Tinggalkan vote dan komentar untuk menghargai author.
•••
Senan di panggil ke ruang bk, karena kasus pertamanya yang memukuli adik kelas yang balik memfitnahnya dengan alasan "dirinya tidak salah apa-apa, tiba-tiba Senan datang langsung memukulinya."
Alasan yang tidak masuk akal.
"Eh tolol! Kalo ngasih alasan itu yang masuk akal dikit, masa lo gak salah apa-apa tiba-tiba gue mukul lo? Lo kira gue orang gila?" protes Senan saat mendengar alasan adik kelasnya itu, dia dan ceweknya ternyata sama-sama drama, pikmi, cih!
"Bu, kalo ibu gak percaya sama saya, mending ibu tanyain orang-orang yang ada di kantin aja deh, Garra, Tama, Nanda, bang Dewa sama bang Kevin juga ada disana kok.. tanyain aja mereka." ucap Senan dan mendapat gebrakan meja oleh bu Tuti, guru bimbingan konseling membuat Senan dan adik kelas barunya itu terkejut.
"Siapa kamu ngatur-ngatur saya? Punya hak apa kamu?" tanyanya penuh emosi saat Senan memerintahnya untuk menanyai sejumlah murid yang ada di kantin tadi.
"Loh? Saya gak ngatur? Saya cuma mau keadilan disini, saya gak salah, saya cuma cari pembelaan aja bu, kenapa jadi ibu.."
"Ada apa ini ribut-ribut?" tanya suara bariton yang masuk keruangan itu membuat Senan tidak menyelesaikan ucapannya.
Senan membeku.
Ayah mertua.
Ya, yang memotong ucapan Senan tadi adalah ayah Jordan, mertua sekaligus pemilik dan juga kepala sekolah ini. Senan mengetahui itu, karena waktu Senan mampir kerumah Jordan saat baru pulang liburan tahunan yang diselenggarakan oleh the Devils.
Senan harus berpura-pura seperti tidak mengenal ayah mertuanya atau semuanya akan kacau.
"Ini pak, anak-anak buat masalah di kantin tadi dan bolos kelas." jawab bu Tuti.
"Bolos kelas apanya sih bu? Orang tadi di kelas juga gak ada guru yang masuk, jadi saya sama temen-temen saya keluar." protes Senan tak terima di bilang bolos.
"Diem kamu!"
"Kamu angkatan baru?" tanya ayah Jordan pada adik kelas Senan.
"Iya pak." angguk nya.
"Kamu.. Senan Samudera kan?" tanyanya lagi.
"I-iya a.. eum pak." jawabnya gugup, hampir saja ia menyebut kata ayah.
"Hm.. baik, bu Tuti bisa saya saja yang menghandle mereka?" tanya ayah Jordan pada bu Tuti yang mengangguk tersenyum kecil lalu ia keluar dari ruangannya sendiri.
🍂
Setelah berdebat dengan sang adik kelas dan juga pemilik sekaligus kepala sekolah yang sudah menetapkan hukuman pada Senan, Senan pun keluar dari ruang bk dengan lesu, di depan ruangan sudah ada teman-temannya yang menunggunya. Senan berjalan ke kelas tanpa bicara apapun pada teman-temannya yang sedari tadi sudah bertanya.
Mengenai Jordan, dia sudah meninggalkan sekolah beserta Mada dan Nando setelah menghubungi sang ayah agar datang ke sekolah untuk mengurus Senan.
"Gue di skors sama mertua gue dan sekarang gue mau pulang, bye kalian jangan kangen sama gue." ucap Senan mengambil tasnya dan tanpa ekspresi meninggalkan teman-temannya termasuk Dewa dan Kevin yang tercengang melihat kelakuan Senan.
"Udah? Gitu doang?" tanya Nanda melihat kepergian Senan yang terlalu santai itu.
"Mertuanya gimana sih? Masa Senan yang gak salah apa-apa, dia yang dihukum sih?" protes Garra tak terima.

KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly; Bl.
RomanceBL REMAJA/ROMANSA DEWASA 18+ Suddenly? Pendapat kalian tentang judul cerita ini tuh apa? Suddenly kan artinya tiba-tiba tuh, apakah kalian berpikir.. Tiba-tiba mendapat uang segepok di jalan begitu? Atau tiba-tiba menjadi anak yang di sayangi oran...