Senan beserta teman-temannya sedang berada di salah satu restoran yang berada di mall tempat nya saat ini, setelah mengirim pesan pada Jordan kalau cincinnya hilang. Senan juga baru menyadarinya, cincin tunangan miliknya tak ada di jari manisnya setelah sampai di restoran tadi saat ia tak sengaja memperhatikan jemarinya tadi saat menunggu pesanan tiba.
"Guys, aku ke toilet sebentar ya?" kata Senan dan setelah di angguki oleh teman-temannya, ia pun bergegas pergi ke toilet.
Di toilet, Senan hanya membasuh wajahnya guna menghilangkan pikiran tentang dua bulan kedepan ia akan segera menikah dan mencuci tangannya. Lalu..
Sreett.
Braakk.
Cklek.
Tiba-tiba saja Senan merasa tubuhnya di tarik, Senan membuka matanya dan mendapati ia berada di bilik toilet yang sudah terkunci dari dalam bersama Jordan di hadapannya yang membekap mulut Senan agar tidak berteriak. Hal itu membuat Senan terbelalak dan menyuruh Jordan melepaskan bekapannya, Jordan menurut.
"Ngapain sih lo? Gak ada kerjaan emang?" teriakan Senan tertahan karena tadi ada yang memasuki toilet.
"Cincinnya kenapa bisa ilang?" tanya Jordan tak menjawab pertanyaan Senan, membuat Senan kesal dan mengepalkan tangan sembari memejamkan matanya.
"Gak tau, gue juga baru sadar tadi pas udah sampe mall." jawab Senan santai, ia mencoba melepaskan cekalan tangan Jordan di tangannya, Senan ingin segera keluar dari bilik yang menyesakkan ini.
"Lepasin dulu bisa gak? Gue mau keluar." ucap Senan membuat Jordan kembali menurut, saat Senan membuka pintu bilik itu, Jordan melihat ketiga teman Senan yang ingin masuk ke toilet ini alhasil Jordan kembali menarik tangan Senan untuk masuk kedalam dan kembali membekap mulut anak itu yang ingin mengajukan protes lagi.
"Ssstt.. temen-temen lo ada disini." bisik Jordan tepat di hadapan Senan.
"Oh iya, kira-kira siapa sih tunangan atau bahkan istri bang Jordan itu? Kok kita bisa gak sadar ya?" pertanyaan itu pasti dari Garra, karena Senan sangat hafal dengan suara teman-temannya.
Senan menatap Jordan yang juga sedang menatapnya, seperti menanyakan 'gimana mereka bisa tau kalo lo udah punya tunangan?' Jordan pun hanya menggeleng, ia menyuruh Senan tetap diam untuk mendengarkan mereka kembali berbicara.
"Tapi kita harus berterima kasih sama bang Dewa juga bang Nando sih, kalo bukan karena bang Nando yang perhatiin cincin di jari bang Jordan juga bang Dewa yang nemuin tuh cincin, kita pasti gak bakal tau kalo bang Jordan si incaran para cowok dan cewek itu mau nikah atau bahkan udah nikah." Tama berucap sembari bercermin, ia juga mengoleskan lipbalm di bibir tipisnya.
"Iya sih, pertanyaan gue sekarang tuh siapa sih orang yang udah jadi istri bang Jordan? Kok dia mau ya jadi istri bang Jordan padahal masih sekolah, terlebih lagi kan bang Jordan punya ke.."
Braakk.
Shit!
Senan bodoh! Kenapa sih harus nyenggol tempat sampah segala?
"Siapa tuh?" tanya Garra penasaran.
"Gak tau, asalnya kayak dari bilik ini deh. Cek jangan?" tanya Nanda.
Tok.. tok.
"Halo.. ada orang di dalam?" tanya Tama pelaku pengetukan pintu bilik toilet yang di dalamnya ada Jordan juga Senan, keduanya pun panik lebih tepatnya Senan yang terlihat sangat panik.

KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly; Bl.
RomanceBL REMAJA/ROMANSA DEWASA 18+ Suddenly? Pendapat kalian tentang judul cerita ini tuh apa? Suddenly kan artinya tiba-tiba tuh, apakah kalian berpikir.. Tiba-tiba mendapat uang segepok di jalan begitu? Atau tiba-tiba menjadi anak yang di sayangi oran...