Rumah lama hancur dan Rumah baru

39 8 13
                                    

Para Hero pun kembali ke markas mereka yaitu rumah tok kasa tetapi mereka terlambat, rumah guru mereka atau lebih tepatnya markas mereka telah hancur menjadi debu

"Kita terlambat..." ucap halilintar

"Naga naga kita" ucap Taufan lalu turun dari atas naga yang dia tumpangi dan membuka kandang naga agar naganya dan naga milik Halilintar dan thorn dapat keluar karena kandang mereka terbakar

"Rumah kita...." ucap blaze

Hang kasa yang melihat kalau rumah mereka sudah terbakar dan hancur pun menggunakan kekuatannya untuk menciptakan air agar itu bisa di gunakan untuk memadamkan api yang membakar rumah mereka dan untungnya api pun langsung terpadam

"Peralatan latihan kita.... hilang" ucap thorn

"Dan video game kita musnah" ucap Taufan merasa sedih karena video game milik mereka telah terbakar dan hancur

"Mereka mengambil tongkat mereka kembali" ucap hang kasa

"Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya halilintar

"Kalau saja kau tidak mengikuti burung bodoh itu semua ini tidak akan terjadi!" Ucap blaze menyalahkan thorn untuk apa yang sudah terjadi pada rumah mereka

"Blaze!" ucap tok kasa

"Tidak tok, blaze benar! Gara gara kau nilai nilai ku hilang! Semuanya!" Ucap Taufan menyalahkan thorn

"Ini adalah momen pelajaran, kita harus belajar dari ini" ucap thorn membela diri

"Momen pelajaran?! Ada apa denganmu?! Apa kau tidak mengerti?! Semuanya sudah hilang!!" Ucap halilintar juga ikut menyalahkan thorn

Sedangkan thorn yang mendengar kalau halilintar juga ikut menyalahkannya pun tidak bisa berkata apa apa lagi, dia bersyukur halilintar tidak menggunakan kekuatannya ketika marah padanya hari ini. Sedangkan maripos dan ice sebenarnya tak tega karena thorn di salahkan oleh teman teman yang lain tapi mereka tak bisa berbuat apapun selain diam, lagipula ini sudah terjadi, rumah mereka sudah hancur jadi mau bagaimana lagi

"Sudah! Cukup! Ini salah kita semua! Thorn adalah saudara kalian, cepat minta maaf padanya" ucap tok kasa menyuruh ketiga muridnya untuk minta maaf pada thorn

"Maafkan aku thorn" ucap halilintar meminta maaf tapi thorn sudah tidak berada di belakang mereka dan mereka pun melihat kalau thorn telah pergi bersama dengan naganya

Sementara itu terlihat para alien kembali ke gua tempat mereka di kurung bersama dengan blaze yang menjadi tawanan mereka

"Lakukan sesuatu jendral, kau masih di bawah perintahku kan?" Ucap gempa berbisik pada jendral alien yang berjalan di sampingnya

Jendral alien yang mendengar itu pun langsung menyuruh anak buahnya untuk berhenti karena dia adalah jendral dan sebagai jendral dia harus di hormati

"Berhenti!! Aku jendral! Kau harus mengembalikan tongkat itu padaku sekarang juga!!" Ucap jendral alien memerintahkan tom untuk mengembalikan tongkatnya

"Tidak!" Ucap Tom menolak

"Kau berani menentang ku!!" Ucap jendral alien itu marah

Para bawahan alien yang mendengar itu pun mengusulkan untuk di adakan pertarungan perebut tahta jendral alien, awalnya tom ingin menolak tapi semua bawahan terus mengatakan tentang perebutan tahta jadi mau tak mau tom pun mengiyakan permintaan para bawahan alien yang lain

"Aku rasa kita harus bertarung untuk ini di dalam perebutan tahta jendral!!" Ucap Tom

Pertarungan pun di mulai dimana sang pemenang akan di nobatkan menjadi jendral dan memimpin pasukan alien dan yang kalah harus menjadi bawahan. Tom pun melawan mantan jendral alien dan di saat para alien sedang fokus dengan pertarungan perebut tahta secara tak sengaja gempa melihat sebuah gulungan kertas yang terletak tak jauh darinya, gempa pun mencoba mengambilnya dengan hati hati agar para alien lain tidak melihatnya

Hero Elemental Master (the selected element (season 1))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang