31

106 8 0
                                    

Setelah mereka semua menangis tersedu-sedu, Qandra menjelaskan kepada Mira bahwa Ryan telah berhasil melacak penipu yang telah menipu Pak Joko, ayah Mira, pelaku tersebut masih berada diIndonesia dan hendak berangkat ke Thailand untuk kabur.

Setelah mendengarkan penjelasan Qandra, Mira dan sekeluarga memutuskan untuk menangkap penipu itu, barang bukti semua tipuan itu telah dipegang oleh Qandra.

Mereka pun bergegas ke kantor polisi dan melaporkan penipu yang menipu keluarga Mira sebesar 200jt.

Setelah melalui proses yang rumit pada jam 5 sore pelaku penipuan pun berhasil ditangkap, tentu saja dengan bantuan koneksi keluarga Andara, menangkap pelaku penipuan bukan hal yang sulit.

"Em-Qia, Lea, Kak Qandra.. makasih banyak yah, aku ga tau kalo gak ada kalian gimana, mungkin aku sekarang masih numpang dirumah tante aku, aku juga minta maaf karna udah bilang hal yang nggak nggak sama kalian" Ucap Mira dengan pupil mata berkaca-kaca.

"Nak Qandra, terimakasih nak.." Pak Joko ayah Mira hendak berlutut dihadapan Qandra menangis haru.

"Pak udah pak jangan, gapapa saya senang bisa bantu bapak" Qandra menarik baru Pak Joko.

"Qia, Qandra, terimakasih, tante berhutang budi sama kalian" Ibu Mira menangis haru.

Mira dan keluarganya berpelukan haru, membuat Qia dan Lea ikut menangis.

"Emm, Qia, Lea, gue... bener-bener minta maaf soal perkataan gue tadi, padahal kalian sebegitunya peduli sama gue, maafin gue" Mira menangis memelik Qia dan Lea, entah seberapa banyak kalimat maaf dah terimakasih yang Mira ucapkan.

"Ga, gue juga mintaa maaf, seandainya gue lebih cepet ngangkat telpon lo malem itu-"

"Udah, ga usah dibahas sekarang semuanya udah kembali, makasih banget kalian emang sahabat terbaik gue" Mira memotong ucapan Qia dan kemudian mereka tertawa bertiga, dikejauhan Qandra tersenyum melihat adiknya bahagia bersama temannya.

Semuanya kembali semula seperti biasanya, Qia dan Qandra pulang ke rumah mereka.

"Hah...."

"Hari ini panjang banget, gue serasa jadi detektif dalam satu hari" Guam Qia.

"Hmm udah jam 7 aja" Qia memutuskan untuk mandi, setelah mandi ia mulai sleepcall dengan Alex dan menceritakan semua yang terjadi hari ini pada Alex, ya begitulah kegiatan malamnya.

Paginya seperti biasa ia masuk sekolah, sekarang ia sedang mempersiapkan diri untuk ujian naik kelas 12, rasanya baru kemarin ia masuk sekolah.

Qia memasuki sekolah dengan langkah lesu, karna ia sleepcall sampai larut malam bersama Alex karna terlalu bersemangat menceritakan apa yang terjadi kemarin.

"Qiaaa"

"Ya gusti plis masih pagi"

Siapa lagi kalau bukan orang yang paling ingin ia hindari didunia ini kalau bukan Ica.

"QIAAAAA" Ica memekik memanggil Qia yang berlari menjauhinya.

"Hosh hosh, cewe gila" Qia berlari ngos ngosan namun Ica masih saja mengejarnya, Qia lanjut berlari.

Akhirnya Qia sampai dikelas dengan nafas yang ngos-ngosan.

"Qiaaa"

"WOII ANJVHDJSJSKAJAJ" Ica menepuk bahu Qia yang membuat Qia terkejut setengah mati.

"Apasih dari tadi" Ucap Qia yang ngos-ngosan dengan muka yang kesal.

