Bab 12- Oh, Mantan..

179 23 8
                                        

Tinggalkan vote dan komentar karena gak ada komen, padahal pengen bacain komen kalian yang mood itu.

•••

Jordan memperhatikan lidah Senan yang tadi tergigit secara tidak sadar olehnya dengan seksama, warna merah yang terlihat mencolok di lidah itu lumayan besar juga, pantas Senan tadi menangis.

"Gue nangis bukan karna lidah gue lo gigit ya," ucap Senan yang seperti bisa membaca pikirannya saat ini.

"Lah terus kenapa?"

"Gue nangis karna lo goblok banget.."

"Kok malah ngatain gue?" protes Jordan sebelum Senan menyelesaikan ucapannya, Senan yang belum menyelesaikannya pun memukul bahu kekar Jordan dengan kuat.

"Ya lo goblok, bisa-bisanya nurutin anak buah lo buat ngokop gue. Udah tau gue belum pernah kayak gitu, tetep aja dilakuin. Terus lo kan juga tau kalo gue gak suka kayak gitu di depan orang-orang, itu tuh hal privasi kak, privasi kita gak seharusnya orang lain ngeliat, gak seharusnya di jadiin becandaan tontonan dari tantangan gila tadi, lo ngerti gak sih?"

"Disini sebenernya yang mimpin geng nya siapa sih? Elo atau bang Angga yang ngasih dare ke lo tadi?" sambung Senan setelah terdiam beberapa saat melihat raut wajah Jordan yang diam saja, tertunduk.

"Iyaa.. maaf Der, gue khilaf gak lagi-lagi deh gue nurutin hal gila kayak gitu tadi. Tapi tadi kayaknya anak-anak udah hafal luar kepala sama tabiat gue yang gak pernah nolak kalo dikasih dare apapun itu waktu main."

"Oh, lo masih berani ngebela diri setelah tadi minta maaf sama gue? Gue bahkan belum jawab permintaan maaf lo kak, bisa-bisanya ya.. sana lo balik ke mereka, males gue liat lo." usir Senan.

"Emang lo gak mau gue peluk pas tidur?"

"Gak butuh."

Pagi yang sejuk dan cerah di kawasan air terjun, membuat Senan yang berada di dalam dekapan Jordan pun terbangun dengan senyuman saat merasakan pagi hari yang indah. Semalam, setelah Senan mengusir Jordan, Senan pun langsung tertidur dan saat sudah terlelap, Jordan pun kembali masuk dan tidur disamping Senan sembari mendekap setelah memindahkan kepala Senan yang miring saat tidur ke dadanya.

Senan pun tersadar saat ia mengerjapkan matanya berulang-ulang dan mendapati wajah damai Jordan yang masih terlelap dengan tenang di hadapan wajahnya, yang langsung membuat Senan kesal karena mengingat kejadian tadi malam.

"Sialan! Lo ngapain disini anjing? Pake meluk-meluk gue segala lo." umpat Senan mendorong Jordan yang masih terkejut dan mengerjap loading mendengar umpatan Senan hingga terjatuh dari tempat tidur membuatnya meringis memegang punggung serta bokongnya yang mencium lantai.

"Sen, masih pagi loh udah kdrt aja." keluh Jordan naik kembali ketempat tidur dan duduk menghadap ke Senan.

"Kita belum nikah, jadi stop bahas-bahas kdrt dan merasa jadi orang paling tersakiti padahal yang disakiti itu gue." ketus Senan bangkit ingin mengambil sikat gigi.

"Iya maaf, maaf banget buat kejadian tadi malem, gak lagi-lagi deh gue."

"Diem lo, cepet sikat gigi terus mandi, nanti temen cewek lo mau nyamper kan kesini?" masih saja berbicara ketus, Jordan pun mengejar Senan yang berada di toilet kamar penginapan mereka dan masih mencoba untuk mendapatkan maaf dari Senan.

🍂

Saat ini Senan beserta Garra, Tama dan Nanda sedang mandi di air terjun, hanya mereka berempat saja karena yang lain ada yang masih tidur dan juga sebagian lagi sedang menunggu kedatangan Naira yang katanya ingin ikut bergabung tadi malam.

Suddenly; Bl.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang