Yang membuat Ezra heran, sosok yang dikenalnya itu menyapa dan mengobrol dengan ibunya, namun tak bisa terlalu lama karena banyaknya orang yang menunggu mereka.
Keempat orang itu melambai pada ibunya dan memasuki mobil satu per satu. Mobil pun meluncur.
Ezra bersandar, "Who are you, Ella?"
Setengah jam kemudian Ezra menunggu sambil melamun. Tergugah karena ketukan Alana di jendela mobil.
"Turun dulu yuk," ajak Alana ramah.
Cukup gelengan kecil sebagai tanda penolakan. Alana pun tak memaksa. Begitu Alana duduk dan mengenakan sabuk pengaman, Ezra menjalankan mobilnya.
"Ma," Ezra membuka mulut.
"Ya?" Alana menyahut antusias. Anak sulungnya jarang membuka pembicaraan lebih dulu.
"Tadi sepertinya ada... anak kembar?"
Alana segera teringat pada Ella dan si kembar Anya dan Jaya. "Iya..." Alana menggantungkan kalimat karena penasaran.
"Dijemput... orang tuanya?"
Senyum Alana terkembang lebar. Entah apa maksud Ezra bertanya, tapi dengan adanya ketertarikan pada sesuatu, itu sudah cukup membuat Alana senang.
"Ayahnya, ya. Dengan bibinya, Ella, adik Pak Ando."
Oh jadi itu benar Ella dan ternyata dia punya seorang kakak laki-laki. Pikir Ezra.
"Ella juga lajang lho." Alana menambahkan, menambahkan sedikit godaan untuk putranya.
Kali ini Ezra tak menanggapi. Memangnya kenapa kalau Ella masih lajang?
***
Memangnya kenapa cobaaa?
Jadi ternyata ternyata... dunia sempit yah
Yuk ditunggu vote dan komentarnya guys!
-Amy
KAMU SEDANG MEMBACA
(S)He's The Boss! (END - WATTPAD)
RomanceElla tak sengaja bertemu dengan Ezra dan tak sengaja juga tertarik pada pria dingin sedingin freezer kulkas itu. Jarang bicara tapi perbuatannya menunjukkan kebaikan hatinya. Permasalahannya, Ezra pernah menikah dan Ella adalah lajang yang sekaligu...