BAB 11 : Surat Wasiat Duke Ke-30

2K 162 2
                                    


Jeonghan mengerjap beberapa kali, mencoba memahami perkataan Hyungwon. Apa yang dia maksudkan tentang dia menjadi pengantinnya? Jeonghan tahu keberadaan surat wasiat itu dan dia dimaksudkan untuk menjadi pasangan dari Seungcheol. Kan? Itu yang semua orang katakan padanya, bahwa dia seharusnya dinikahkan dengan Duke ke-31 Northosifon.

"Kau seharusnya menjadi Duke." Jeonghan berbisik, matanya melebar dan dia mundur selangkah. "Bukan Seungcheol. Tapi kau." Dia seharusnya menikah dengan Chae Hyungwon, bukan Choi Seungcheol.

"Hei, hei, hei." Hyungwon berada di sisinya sedetik kemudian, memegang bahunya. "Kau menjadi pucat pasi." Dia membimbing Jeonghan menuju kursi dan menyuruhnya duduk. "Jangan pingsan sekarang. Seungcheol akan mengulitiku hidup-hidup."

"Aku adalah orang kedua dalam antrian suksesi takhta, sedangkan Seungcheol ketiga. Ketika ayahku wafat, kakekku juga, dan aku tidak ingin menjadi Duke, dialah yang mendapatkan gelar itu. Dan dengan gelar itu, dia mendapatkanmu."

Jeonghan menatap Hyungwon selama beberapa waktu, memikirkan betapa berbedanya segala sesuatunya jika Hyungwon tidak melepaskan gelarnya. Jika dia menikah dengannya dan bukan dengan Seungcheol, apakah dia masih bahagia? Apakah dia akan jatuh cinta padanya?

Ia tidak mempunyai banyak waktu lagi untuk memikirkannya, karena hal berikutnya yang ia dengar adalah suara dan langkah marah suaminya. "Apa yang kubilang padamu tentang masih berada di sini pada pagi hari? Apa yang kau lakukan padanya?" Jeonghan menyaksikan Hyungwon ditarik menjauh dari sisinya dan suaminya menempatkan diri di antara mereka berdua.

"Aku hendak pergi, tapi kemudian Sir Jeonghan memanggilku untuk berbicara." Hyungwon merengut. "Aku tidak ingin menganiayanya, aku hanya memberi tahu dia alasan kenapa aku berada di sini."

Tapi Seungcheol menggeram. "Kita sudah membicarakan hal ini, Hyungwon."

"Namun di sinilah kita." Bentak Hyungwon. "Aku mencoba melakukan hal yang benar! Aku lelah merasa pengecut, membebanimu dengan tanggung jawabku. Kau seharusnya mendapatkan kehidupan yang baik dan bebas, menikah dengan seseorang yang kamu inginkan, dan tidak melakukannya karena kewajiban."

"Kakek yang memerintahkannya. Itu semua bebanku, tanggung jawabku, tetapi aku terlalu pengecut dan meninggalkan semuanya untukmu."

"Guess what, itu semua adalah bebanku sekarang." Seungcheol berteriak pada sepupunya. "Sudah kubilang sebelumnya bahwa aku adalah Duke. Aku menerima gelar Duke dan semua beban yang ada pada gelar ini"

"Sialan, kau tidak mengerti!" Hyungwon menjadi marah. "Orang-orang Northosifon tidak pernah senang karena kau bukanlah penerus marga Chae, tapi mereka menoleransinya karena mereka pikir kau akan menemukan Omega bangsawan yang berdarah Northosifon untuk dinikahi dan mengajukan klaimmu, tapi kamu tidak melakukannya." Hyungwon menunjuk ke arah Jeonghan. "Mereka telah berusaha membunuhnya sejak hari kau menikahinya dan baru kemarin mereka hampir berhasil."

Mata Jeonghan melebar dan tubuh Seungcheol menegang saat dia bertanya, suaranya merendah. "Apa?"

"Aku tidak tahu sampai aku setengah jalan ke sini." Hyungwon menghela nafas.

"Awalnya aku akan datang ke sini untuk melihat kabarmu, apakah kamu senang dan bertemu dengannya." Hyungwon lalu menatap Jeonghan. "Dan untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun, aku benar-benar menyesal karena telah mengundurkan diri."

Mendengar geraman Seungcheol, Hyungwon mengembalikan perhatiannya kembali pada sepupunya itu. "Tetapi kemudian seorang teman lama keluarga Chae mengatakan kepadaku bahwa ada kelompok radikal yang menginginkanku kembali sebagai Duke. Itu bukan berita, aku punya pendukung di mana-mana. Tetapi dia juga mengatakan kepada saya bahwa ada kelompok lain yang menyukaimu, tetapi tidak menginginkannya sebagai Consortmu. Mereka lebih suka dengan gagasan orang Northosifon yang harus menjadi pendampingmu."

Consort Of Heart ✓ | JeongCheolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang