34

6 1 0
                                    

Keadilan haruslah di nomorsatukan
Meski terkadang banyak ombak yang menghanyutkan

______________

"Apa, Putraku akan membuka pengadilan untuk mentri pertahanan kiri sore ini?" tanya ibu suri Jiang terkejut saat pelayan kepercayaanya memberitahu kabar soal pengumuman yang telah dibuat oleh putranya.

"Itu benar yang mulia ibu suri, bahkan sekarang mentri pertahanan kiri telah berada di ruang interogasi. Kediamanya pun tengah di geledah oleh prajurit yang diperintahkan oleh yang mulia kaisar. Maaf jika saya terlambat memberitahu kabat ini kepada anda"

"Sebenarnya apa yang terjadi? Bagaimana bisa pengadilan istana malah dibuka untuk mentri pertahanan kiri dan bukan untuk penjahat yang menculik putri Aurora"

"Saya juga tidak mengerti yang mulia ibu suri, tiba-tiba saja tadi yang mulia kaisar mengumumkanya"

"Sudah kuduga jika ada yang tidak beres" batin ibu suri Jiang

Wanita itupun segera bangkit dari duduknya ingin menemui kaisar Yuwen tapi kemudian dirinya urungkan. Mengingat putranya itu begitu tertutup terutama kepada dirinya, tentu akan sangat sulit baginya untuk jujur. Jika ibu suri Jiang tetap menghampirinya sudah tentu hanya akan lebih membuang-buang waktu. Tapi jika dibiarkan begitu saja, mentri pertahanan kiri adalah salah satu kerabatnya sekaligus orang kepercayaanya. Menggagalkan pengadilan istana? Sekarang sudah terlambat untuk melakukanya karena pasti mentri pertahanan kiri dalam pengawasan yang ketat dan segala keputusan yang diambil oleh kaisar Yuwen tidak mudah untuk digoyahkan. 

"Atas tuduhan apa putraku menangkapnya?"

"Beliau akan mengatakanya nanti, jadi saya rasa belum ada yang mengetahui alasan beliau menangkap mentri pertahanan kiri"

"Astaga, benar-benar anak itu" keluh ibu suri Jiang.

"Apa saya harus mencari tahunya yang mulia ibu suri?"

"Jangan, kau mungkin tidak akan berhasil. Sekali Yuwen tau kau macam-macam bukan hanya nyawamu yang terancam tapi aku juga akan terseret ke dalamnya"

"Lalu apa yang harus kita lakukan?"

"Bawa ini. Temui ketua prajurit bintang dan suruh dirinya mengutus salah satu atau beberapa anak buahnya untuk berjaga-jaga di istana jika nanti keadaan semakin mendesak" kata ibu suri Jiang memberikan sebuah lencana indah yang baru saja diambilnya dari dalam meja rias.

"Usahakan secepat mungkin kau temui dia" lanjutnya

"Baik yang mulia ibu suri" kata si pelayan yang kemudian pamit undur diri.

"Berhati-hatilah dan jangan sampai ada yang tau atau mengikutimu" pesan ibu suri Jiang yang di angguki oleh si pelayan.

*****

Pada waktu yang telah ditentukan, mentri pertahanan kiri diseret dengan paksa menuju aula pengadilan istana karena terus memberontak. Sementara di tempat tersebut, sudah banyak para sepuh, mentri yang lain juga para petinggi istana yang telah berkumpul. Termasuk Qian Li dan ibu suri Jiang. Para selir? Mereka memang tidak diperkenankan untuk melihatnya karena pihak istana utamalah yang paling berkuasa untuk mengurusnya.

"Yang mulia sebenarnya apa salah saya, kenapa saya di perlakukan seperti ini?"

"Mentri pertahanan kiri, sepertinya kau belum menyadari kesalahanmu atau memang kau berpura-pura tidak menyadarinya. Tapi jika kau melihat ini pasti kau akan paham kenapa aku menyeretmu kesini" kata kaisar Yuwen kemudian memperlihatkan sebuah buku polos bersampul warna hitam.

Mata laki-laki paruh baya itu seketika melotot sempurna melihat buku tersebut. Buku besar yang berisi tentang catatan penggelapan dana yang telah dilakukan olehnya selama beberapa tahun ini. Sebenarnya ada beberapa mentri yang ikut melakukanya namun sayang di catat kedalam buku yang berbeda sehingga di dalam buku besar tersebut hanya ada namanya. Tanpa disadarinya, gerak gerik pria paruh baya itupun dari tadi tak lepas dari perhatian kaisar Yuwen

"Sial, bagaimana mungkin yang mulia kaisar bisa mengetahui soal buku besar itu?" batin mentri pertahanan kiri

"Kenapa diam mentri pertahanan kiri? Di buku ini jelas-jelas tertulis rincian penggelapan dana yang kau lakukan"

"Saya pasti difitnah yang mulia. Tolong anda percaya, karena tidak mungkin saya melakukan hal kotor seperti itu"

"Fitnah? Soal putri Aurora yang kau culik itu juga fitnah? PRAJURIT, BAWA LAKI-LAKI ITU KEMARI!" perintah kaisar Yuwen

Tanpa berkata-kata, beberapa prajurit lekas bergerak meninggalkan aula pengadilan menjalankan perintah dari sang kaisar. Sementara mentri pertahankan kiri terdiam dengan hati yang was-was. Dirinya yang sudah lama bekerja di istana, tentu sudah paham bagaimana sifat dari kaisar yang saat ini duduk di kursi kebesaranya itu. Dingin, tak tersentuh juga tak terduga. Seperti saat ini.

Tak lama berselang, pintu aula terbuka. Beberapa prajurit tadi kembali dengan membawa seorang pria tampan yang tak lain adalah Fan putra mentri pertahanan kiri itu sendiri.

"Fan, aku menunjukmu sebagai saksi. Sekarang bicaralah semua hal yang kau ketahui tentang semua yang telah dilakukan mentri pertahanan kiri" titah kaisar Yuwen.

"Fan...kau"

"Maaf ayahanda, aku terpaksa melakukan ini untuk kebaikan keluarga kita. Tolong akuilah semua yang telah ayahanda lakukan selama ini agar ibunda bisa mendapat ampunan dari yang mulia kaisar" kata Fan lantas menyampaikan apa saja yang dirinya ketahui dengan suara yang bergetar.

Terpaku mentri pertahanan kiri di tempatnya saat mendengar perkataan putranya. Jika sudah seperti ini, dirinya sudah tak bisa mengelak lagi atau mencari pembenaran karena ada bukti juga saksi pun dengan membeberkan siapa saja yang terlibat tak mungkin mentri pertahanan kiri lakukan atau keluarganya akan dalam bahaya. Jika tau akan seperti ini ujungnya, tak mungkin waktu itu dirinya mempercayakan semua pada putranya. Sial, benar-benar sial.

"Bagaimana? apa kau masih bisa mengelak?" tanya kaisar Yuwen yang dijawab gelengan lemah oleh mentri pertahanan kiri

"Sekarang katakan, siapa saja yang berkomplot denganmu?" lanjutnya

"I..itu, saya sendirilah yang melakukanya yang mulia. Tidak ada siapa pun yang terlibat di dalamnya" kata mentri pertahanan kiri pada akhirnya.

"Lalu kenapa kau sampai berani menculik putriku?"

"Saya hanya ingin mengecoh perhatian anda untuk mengulur tinjauan beberapa bangunan di wilayah selatan"

"Agar kau bisa leluasa untuk menggelapkan dana bangunan?"

"I..iya yang mulia" jawab mentri pertahanan kiri dengan lirih.

"Baiklah, karna kau sudah mengakui kesalahanmu jadi kuputuskan untuk mengasingkanmu selama 15 tahun. Sementara istri dan putramu akan aku bebaskan dari hukuman meski kedepanya mereka akan dalam pengawasanku"

"Mengapa mereka berdua bebas dari hukuman yang mulia?" tanya salah satu mentri tampak tak terima.

"Karena mereka tidak bersalah. Putranya pun bersedia menjadi saksi dan berbicara semua apa yang dirinya ketahui"

"Tapi....."

"Keputusanku tidak bisa di ganggu gugat. Dan lusa, mentri pertahanan kiri akan aku kirim ketempat pengasingan" kata kaisar Yuwen mengakhiri persidangan lantas turun dari kursi kebesaran meninggalkan aula pengadilan.

"Baguslah kau tak mengatakan yang macam-macam mentri pertahanan kiri" batin seseorang menghela napas lega.

_____________________

Hay gass lama tak jumpa. Hari hari kemaren nggak sempet up gara2 sibuk. Maafkan ya🙏🙏. Tetep support Relca gaess biar ttep semangat😘😘

With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang