Book2 Part 1

349 16 6
                                        

Aku benar-benar tak bisa menutup mataku. Tatkala perkataan Hinata terus memutari seluruh ingatanku. Hanya satu kalimat, tapi rentan aku bayangkan.

"Aku sudah menikah, Naruto-kun. Ia lelaki baik yang menerima ku dan anak-anak ku."

Shit.

Bajingan tengik mana yang merebut posisi ku?

Aku berguling ke kanan dan ke kiri. Mencoba mengenyahkan pikiranku dari apapun itu.

Dari dulu...

Aku sangat menginginkan seorang anak. Tapi lihatlah apa yang aku terima sekarang selain kenyataan bahwa aku memang telah memiliki anak bahkan kembar. Hinata telah menikah dengan pria lain, tak ada tempat yang tersisa untuk ku.

"Tuhan, aku tau kau tak mencintaiku." Gerutu ku.

Ah iya- aku mengingat sesuatu

Aku lekas merogoh tas ku. Ada sesuatu yang Hinata berikan untuk ku setelah percakapan kami malam ini.

Setelah ia mengatakan bahwa dirinya sudah tidak sendiri, aku sempat mematung untuk waktu yang lama. Mungkin karena saking kagetnya dengan seutas kalimat yang tak pernah aku pikirkan.

Hinata memberikan sebuah buku kecil sesaat sebelum ia pergi meninggalkan ku yang mematung kala itu.

Perasaan ku sangat takjub saat membuka satu lembar buku kecil tersebut, yang bahkan ukurannya lebih kecil daripada telapak tangan ku.

Hinata menempelkan foto-foto tumbuh kembang nya anak kembar kami.

Di awal aku melihat foto USG tertulis diatas kertas itu "4 Week", aku terenyuh. Tak dapat mengucapkan kata terimakasih maupun maaf padanya. Aku kebingungan dengan apa yang perlu aku sampaikan padanya atas semua kesalahan ku ini.

Lalu di lembaran berikutnya aku menemukan sebuah foto bayi kembar, Bolt dan Hima -Nama yang ku dengar barusan saat Hinata memanggil si kembar.

Wajah mereka sangat kecil di foto ini, dengan pipi chubby yang kemerahan. Astaga butuh biaya berapa untuk ku menciptakan mesin waktu agar dapat memperbaiki semua kerusakan ini?

Lalu selanjutnya aku kembali membuka lembaran demi lembaran buku kecil ini. Sampai tak terasa hati ku yang telah lama membeku kembali menghangat. Di kedua lembaran terakhir, Hinata dan anak-anak ku tersenyum sangat lebar dibawah pohon natal.

Jika Tuhan mengizinkan ku, aku sangat ingin mengisi satu lembar paling belakang ini. Foto keluarga yang sangat manis, keluarga yang selalu aku angan-angan kan.

Kali ini saja Tuhan, tolong kabulkan satu permintaan ku ini.

Untuk kelanjutannya bisa di cek di Karyakarsa ya😍 Ga semua part berbayar kok, cmn beberapa aja😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk kelanjutannya bisa di cek di Karyakarsa ya😍 Ga semua part berbayar kok, cmn beberapa aja😍

Reserve WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang