Bab 23- Mama

47 10 6
                                    

Tinggalkan vote dan komentar untuk menghargai author.

••

Senan sedang memeriksa persediaan bahan makanan di kulkas yang terlihat kosong, hanya ada sisa bahan makanan untuk di masak hari ini saja, Senan pun menghela nafas dan menutup pintu kulkas lalu ia menghampiri Jordan yang ada di ruang tengah, sedang membereskan ruangan itu karena tadi disuruh oleh Senan.

"Kak?" panggilnya bersandar di kusen pintu ruangan itu.

"Hem?" Jordan menyahut dan menoleh menatap Senan.

"Nanti siang atau sore gitu sibuk gak?"

"Kenapa?"

"Temenin gue belanja bulanan, stok bahan di kulkas abis. Tinggal buat makan hari ini doang." kata Senan membuat Jordan mengangguk dan melanjutkan pekerjaannya.

"Nanti sore aja ya, selesai gue kelas? Tadi dosen ngabarin ada kelas pengganti hari ini, abis ini gue mau berangkat." jelas Jordan membuat Senan menghela nafas, ia pikir Jordan akan seharian di apartment jadi ia tidak risau akan kesepian disini.

"Iya," ucap Senan lesu, ia kembali lagi ke dapur ingin memasak.

Selesai dengan semua pekerjaan yang di lakukan Jordan, Jordan pun pamit untuk pergi kuliah pada Senan, ia mengusap rambut Senan lalu tanpa aba-aba menarik Senan mendekat dan mencium kening Senan membuatnya terbelalak.

"Aba-aba kek kalo mau nyium, kan gue bisa ndongak biar ketemu sama sama bibir lo terus kokop-kokopan sampe bibir bengkak dan sesek napas mampus." ucap Senan kesal membuat Jordan menggeleng sembari terkekeh, Senan semakin hari mulutnya semakin jadi.

"Iya.. nanti malem ya?"

"Apanya yang nanti malem jingan?" tanya Senan mengumpat di akhir dengan wajah memerah malu karena Jordan.

"Ya nanti malem kokopan sampe sesek napas mampus kayak kata lo tadi."

"Gak, gue gak mau, sana lo pergi." ucap Senan mendorong Jordan menjauh untuk menyembunyikan rasa malu yang hinggap membuat Jordan terkekeh dan segera pergi sebelum terlambat.

"Oh iya, nanti gue jemput, lo naik mobil aja biar nanti langsung ke supermarket, gak bolak-balik lagi." ucap Senan menghentikan langkah Jordan yang sudah di ambang pintu.

"Lo mau naik motor gue?" tanya Jordan memastikan.

"Gak, nanti gue pesen ojol ke kampus lo." kata Senan membuat Jordan mengangguk dan menghilang di balik pintu yang sudah tertutup lagi.

🍂

Sore hari.

"Kak, sini deh.." kata Senan memanggil Jordan yang ada di depan sembari mendorong troli belanjaan yang sudah berisi berbagai jenis bahan makanan dan bumbu dapur serta cemilan malam mereka.

"Kenapa sih?" tanya Jordan menghampiri Senan yang berdiri sedang mengamati sekitar.

"Kenapa sih?" tanya Jordan menghampiri Senan yang berdiri sedang mengamati sekitar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Suddenly; Bl.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang