Reserve Women.
Naruto Belong Masashi Kishimoto.
Part #13 (When I Choose You, Why You Leave?).
.
.
Lihatlah wajahnya yang sok polos didepan ku. Dengan pakaian kerja nya, dia datang kemari setelah aku undang. Dan disinilah kami, didalam riuh nya bar yang penuh dengan orang-orang gila yang berdansa.
"Sakura-chan kau mabuk."
Aku tau. Aku gila karena Naruto sudah tidak peduli kepadaku karena kepergian anak kami. Ia membuang ku, namun ia sudah menemukan yang baru dan itu adalah si Hyuuga jalang ini.
Aku ingin menangis. Sumpah demi Tuhan, aku tak ingin bersikap jahat pada Hinata. Tapi sifatnya dan sikapnya benar-benar membuatku muak.
Brak.
“Sakura-chan, berhenti lah minum-minum. Kau bilang ingin cepat hamil, aku dengar kalau kau minum minum seperti ini kau akan lama memiliki momongan.”
Bukankah ini yang kau mau? Aku yang tak memiliki keturunan sama sekali. Agar kau bisa bersenang-senang dengan suami orang?
“Si kuning sialan itu. Akhir-akhir ini sering keluar kota lah, ke cabang perusahaan lah, menginap dikantor lah. Aku lelah Hime, aku perempuan yang sudah bersuami tapi aku justru seperti tak memiliki seseorang disampingku. Hanya kau yang ada disampingku Hime.” Jelas ku.
Aku ingin menampar dua orang yang membuatku hancur saat ini. Tapi aku tak kuasa, satu sisi aku menyayangi mereka seperti keluarga. Apalagi Hinata yang sudah ku anggap sebagai adik ku sendiri.
Akhirnya aku memeluknya. Sangat erat. Karena aku bingung apa yang akan ku lakukan jika aku lepas kendali. Aku tak ingin membuat Hinata terluka. Walau aku tau ia lah jalang disini.
“Naruto kuning itu. Benar-benar ingin aku ceraikan.”
Aku merasa tubuhnya membeku, elusannya pada pundak ku pun terhenti. Ah- apa ia senang dengan pernyataan ku barusan?
“Tidak tidak tidak. Naruto tak boleh aku ceraikan, dia sibuk. Iyakan Hime?”
Ia tak menggubrisnya nya. Aku tau ia bungkam sekarang, dan ini menyakiti ku. Kenapa ia tidak jujur saja padaku? Hingga aku bisa leluasa membenci nya.
“Mengapa ia menikahiku di umur 22 tahun jika ia justru lebih mencintai perusahaannya sendiri?” Racau ku. Sialan, efek vodka ini membuatku pusing dan mual.
“Naruto akhir-akhir ini memang sibuk, Sakura-chan. Ia tidak sepertimu yang diam dirumah menanti. Ia kerja di perusahaannya, ditambah lagi perusahaan yang ia pimpin sedang dalam masa puncak kejayaan.”
Ha!? Sibuk? Sibuk mendua!?
“Kau benar Hinata. Jika si kuning sialan itu justru berselingkuh. Aku akan mencincang kedua nya didepan mataku.” Ketus ku.
Aku menangis menatapnya yang memberikan kesan menyedihkan untukku. Apa aku semenyedihkan itu dimata mereka? Apa aku sebodoh itu? Hingga kalian merasa aku tak tau apa-apa?
"Naruto berselingkuh." Aku menggigit bibir. Ini saatnya aku mengatakan bahwa aku tau semuanya. Apa yang mereka lakukan selama ini.
Biar ku tebak. Naruto sebulan ini, pasti tinggal di kediamannya yang baru. Apartemen baru dengan suasana baru agar tak tersentuh olehku. Kalian menipu ku! Dan ini menyakitkan.
"Aku tak tau, tapi firasatku mengatakan kalau ia memang berselingkuh hiks.”
Telinga ku berdengung dan pandangan ku mengabur. Rasa sesak di rongga dada dan pusing yang tak terobati. Sungguh sempurna hari-hari ku, Tuhan.
![](https://img.wattpad.com/cover/218527890-288-k839728.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Reserve Woman
Fanfiction:[Naruto and Hinata Fanfiction] :[Naruto Belong Masashi Kishimoto] :[Genre: Drama, Romance, Slice of Life] :[Warning Adult Area 15+] Mungkin Hinata terlalu bodoh karena terus menyetujui permintaan Naruto. Bahkan ketika pemimpin Uzumaki Corporate ter...