BAB 10 : The Second Line On Throne

2.1K 165 13
                                    


Selama minggu berikutnya, Jeonghan menemukan bahwa berbagi tempat tidur dengan Seungcheol memiliki banyak keuntungan; mereka berbicara lebih banyak tentang hari mereka ketika dia berbaring di pelukannya dan ciuman mereka pun menjadi lebih rutin, tapi Seungcheol akan berhenti ketika keadaan menjadi semakin panas hingga membuat Jeonghan frustrasi. Dia sangat suka mencium suaminya dan suaminya tampak menikmatinya juga dari cara dia antusias melakukannya.

Jeonghan akhirnya bahagia dengan hidupnya.

Hansol, sebaliknya, tampak tidak tertarik untuk berteman dengan orang Northosifon sehingga membuat Jeonghan sedih. Dia adalah pria yang luar biasa. Memang kalau dilihat dari luar, Hansol adalah pribadi yang dingin dan keras, tapi Jeonghan ingin melihatnya berteman dan membangun kehidupannya sendiri.

Saat Seungcheol memberitahunya bahwa dia berencana pergi berburu rusa beberapa hari ke depan, Jeonghan langsung mendapat ide untuk mengajak Hansol bersamanya agar temannya bisa menjalin ikatan dengan pria lain. Dia hanya perlu meyakinkan keduanya untuk menerima tawarannya.

Jeonghan sedang menyisir rambutnya kala memikirkannya, dan kemudian Seungcheol memanggilnya dari arah tempat tidur mereka. "Kau sudah menyisir rambutmu selama lima belas menit." Katanya. "Apa yang mengganggu pikiranmu sampai menyisir di tempat yang sama dalam waktu lama? Kau bisa botak kalau menambah waktu bersisirmu."

Jeonghan memandang ke cermin di depannya dan melihat bayangan suaminya tersenyum saat melihat ekspresi kecutnya.

"Kau." Jeonghan meletakkan sisir rambut di meja rias dan berdiri di samping tempat tidur sambil menyibakkan mantelnya, memperlihatkan piyama tidurnya yang sederhana. "Aku baru saja memikirkan perjalanan berburumu."

"Aku akan pergi selama dua hari saja." Seungcheol memperhatikan Jeonghan menyingkap selimut untuk berbaring di sampingnya.

"Aku tahu." Jeonghan menyandarkan kepalanya di dadanya. "Aku hanya berpikir; bagaimana jika Hansol ikut serta bersamamu. Pasti menyenangkan."

Seungcheol mendengus kesal yang membuat Jeonghan mendongak ke arahnya.

"Jangan menatapku seperti itu! Hansol adalah pemburu yang baik dan dia adalah temanku."

"Dia membenciku." Seungcheol memberitahunya.

"Tidak, dia tidak membencimu." Seungcheol menatapnya dengan tajam dan Jeonghan akhirnya mengakuinya. "Yah..., dia hanya tidak menyukai keadaan pernikahan kita, tapi bukan berarti dia membencimu."

Seungcheol memutar matanya.

"Aku benar-benar ingin kalian berdua tidak saling membenci satu sama lain dan mungkin beberapa hari bersama akan membuat kalian lebih mengenal satu sama lain."

"Han..." Seungcheol menghela napas. "Aku seharusnya pergi berburu bersama teman-temanku untuk bersantai sedikit, bukan untuk disinisi oleh pengawal jutekmu."

Itu sebabnya ini adalah kesempatan sempurna!

Jeonghan duduk di tempat tidur dan Seungcheol mengerutkan kening kesal karena kehilangan tubuh Jeonghan di sebelahnya. "Kau akan pergi dengan beberapa temanmu yang lain dan Chwe Hansol adalah tipe orang yang tidak suka keramaian. Jadi kau bisa mengenalnya lebih baik, karena hanya kau orang yang dia kenal selama di sana" Ujar Jeonghan bersemangat dan sungguh lucu melihatnya seperti itu.

"Izinkan Hansol, ya?" Jeonghan menatapnya dengan mata memelas dan dia tahu Seungcheol akan menyerah. "Itu akan sangat berarti bagiku."

"Oke." Putusnya kemudian, yang membuat Jeonghan menjerit. Jeonghan mencium pipinya. "Tetapi jika kau bisa meyakinkan dia untuk ikut."

Consort Of Heart ✓ | JeongCheolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang