BAB 16 : Complicated

2.2K 141 2
                                    

Saat kesadaran Jeonghan akhirnya kembali padanya, Sang Duke Consort sedikit bingung ketika dia membuka matanya dan menemukan Seungcheol duduk di sampingnya, di tepi tempat tidur, tetapi menghadap perapian dengan tenang sambil perlahan membelai tangannya dengan ibu jarinya.

"Cheol?" Dia bertanya, bingung.

Kepalanya menoleh begitu cepat, membuat Jeonghan khawatir dia akan melukai lehernya sendiri, tapi kemudian Seungcheol menangkup wajahnya dengan satu tangan, matanya melebar. "Jeonghan! Bagaimana perasaanmu?"

Seungcheol bahkan tidak membiarkannya menjawab. Dia langsung menoleh ke belakang untuk mencari keberadaan perawat. "Perawat, dia sudah bangun. Bisakah kau memanggil dokter kemari?"

Jeonghan mencoba melihat dengan siapa Seungcheol berbicara, tapi dia menarik perhatiannya sekali lagi. "Bagaimana perasaanmu?"

Jeonghan berpikir sejenak. "Lelah."

Terlalu banyak hal yang membuatnya terkejut hari ini.

Seungcheol mengangguk dan ketika Jeonghan mencoba untuk duduk, Seungcheol dengan cepat membantunya mengatur posisi bantalnya dan meraih segelas air di samping tempat tidurnya. Seungcheol mengambilnya dan menyerahkan gelas tersebut padanya. Setelah menyesapnya, Seungcheol mengambil gelas itu dari tangannya dan meletakkannya kembali.

"Apa... Apa yang terjadi? Semuanya agak kabur." Kata Jeonghan kemudian.

"Kita... kita bertengkar, lalu kau pingsan." Seungcheol memberitahunya dengan tenang.

Jeonghan melebarkan matanya dan menjadi pucat saat dia mengingat apa yang terjadi, tangannya langsung menyentuh perutnya. "Apakah aku jatuh tengkurap? Apa bayinya baik-baik saja?"

"Tidak apa-apa, aku menangkapmu tepat sebelum kau jatuh." Seungcheol meyakinkannya dan dia mengangguk. "Tapi dokter bilang mungkin streslah yang akan berdampak buruk padamu, Jeonghan. Aku sangat..., aku sangat menyesal." Seungcheol memberitahunya. "Aku seharusnya tidak membentakmu, kita tidak seharusnya bertengkar dan-"

Seungcheol mengalihkan pandangan darinya, tidak berani menatap matanya.

"Tidak, tidak, tidak." Jeonghan meletakkan tangannya di pipinya untuk membawa wajah Seungcheol kembali menghadap ke arahnya.

"Maaf aku membuatmu khawatir. Aku bertingkah seperti orang bodoh. Aku tidak memikirkannya dengan matang dan aku seharusnya tidak pergi seperti yang sudah kulakukan. Aku benar-benar tidak tahu itu sangat serius dan bahkan jika tidak, aku seharusnya memikirkannya dengan lebih baik."

"Dan aku minta maaf karena menyembunyikannya darimu." Seungcheol meletakkan tangannya di atas tangan Jeonghan dan mencium telapak tangannya. "Kupikir aku melindungimu, tapi yang namanya rahasia, pasti akan selalu terungkap dan akan merusak segalanya jika kita tidak berhati-hati. Kau benar, kita perlu bicara, kita perlu berbagi, dan aku berjanji untuk mendengarkanmu sekarang. Tapi kau perlu membantuku dalam hal ini, sebab rasanya aku selalu salah, tidak pintar dalam mengambil keputusan, dan egoku-"

Jeonghan menggelengkan kepalanya dan menariknya lebih dekat sehingga dahi mereka saling menempel. "Kita berdua bersalah di sini dan kau juga harus memaafkanku." Kata Jeonghan berbisik.

"Kita mencoba membantu satu sama lain tanpa berbicara terlebih dahulu dan hasilnya berantakan." Dia berhenti sejenak. "Ketika kita menikah, kita berjanji untuk berdiri berdampingan dan aku berjanji aku akan melakukan yang terbaik. Aku juga berjanji untuk membantumu memerintah Duchy. Kau di sini adalah suamiku. Kau tidak bisa membiarkanku berjalan dalam kegelapan. Jika aku ingin melakukan hal itu, kaulah orang yang menuntunku keluar."

Seungcheol mengangguk. "Aku sangat takut ketika tidak dapat menemukanmu di kastil. Aku pikir mereka telah melancarkan percobaan pembunuhan lagi dan berhasil." Ujarnya pelan. "Dan saat kau pingsan, yang terpikir olehku hanyalah bagaimana aku tidak bisa kehilanganmu."

Consort Of Heart ✓ | JeongCheolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang