21

432 41 2
                                    

Selepas acara syukuran Qia,ia masuk sekolah seperti biasa.

"QIAAA" Qia mengenal suara itu,itu suara Ica,rasanya Qia sudah lelah menghindari anak itu,jadi ia hanya menoleh lemah.

"Apa?" ucap Qia dengan tatapan lemas

"Kok kamu tega banget sih?" Ica mengerutkan wajahnya

"Maksudnya?" Ini anak ga jelas banget sih plis,batin Qia

"Ini keluarga kamu Syrukuran,Mira sama Lea diajak,masa aku engga sih" Ia menunjukan instastory Qia.

"Kukira kamu selama ini anggap aku-"

"Ica,gue capek,gue duluan yah" Qia berjalan dengan gontai,sedangkan Ica dibelakang meneriaki namanya

Sampai dikelas Qia melangkahkan kakinya dengan gontai,kedua temannya belum masuk.

"Semoga Ica ga kesini pliss gue cape banget" Batin Qia,tak lama Ica masuk kelas,tapi bedanya ia sama sekali tak memperdulikan Qia,bahkan ia membuang muka.

"Terimakasih ya Allah engaku telah mengabulkan doaku" Batinnya.

*Jam istirahat

"Woi cepetan ke kantin,cacing perut gw udah demo" Ucap Mira memegang perutnya

"Ayolah,makan apa hari ini?" Lea bergegas memasukan buku ke dalam tasnya

"Aku Spageti aja deh,kalian?"  Qia melihat ke arah Ica yang kembali bermain bersama geng lamanya.

"Loh?itu beneran si Ica?loh tumben ga nempel ke lo" Mira terheran

"Gatau tuh,tadi pagi dia ngambek gue ga ngundang dia ke sykuran"

"Lah emang dia siapa anjirr ngeselij banget" Mira melengkingkan suaranya

"Yaudah deh,bagus kan ada untungnya juga,lagian sifatnya yang suka ngomongin orang dari belakang buat gue eneg" Tambah Lea

Setelah itu mereka ke kantin,kali ini giliran Mira yang memesan,Lea dan Qia duduk dibangku.

"Hiksd hiksd"

"Beneran si Qia gitu?parah banget,padahal lo kan selalu ada buat dia"

"Ga nyangka banget,mentang-mentang dia kaya,jadi seenaknya"

"Pa-padahal gue udah lakuin semua buat dia huhuhuu,tapi dia ga pernah anggap gue temennya"

Itu suara tangisan Ica,tentu saja Qia dan Lea mendengarnya,Lea hendak beranjak dari tempat duduknya namun Qia mencegahnya.

"Udahlah,ga usah diurusin,ga penting" Ucap Qia tenang,tak lama Mira datang dengan makanan ditentannya.

"Hu hu huaaa,padahal gue baik banget sama dia,gue kan cuma pengen jadi temennya,Mira sama Lea juga suka nyindir-nyindir gue kalo gue lagi sama mereka hiksd hiksd" tangis Ica.

Mira mendekati meja sebelah yang berisi geng lama Ica,kemudian dengan lantang.

"Woi,kemarin pas dia main sama Qia katanya lo bau badan,pake deodorant sana,lo katanya kerjaanya ngomongin orang terus,terus lo disuruh Ica perawtan,terus dia bilang kalian semua ga asik,benerkan Ica?" Mira menunjuk merka masing-masing,Ica tampak cemas

"M-makusd kamu apasih Mira,huhuhu"

"Air mata lo murah banget 3 dua rebu kali yee,drama lo ga mempan tingkatkan lagi,lo ngomongin gue sama sahabat gue pun ga bakal ngurangin saham keluarga Qia,Bhayy" Mira meninggalkan Ica dan gengnya,kemudian gengnya pun meninggalkan Ica sendirian duduk menangis,Ica berusaha mengejar mereka namun gengnya tak mengubris.

"Keren" Puji Lea

"Lo savage parah,liat semua orang ngomongin lo,eh tapi apa ga kelewatan yah?" Ucap Qia

"Kelewatan?anak kaya dia emang pantes nerima itu,busuk banget,udahlah ayo makan keburu dingin" Mira tertawa sambil melahap baksonya.

Sepulang sekolah,Qia masih memikirkan Ica,sejujurnya ia merasa bersalah karna bersikap cuek terhadap Ica,tapi disatu sisi,Ica memang menyebalkan.

"Aku pulang" Ucap Qia saat memasuki rumahnya

"Kok sepi banget ya pak" Tanya Qia pada Pak Ool supirnya

"Iya non,tadi tuan jam 9 ke kantor,katanya ada klien luar yang datang,kalo nyonya lagi ngatur mall non,klo mas Qandra saya kurang tau" Jawab pak Ool.

"Ohh iya makasih ya pak,oh iya pak tadi saya pesen nasi padang buat bapak nanti goje*nya datang bapak ambil aja yah,udah saya bayar kok"

"Ya ampun makasih ya neng,kalo gitu saya permisi dulu"

Qia masuk kamarnya dengan muka lelah,entah kenapa walau kaya pun ia merasa bosan dan kesepian,kedua orang tuanya sibuk,bahkan kakaknya tidak tahu kemana.

Sampai akhirnya Artnya,Bi Jamila memaggilnya.

"Non,ini ada paket mas Qandra,tapi mas Qandranya gatau kemana,tadi cuma bilang kalo uangnya diatas meja,tapi semua meja dirumah saya cek gak ada"

"Bibi udh periksa kamar kakak?"

"Belum non,saya takut dibilang ga sopan"

"Berapa totalnya bi?"

"2 Juta 500rb neng"

"Waduh saya juga ga punya uang tunai sebanyak itu bi,bentar ya biar saya aja yang cari dikamar kakak"

"Iya non"

Qia sebenarnya juga tak enak untuk masuk ke kamar kakaknya sembarangan,namun ia tak punya pilihan.

Sejujurnya ini pertama kalinya Qia masuk kamar kakaknya,karna selama ini ia biasa menemui kakaknya dimeja makan,Ia masuk ke kamar kakaknya,ruangannya bernuasa hitam coklat,entah kenapa ia suka bau kamar kakaknya yang sejuk,tepat didepan kasurnya,terdapat lobi yang berada dioutdoor kamarnya,terlihat sangat elegant dan nyaman.

Sejujurnya ini pertama kalinya Qia masuk kamar kakaknya,karna selama ini ia biasa menemui kakaknya dimeja makan,Ia masuk ke kamar kakaknya,ruangannya bernuasa hitam coklat,entah kenapa ia suka bau kamar kakaknya yang sejuk,tepat didepan kasurnya,t...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Kamar Qandra

Benar saja diatas meja terdapat segepok uang yang Qia yakin uang paket itu,namun saat Qia hendak keluar,sebuah bingkai foto mengalihkan pandangannya,ada foto Qandra,Ryan,Alex,dan satu perempuan yang ia rasa tak asing,sepertinya itu foto mereka saat SMP,ia baru tau jika Alex dan kakaknya sudah berteman lama,namun.

Ada sebuah foto anak laki-laki yang mungkin berusia 5 tahun sedang memangku bayi perempuan yang mungin berusia 1 tahun,ia yakin jika anak itu adalah kakaknya,lalu siapa bayi itu?.

Qia mengambil bingkai itu,dan membaliknya,tertulis disana.

Qandra 5 years and Qia baby 1 years Jantung Qia rasanya berhenti berdetak,itu dia?bahkan Qia tak tau jika ia mempunyai fotonya saat kecil.

Sejak berapa tahun keluarganya menyembunyikan semua ini darinya?kenapa mereka tak bercerita lengkap?.

"Ah Qia maaf yah kakak lupa kasih tau uangnya dimana,kartu Atm kakak rusak,jadi kakak harus bayar tunai,uangnya ad-?" Qandra tak sadar Qia tengah memegang bingkai yang berisi fotonya dan Qia saat kecil.

"Qia?"

"Kenapa kakak gak kasih tau soal foto ini?kenapa kalian gak cerita selengkapnya sama aku" Suara Qia gemetar menahan emosi

"Bukan,bukan gitu Qia" Qandra berusaha menenangkan Qia,namun Qia terlanjur menangis,ia menaruh bingkai itu dimeja dan memberikan uangnya pada Qandra,air mata membanjiri pipinya,ia berlari menangis masuk ke kamarnya,mengabaikan Qandra yang berusaha menjelaskan semuanya.

Hai semua,apa kabarr,autor kembali,selamat Berpuasa bagi kalian yang menjalankan,Happy reading yah,see you^_^ -Salam hangat Autor🤗❤️

Orang Kaya BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang