BAB 7 : Sisi Lain Choi Seungcheol

2.1K 217 3
                                    

Kastil Auriga adalah tempat yang sangat besar. Jeonghan menyadari bahwa dia bisa dengan mudah tersesat di sana jika dia tidak cukup berhati-hati dalam memilih belokan lorong kastil. Hansol selalu mengikutinya, tentu saja. Ia mengikuti Jeonghan sembari membuat peta sendiri di dalam kepalanya kalau-kalau ada keadaan darurat yang mengharuskan mereka untuk lari. Sedangkan Jeonghan hanya menikmati tempat itu.

Dua minggu sejak pernikahan, Jeonghan hanya melihat kamarnya, ruang makan, dan perpustakaan, tempat dia dan Chan mendekam untuk belajar segala hal tentang Northosifon hampir sepanjang hari.

Aneh rasanya melihat banyak orang berlalu-lalang di dalam kastil. Banyak maid lewat dan membungkuk padanya sebelum melanjutkan tugas bersih-bersih mereka. Seperti biasa, Jeonghan selalu terkejut melihat banyaknya sinar matahari yang dapat masuk ke dalam kastil, dan juga pemandangan indah pegunungan dan salju.

Setelah memeriksa sayap timur kastil, Jeonghan dan Hansol berjalan ke sayap barat. Tampaknya usianya jauh lebih tua daripada yang lain dan Jeonghan menduga itu adalah sisi kastil pertama yang dibangun. Jeonghan dan Hansol hanya berdiam diri menikmati lorong kastil sepanjang waktu dan tidak peduli dengan pembicaraan yang tidak berarti. Mereka tidak pernah melakukannya.

Setelah beberapa menit menyusuri aula utama di sayap barat kastil, mereka berhenti di depan sebuah lukisan besar. Itu adalah potret milik Duke sebelumnya, tebak Jeonghan. Meskipun usianya sekitar pertengahan dua puluhan, dia memiliki rambut seputih salju di luar. Dia mengenakan pakaian formal khas Duchy dan berdiri di samping seorang wanita, yang juga berusia pertengahan dua puluhan. Dia memiliki rambut hitam dan mata yang mengingatkan Jeonghan pada suaminya. Dia menggendong seorang bayi, seorang gadis berambut putih yang mengenakan gaun baptis. Fokusnya kali ini mengarah ke anak laki-laki yang berusia jauh lebih tua yang berdiri di depan ayahnya, rambut putih pirangnya persis seperti milik Sang Ayah dan adik kecilnya.

Tepat di bawah lukisan itu, tertulis tulisan 'Hyunsuk C. dan keluarganya – Duke Northosifon ke-30'.

"Anak kecil berambut putih itu aneh." Hansol berkata sedikit mengernyit lalu menyeringai. "Melihat dari potret ini, kau mungkin akan mempunyai bayi kecil yang terlihat seperti orang lanjut usia, Jeonghan. Lihatlah gen rambut putih di keluarga mereka."

Mendengar hal ini, Jeonghan tertawa. "Ya. Kau benar. Tapi setidaknya itu tidak akan terjadi untuk sementara waktu, Hans."

Dia mengangkat bahu. "Pikirkan sisi positifnya, jika pria selingkuhanmu berambut putih, tidak akan ada yang tahu kalau kau punya bayi darinya."

"Hansol!" Jeonghan berbalik menghadapnya dengan pipinya yang merah padam. "Aku tidak akan pernah melakukan itu"

Hansol hanya tertawa dan mengadu sakit saat Jeonghan mencoba memberikan tamparan kecil di lengannya. "Aku akan menjauhkan bayiku darimu. Dasar tukang bully!" Jeonghan kemudian ikut tertawa bersamanya.

"Uhuk..."

Mereka berhenti ketika seseorang terbatuk. Saat Jeonghan berbalik, dia bisa melihat pemandangan Seungcheol dan Mingyu -yang berdiri beberapa langkah di belakang Sang Duke, tengah memperhatikan interaksi mereka berdua. "Seungcheol! Ini bukan... kami bukan..."

Seungcheol sedang bersandar di dinding di dekatnya dan menyeringai ketika dia melihat Consortnya dan pengawal pribadinya berinteraksi. Untuk sesaat, dia berpikir mungkin ada semacam perasaan di antara keduanya, karena Hansol tampak terlalu mengkhawatirkan Jeonghan, tetapi sekarang sudah jelas bahwa mereka hanya berteman.

"Tidak apa-apa, menjelajahlah. Sudah kubilang, menjelajahi tempat baru yang tidak kita ketahui adalah hal yang normal. Dan aku lega kau bisa melakukannya dengan Hansol yang selalu menjagamu di sisimu" Duke mengangkat bahu dan mulai berjalan ke arah mereka.

Consort Of Heart ✓ | JeongCheolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang