13 - Kembali ke Granada

88 14 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

بسم الله الرحمن الرحيم

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁🍁

Satu jam hampir berlalu, tetapi sosok yang memegang kemudi di depan itu tidak kunjung bersuara. Pun dengan perempuan yang terlihat tengah fokus menatap luar jendela. Sikap dua manusia itu membuat dua temannya yang lain masih diselimuti dengan kebingungan dan pertanyaan-pertanyaan yang berkeliaran di kepala.

Sampai akhirnya, ketika mobil yang mereka tumpangi berhasil tiba di depan rumah Tuan Sargous yang menjadi paman dari Sabrina, barulah laki-laki itu terdengar mengeluarkan suara.

"Insyaallah, sore ini kita kembali ke Granada. Kalau Sabrina mau ikut, nanti bisa siap-siap dan menunggu sebelum pukul lima. Tapi kalau memang masih ingin di sini, tidak apa-apa. Saya harap, kalian bisa menjaga diri baik-baik. Jangan sampai keluar tanpa ada yang menemani," nasehat Azzam membuat kening laki-laki yang duduk di sebelahnya kian mengerut.

"Memangnya kenapa, Kak Azzam? Kok tiba-tiba balik ke Granada? Bukannya rencananya mau ke Sevilla dulu?" tanya Sabrina.

"Betul. Kamu juga belum menjelaskan kepada kami, kenapa tiba-tiba pergi dari tempat tadi?" Razwan menyahut. Memang salah Azzam yang tidak menjelaskan kepada teman-temannya terlebih dahulu.

"Maaf, tadi tidak sempat saya ceritakan," tuturnya mengakui kesalahan.

"Tidak apa-apa, Kak. Sekarang, Kak Azzam jelasin, kenapa harus buru-buru pergi?"

Sebelum berbicara, netra legam milik Azzam sempat mengarah pada perempuan yang sejak tadi menunduk di dekat Sabrina. Sebenarnya ia tidak tega menceritakan kejadian tadi tanpa ada persetujuan dari perempuan itu, tapi bagaimana pun, teman-temannya harus tahu agar mereka juga bisa memahami keadaan.

"Meyza dalam bahaya," jelas Azzam sukses menghadirkan keterkejutan di wajah Sabrina dan juga Razwan.

"Maksudnya?"

"Tadi dia melihat Winston dan anak buahnya berjalan-jalan di sekitar masjid. Kalian pasti tahu kejadian yang akan dialami Meyza kalau Winston berhasil menemukannya."

Sabrina dan Razwan bergeming setelah mendengar penjelasan Azzam. Otak mereka sama-sama tengah mengingat nama itu. Hingga akhirnya, raut wajah mereka berdua spontan berubah setelah berhasil mengingatnya. Terlebih Sabrina. Dia yang sudah mendengar semua perbuatan pria bernama Winston dari Meyza sendiri langsung syok.

"Kak Meyza nggak apa-apa, kan?" tanya Sabrina khawatir.

Perempuan itu perlahan mendongak dan melihat wajah teman-temannya satu persatu. Tidak lama setelah itu, ia pun tersenyum.

"I'm okay. Kalian tidak usah khawatir. Sekarang aku masih bersama kalian, kan?" ucapnya mencoba menghilangkan kekhawatiran di wajah-wajah baik itu.

Razwan yang sempat memutar badannya ke belakang pun menghela napas lega setelah mendengarnya. Kini, ia paham kenapa Azzam tiba-tiba ingin kembali ke Granada dan membatalkan rencananya mengunjungi Sevilla. Padahal itu adalah wish list-nya sejak tahun pertama kuliah di sini. Namun, Razwan tahu bahwa Azzam pasti tidak tega membiarkan Meyza kembali pada Winston. Apalagi mengingat niat jahat Winston pada Meyza.

Senja & Andalusia [TERBIT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang