Sudah seminggu sejak Lee Donghae memberi tahu Sang Marquess tentang rencana perjodohannya dengan Duke of Northosifon dan dia telah mengemasi semua barang miliknya. Akhirnya keesokan harinya dia akan pergi dari Kastil Topaz, rumahnya, ke wilayah Duchy Northosifon.
Jeonghan belum pernah meninggalkan batas kastil, selain untuk pergi memenuhi undangan ulang tahun keluarga Kekaisaran sebagai Marquess Soverenses di ibu kota atau kembali masuk ke dalam asrama Akademi Kekaisaran.
Tentu saja Jeonghan tahu bahwa wilayah March miliknya lebih besar dari wilayah March lain yang ada di Kekaisaran, wilayah itu adalah sebidang tanah yang lokasinya sangat strategis untuk berdagang dengan mengarungi lautan. Meski begitu, dia tidak pernah pergi untuk melihatnya. Wilayah kekuasaan Marquess lain maupun lautan yang dilewati kapal pembawa berlian biru wilayahnya.
Delapan belas tahun di antara tembok Kastil Topaz. Lima atau enam tahun sisanya diapit oleh tembok Akademi Kekaisaran. Dia bagai seorang tahanan.
Jika dia jujur pada dirinya sendiri, dia takut pergi ke tempat yang tidak dia ketahui sama sekali. Jeonghan bermimpi seumur hidupnya untuk menjelajahi dunia dan ketika dia akhirnya meninggalkan rumah tempat dia dibesarkan, dia ketakutan.
Apa yang bisa dia harapkan?
Jeonghan mendengar bahwa orang-orang dari Northosifon bersikap kasar dan makan makanan dingin dengan tangan kosong. Jeonghan bahkan mendengar bahwa ketika cuaca dingin yang cukup ekstrim dan mereka tidak punya makanan apa pun, penduduk Northosifon akan memakan anjing kereta luncur peliharaan mereka.
Dan dia akan tinggal di sana.
Yoon Jeonghan bergidik ngeri memikirkan hal itu dan meninggalkan kopernya di atas tempat tidur dan berjalan menuju jendelanya. Melihat ke luar, dia melihat pemandangan laut.
Jeonghan kemudian menghela napas panjang.
Kastil Topaz
Tempat kediaman Marquees, Kastil Topaz terletak tepat di atas sebuah pulau kecil yang dikelilingi oleh pantai, dan jendela Jeonghan memberinya pemandangan laut biru yang tenang, yang dikombinasikan dengan langit biru cerah yang selalu menghiasi langit Soverenses.Kuningnya matahari, merah merekahnya mawar, hijaunya daun, dan birunya laut. Jeonghan rasa ia akan merindukan itu semua. Pada saat dia memutuskan untuk pergi ke Northosifon, dia ditakdirkan untuk tidak pernah mengenal itu semua. Dia hanya akan menukar pelangi dalam dirinya dengan warna putih yang membosankan.
Jeonghan dapatmembayangkan dalam benaknya gurunyang putih dan dingin yang dapat membekukan tulangnya. Dia lalu memeluk tubuhnya sendiri seolah-olah diadapat merasakan hawa dingin menusuk menghampirinya.
Namun demikian, melihat lautan biru di luar jendela kamarnya membuat dia sedikit lebih tenang.
Setiap kali dia depresi, dia akan duduk dekat jendela dan memandangi laut biru dan itu akan selalu menenangkannya, menghilangkan masalah apa pun yang ada dalam pikirannya. Mungkin karena suara ombak, atau gerakan air. Dia tidak pernah mengerti kenapa, tapi itu membuatnya merasa tidak sendirian. Ombak-ombak itu bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Consort Of Heart ✓ | JeongCheol
FanfictionDi Kekaisaran, seorang pemuda kuat berpangkat Duke sedang mencari pendamping hidupnya. Ia adalah Choi Seung Cheol -Si Perisai Es Imperium, Duke kebanggaan rakyat Northosifon dan salah satu Panglima Perang andalan Sang Kaisar. Male omega, berambut p...