3. Didn't I Tell You Before?

778 61 1
                                    

Charles Leclerc has sent you a messages

Apalagi ini? pikirku.

Charles Leclerc
Hey, apa kegiatanmu hari ini?

Daisy Chen
Tidak ada, hanya bersantai.

Charles Leclerc
Ayo ikut denganku.
Pemandangan kota Monaco sangatlah indah di pagi hari.
Kamu akan menyukainya.

Daisy Chen
Okay, ketemu di depan lobby hotelku?

Charles Leclerc
Siap, dalam perjalananku, ma belle.

Dia memanggilku ma belle, yang artinya adalah cantikku,
CANTIK
"KU."
Damn, Charles. Ia sungguh tau bagaimana cara mempersulit hidupku.

Aku segera berganti ke baju olahragaku dan memakai sepatu ketsku. Aku turun ke lobby dan Charles sudah berdiri disana.

"Siap untuk dibuat terkesan oleh keindahan Monte Carlo, Daisy?" katanya.

"Tentu saja." jawabku.

Ia lalu mengantarku ke mobilnya dan kami segera pergi mengendarai Ferrari-nya untuk mengelilingi kota Monte Carlo.

"Jadi, kita mau kemana?" tanyaku di dalam mobil.

"Lihat saja nanti. Aku jamin kau pasti akan menyukainya." kata Charles.

Kami menghabiskan waktu selama 15 menit di dalam mobil. Charles menyetir sambil memainkan musik- musik favoritnya dan menyanyikan lagu-lagu tersebut. Salah satu diantaranya, yang juga merupakan lagu favoritku adalah "A Thousand Years" oleh Christina perri. Tak disangka, selain menjadi pembalap juara dunia, ia juga penyanyi yang cukup bagus.

"Suaramu cukup bagus, harus kuakui." pujiku.

"Selera musikmu juga lumayan." tambahku.

"Oh, Terimakasih. Aku juga suka main piano. Kau harus melihatku menyanyi sambil bermain piano kapan-kapan." ajak Charles.

"Oke, akan aku tunggu penampilan spesial darimu." balasku tersenyum.

•••

Kami lalu sampai di bawah bukit Monaco. Charles lalu menyuruhku untuk turun dari mobil dan kami segera memulai lari pagi berjalan menuju ke atas bukit bersamaan.

"Bagaimana kalau kita berlomba? Yang mencapai puncak bukit duluan, ia dapat mengabulkan permintaan yang kalah?" ajak Charles sambil mengulurkan tangannya kepadaku.

"Oke, siapa takut! Deal." jawabku sambil membalas jabatan tangan Charles.

"Ladies first. Boleh start duluan 10 detik."

"What a Gentlemen. Jadikan 15 detik. Kamu adalah atlet juara dunia, demi Tuhan!"

Charles terlihat berpikir sejenak.

"Oke, tidak masalah. Dan aku akan tetap mengalahkanmu tentunya."

"Oke, 3..2...1.. Mulai!" saut Charles.

Aku mulai berlari dengan kencang. Terdengar suara Charles menghitung detik.

"..13..14..15.. Ok, aku datang." dapat terdengar suara teriakan Charles.

Jantungku berdebar sangat kencang. Aku jelas bukanlah tandingan Charles Leclerc. Ia adalah atlet juara dunia. Ya, Kamu tidak salah mendengarnya. Seorang atlet JUARA DUNIA. Semua orang menyebutnya "The Next Michael Schumacher".

Aku pasti kalah.

Dan hanya dalam hitungan menit, Charles segera menyusulku. Ia lalu berlari bersama di sampingku.

Formula of ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang