4. Rindu

1.4K 78 0
                                    

Setelah makan malam bersama tadi Paul dan salma memutuskan untuk berbincang terlebih dahulu di depan teras rumah nya.

Dulu waktu orang tuanya masih hidup mereka selalu bertukar cerita setiap malamnya sebelum tidur hanya sekedar berbagi cerita mengenai kegiatan mereka yang telah di lalui

Dan sekarang hanya ada Paul dan salma, jangan di tanya bagaimana keadaan keduanya mereka sangat merindukan momen momen berharga itu bersama kedua orang tuanya

Momen yang hanya bisa di kenang tanpa bisa melakukan nya kembali

" Bang ayah sama ibu lagi ngapain ya di sana " ucapnya sambil meminum matcha buatnya

" Lu liat bintang di atas sana deh ca, ada dua bintang yang sinarnya maling mencolok di banding yang lainnya. Mungkin, itu ayah sama ibu " sambil menunjuk kedua bintang tersebut

" Gua kangen mereka bang" lirih Salma

" Ca, ayah sama ibu pasti lagi liat kita di atas sana " ucapnya sambil mengambil tangan Salma lalu di genggam erat tangan adek kesayangan nya itu

" Mereka pasti mau kita bahagia ca, mereka pasti sedih kalo ngeliat kita terus kaya gini. Ca gua janji sama lu gua bakal selalu ada buat adek kesayangan gua ini, di situasi apapun yang lagi lu rasain gua mau lu selalu berbagi cerita sama gua jangan apa apa di pendem sendiri ya ca"

Salma dan Paul saling melemparkan tatapan sendu dan tangan yang saling menggenggam satu sama lain.

Percayalah dari interaksi kedua anak itu, mereka sedang menutupi kerapuhannya menyembunyikan kesedihannya dan saling menguatkan satu sama lain.

Anak yang di paksa dewasa oleh keadaan, anak yang di tuntut untuk menjadi penguat satu sama lain, anak yang kehilangan pigur kedua orang tuanya di saat mereka membutuhkan itu semua di masa masa remajanya.

" Lu juga janji ya bang, apapun itu pokonya lu harus terbuka sama gua, gua sayang lu bang" detik itu juga Salma berhambur ke pelukan Abangnya

Mereka berpelukan sangat erat menyalurkan kekuatan untuk terus melanjutkan perjalanan hidup yang mungkin akan semakin berat di masa yang akan datang.

Seberat apapun nanti di perjalanan selanjutnya semoga mereka selalu mengiringi setiap langkah yang mereka lakukan, saling menggenggam dan saling menguatkan karna hanya mereka lah tempatnya untuk berbagi kisah.

*****

Setelah perbincangan yang di lakukan oleh si kembar tadi di teras rumah Paul akan menemui tantenya untuk menyampaikan suatu hal

Sesuatu yang selalu mengganjal di hatinya tetapi dia takut untuk sekedar mengutarakannya dan dia bertekad untuk menemui tantenya yang sedang bersantai sambil menonton televisi

" Tan ada yang mau Paul sampaikan" katanya dengan harap harap cemas

" Ada apa Paul?"

" Tan aku tau mungkin Tante ga bakal suka sama apa yang bakal aku omongin, tapi Paul ga enak terus terusan ngerepotin Tante nantinya. Jadi izinin Paul buat kerja ya tan Paul janji ga bakal ngeganggu sekolah Paul "

" Tante ga pernah ngerasa di repotin sama Paul maupun Caca, Tante tulus sayang sama kalian pol. Hanya kalian yang Tante punya sekarang ini. Kamu ga usah mikirin masalah begitu pol Tante sanggup mengurusi kalian jadi jangan berpikir seperti itu ya, kita harus sama sama kalian harus janji ga boleh ninggalin Tante di sini sendirian" lirihnya dengan diiringi air mata

" Makasih tan, makasih atas semua kebaikan Tante selama ini. Paul sama Caca janji ga bakal ninggalin Tante sendirian " sambil mengusap air mata di pipi tantenya .

Malam itu adalah malam yang kesekian kalinya di isi oleh tangisan kesedihan, tangisan kerapuhan dan tangisan kerinduan karena telah di tinggalkan oleh orang orang yang mereka sayangi .

Rindu yang berat karena tidak bisa menyalurkan nya secara langsung terhadap mereka yang raganya telah pergi

Teruntuk ayah, ibu dan om Bayu berbahagia lah di atas sana,ucapkan rindu terhadap Paul, Salma dan Tante Febri temui mereka nanti malam melalui mimpi indahnya.

*****

Malam makin larut di kamar yang bernuansa abu abu di sinilah Salma yang sedang berkutat dengan tugas sekolah nya .

Mengerjakan beberapa tugas sekolah yang sempat di jadikan pekerjaan rumah oleh sang guru untuk di bahas esok hari di jam pelajaranya.

Suara notifikasi mengalihkan atensinya untuk mengecek siapa gerangan yang menghubunginya di jam pocong tersebut

+62×××××××××
sv rony.

Nomor asing yang hanya mengirimkan pesan yang amat singkat membuat keningnya berkerut

Perjalanan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang