Aku sangat gugup. Tanganku tidak bisa berhenti bergetar. Camille, penggiring wanita-ku sedang mencoba untuk menenangkanku.
"Breathe.. 1..2..3... Inhale.. Exhale...Minum dulu, Daisy." kata Camie sambil memberiku segelas es lemon yang menyegarkan.
Kami sedang berada di Venice, Italia untuk pernikahanku. Ayahku sedang menggandengku, kami sedang berdiri di depan pintu masuk bersiap untuk menuju altar.
"Aku tidak bisa bernafas dengan benar.." keluhku kepada Camie dan ayahku.
"Daisy Elizabeth.. please.. kendalikan dirimu! Ini hanyalah gladi bersih. Pernikahanmu yang sesungguhnya masih belum terjadi sampai besok."
"Aku tahu pernikahannya masih besok.. tapi hari ini saja aku sudah sangat gugup, apalagi besok." jawabku. Ayahku lalu menepuk tanganku dengan halus, "Percayalah, ketika besok kamu melihat Charles di depan altar, seluruh rasa gugupmu akan hilang."
Ayahku tak sepenuhnya salah.
Ada begitu banyak hal yang kurasakan, beberapa diantaranya kuingat dengan sangat jelas. Momen ketika aku menginjakkan kaki di altar bersama ayahku di sampingku, aku melihat beberapa teman kami sedang berdiri di kursi mereka, Lando sedang tersenyum lebar dengan pacar barunya yang manis dan lucu, Evelyn, George bersama Carmen, Hugo hadir bersama beberapa anggota tim lama Ferrari, dan beberapa orang berharga dalam hidupku seperti Camie, Ibu, dan Andrew sedang melihatku sambil menangis dari kejauhan.
Daisy, kamu tidak boleh menangis. Air mata akan merusak semua make up-mu! pikirku.
Dan kemudian itu dia, suamiku, Charles Leclerc sedang berdiri dengan gagah, terlihat sangat tampan memakai jas hitam putih yang tampak begitu sempurna di tubuhnya dari Tom Ford.
Ayahku lalu menyerahkanku kepada Charles, melepaskan tangannya lalu meletakkan tanganku di atas tangan Charles, "Charles, menantuku, jagalah dia. Dia adalah putriku yang paling berharga." ucap ayahku. Air mata lalu menetes dari mataku. "Tentu, James. Aku akan menjaganya. Daisy adalah segalanya untukku." Charles lalu memegang tanganku dengan erat. Ayahku lalu pergi meninggalkan kami.
Kepergian ayahku di altar memunculkan beberapa perasaan sedih dalam benakku. Aku menghabiskan hampir seluruh hidupku di Singapore, hidup bersama ayah dan ibuku, dimana aku menyebutnya "rumah" dan sekarang aku sadar bahwa rumah itu sudah bukanlah lagi milikku. Charles adalah rumahku. Tempat dimana aku pulang, tempat dimana aku akan menghabiskan seluruh hidupku.
"You look beautiful!" bisik Charles. Ia dapat melihat tanganku yang terus bergetar, ia kemudian menaruh tangannya di atas tanganku dengan erat dan menciumnya perlahan.
Kami kemudian melakukan janji pernikahan kami. Sempat khawatir aku akan melupakan semuanya, tetapi ternyata semua berlangsung dengan sangat lancar.
"Ketika aku menghabiskan seluruh hidupku mencari separuh diriku yang lain, aku tahu itu adalah kamu sejak pertama kali kita bertemu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Formula of Forever
Romance[COMPLETED] Charles Leclerc adalah seorang pembalap juara dunia formula 1 kebanggaan Monaco. Sedangkan Daisy Elizabeth Chen adalah seorang wanita karir sukses asal Singapore. Takdir membawa mereka ke beberapa pertemuan yang kebetulan di kota indah M...