"Habis kamu kenapa sih aku panggil selalu lari, emangnya aku setan"

"Iya" Batin Qia

"Duhh Ica lagian kamu ngapainngejer aku terus sihh"

"Karna aku mau jadi sahabat kamuu hehehe" Ucap Ica dengan senyuman tanpa dosa yang ingin ditumbuk Qia

"Terserah" Qia melanjutkan langkahnya memasukin kelas

"Ayoo dong Qiaa aja aku nongkrong jugaaa" Ica masih saja mengekori Qia yang sudah lelah dibuatnya.

"Qiaa" Ucap Mira yang memasuki kelas saat Qia baru saja duduk dikursinya.

"Emm soal kemarin makasih-"

"Udah, lo udah ngmg itu 1000x ke gue" Qia tertawa, Mira terlihang cangung namun ikut tertawa.

"Qia, em gimana ya, gue pengen ngelakuin sesuatu buat kakak sepupu lo, menurut lo gue harus apa?" Tanya Mira sambil menaruh tasnya dikursi.

"HAH?MIRA LO DIKENALIN SAMA SEPUPU QIA, IHH QIA KOK AKU NGGAK SIH, JAHAT"

"HEH KUTU AER LO KENAPA TIBA-TIBA DISINI" Mira terkaget karna tiba tiba Ica ada dibelakangnya.

"Ihh Qiaaa ga adil bangett" Ica merengek tidak jelas

"Duhh nanti kita omgonginnya deh pusing gue" Rutu Qia yang pusing melihat kelakuan Ica.

*Jam Istirahat

"Qia..ngapain kita makannya dipojok gini?" Tanya Lea heran karna mereka makan dimeja pojok kantin yang sepi dan jarang didatangi orang lain.

"QIAAAA" Suara teriakan Ica bahkan terdengar sampai meja pojok.

"Ngerti kan lo sekarang?" Balas Qia dengan muka pasrah dan lelah sambil menelam burgernya.

"Soal kakak sepupu gue, gue udah nanya ke dia, katanya dia cuma mau minta terakhir makan doang"

"Beneran cuma traktir makanan doang?" Ucap Mira melongo

"Iya dicafe SunRise, lo tau kan?"

"What?waduh keknya gue harus meriksa tabungan dulu, hahaha" Ucap Mira miris, SunRise adalah cafe yang sekarang sedang naik daun dikalangan anak muda karna konsep cafe yang unik dan mejual dessert yang enak, namun harganya bikin dompet mengering.

"Nihh kakak sepupu gue chat lagi, katanya hari sabtu jam 4 sore" Qia memegang handphone sambil memakan burgernya.

"Duhh kok jadi gugup ya?hahh rasanya gue berutang budi sama kakak sepupu lo seumur hidup" Ucap Mira

"Udah, soal make up sama baju biar jadi urusan gue sama Qia, lo tinggal duduk manis aja" Lea tertawa

"Duh gila lo, ini kan cuma traktir makan bukan ngedate"

"Maksud lo, lo mau pake hoodie yang biasa lo pake beli seblak?"

"Eheheh, ya gak gila aja lo" Kata-kata Lea menusuk karna Mira kemana-mana selalu memakai hoodie, bajunya saat nongkrong dengan Mira dan Lea pun hanya itu itu saja.

"Yaudah, mohon bantuannya ya teman-teman, makasih banget udah mau aku repotin sebagai teman kalian" Ucap Mira dengan muka memelas.

"Muka lo gue siram kuah bakso mau?" Ucap Lea dengan muka datar.

"Saus burger ini gue cipratin ke mata lo jangan marah ye" Susul Qia.

"QIAA AKHIRNYA KETEMU, KOK KAMU DUDUKNYA DISINI SIHH" Entah beranta tiba-tiba Mira menemukan mereka

"AAAAAAAAA" Teriak Qia frustasi.

HAI SEMUANYAAA, APA KABAR?

MAKASIH YA UDAH BACA SAMPE SINII, MUNGKIN MINGGU DEPAN BAKAL ADA FULL POV DARI MIRA, THANKS YANG UDAH BACA, SALAM HANGAT AUTHOR-🤗❤️

Orang Kaya BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang