10. Khawatir

1.4K 76 0
                                    

Entah mengapa dari semalam Salma merasa tidak enak badan

Di tambah setelah mandi subuh tadi badannya terasa menggigil dan kepalanya pusing sekali

Tapi Salma tidak memberi tahu kepada Paul dan tantenya mengenai kondisi badannya saat ini

Salma memaksakan masuk ke sekolah agar tidak ketinggalan pelajaran

Hari ini hari Senin waktunya upacara bendera saat sampai di kelasnya Salma berbincang sebentar bersama teman temannya

" Sal kangen banget aku samamu " ucap Novi sambil memeluk Salma

" Hai sal "

" Eh tunggu tunggu ko muka lu pucat si ? "

" Iya sal muka lu pucat, lu sakit? "

" Engga, gua gpp cuman belum pake liptin aja kayanya "

" Serius kau sal, kalo sakit mending izin aja ke uks"

" Gua gpp ko gais,udah ayo takut telat "

*****

2 jam mereka berada di lapangan dengan melaksanakan pengibaran bendera merah putih di sertai amat dari bapak kepala sekolah

Salma mati matian menahan rasa pusing di kepalanya

Dengan keringat dingin yang terus bercucuran di wajahnya yang sudah pucat

Dan berulang kali teman temannya membujuk untuk beristirahat saja di UKS

Tapi Salma tetap lah Salma anak yang tak mau merepotkan orang lain

Upacara bendera telah selesai dan saat itu juga Salma tidak dapat menopang berat badan nya lagi semua buram dan salma kehilangan kesadarannya

Bruk

" SALMA" ucap ketiga temannya

Teman teman Salma langsung berteriak meminta pertolongan

Dari sebrang sana ada seseorang yang berlari menghampiri kerumunan yang melihat Salma

Dalam sekali gertakan Salma sudah berada dalam gendongannya

Berlari menelusuri koridor sekolah untuk sampai ke uks

Sungguh dia khawatir akan kondisi Salma

Brak

Dua orang yang sedang berjaga di dalam nya sontak saja terkejut

Pintu UKS dia tendang dan segera membaringkan Salma di brangkar UKS

" CEPET OBATIN " katanya dengan intonasi yang dingin di sertai tatapan mata yang tajam

Sontak dua orang yang berjaga di uks segera memeriksa keadaan Salma

" Salma gapapa cuman telat makan dan banyak pikiran makanya kondisi jadi drop " ucap petugas PMR sambil menutupi badan Salma menggunakan selimut

" Kalo gitu kita pamit ya Ron, bentar lagi juga salma sadar " lanjutnya berjalan keluar

Novi yang mengikuti Rony pun telah sampai di ruangan UKS

Dia sangat khawatir terhadap kondisi sahabatnya itu

Sementara Ratih dan Lulu sedang mencari keberadaan Paul untuk memberi tahu kondisi adiknya itu

" Ron gimana keadaan Salma?"

" Maag nya kambuh"

" Astaga Salma sudah ku bilang istirahat saja tapi tetep aja batu " mengelus pipi Salma secara pelan

Rony terus saja memperhatikan wajah Salma itu sungguh dia takut terjadi sesuatu terhadap nya

" Nov tolong beli makanan buat Salma " titahnya dengan mengeluarkan uang dari dompet miliknya

" Oke Ron titip Salma ya" berlalu menuju kantin sekolah

                                   *****

Sementara Ratih dan Lulu terus mencari keberadaan Paul di koridor sekolah

Tadi mereka sempat bertanya kepada anak kelas Paul katanya dia tengah berada di kantin sekolah

Setalah lama berjalan menelusuri koridor akhirnya dia menemukan Paul dan anak anak beatless yang sedang menyantap makanan masing masing

" Paul " katanya yang sudah berada di hadapannya " gua Ratih temennya Salma " ujarnya yang melihat wajah kebingungan dari Paul

" Eh ada ayang Ratih "

Ucapan Nando itu tidak mendapatkan jawaban dari si pemilik nama tersebut sontak mengundang gelak tawa anak beatless

" Kenapa ?" Ucap Paul dengan dingin

" Salma pingsan tadi di bantu Rony sekarang lagi di UKS "

Perkataan Ratih barusan membuat Paul berlari ke ruangan UKS

Pikirannya tidak tenang dia memikirkan adiknya yang mengapa bisa pingsan

Bahkan tadi pagi saat di rumah Salma tidak ada tanda tanda sakit atau apapun

Sungguh Paul benci dengan sikap Salma yang satu ini sikap yang pandai menyembunyikan sesuatu yang sedang gadis itu alami

" sial lagi lagi gua kecolongan, gua harap lu baik baik aja ca" batinya sambil terus berlari

   

                                     *****

Di ruangan UKS ini hanya terdapat Rony dan salma saja karna setelah membeli makanan untuk Salma, Novi harus segera kembali ke kelasnya

Rony duduk di samping brangkar Salma dengan sebelah tangan kanan yang menggenggamnya tangan gadis itu

Rony menatap wajah Salma yang pucat wajah cantik yang begitu alami tanpa polesan make up di wajahnya

Lamunan nya pun berhenti ketika dia merasakan ada pergerakan kecil  dari tangan yang dia genggam

Salma berkali kali mengerjapkan penglihatan nya menyesuaikan dengan cahaya yang berada di ruangan UKS

Rony membiarkan itu dengan melepas genggaman tangannya

" Ron " lirih Salma sambil memijat keningnya

" Hey sal apa yang sakit?"

" Gua gapapa cuman masih pusing dikit"

" Yaudah lu minum teh anget ini dulu biar enakkan " membantu Salma untuk bersandar agar memudahkannya meminum

" Makasih Ron"

" Sama sama ,lain kali jangan kaya gini ya sal " dengan tatapan sendu dimatanya

" Gua gapapa Rony gua baik baik aja " sembari membalas tatapan mata Rony

Cukup lama mereka bertatapan dengan segala pikiran yang ada di kepalanya masing masing

Seolah olah mata mereka saling berbicara mata yang begitu candu untuk segwdar menyudahi tatapan nya

" CACA "

Detik itu juga Paul segera mendekap tubuh adiknya itu

Menyalurkan segala rasa kasih sayangnya kepada Salma

Paul takut terjadi sesuatu terhadap adik kesayangannya ini

" Ca ko bisa ke begini si lu kenapa" sambil melepas pelukannya " apa yang sakit ca apa yang lu rasa sekarang " lanjutnya sambil mengecek badan kecil di depannya itu

" Gua gapapa bang, gua baik baik aja " senyum manis Salma berikan untuk menghibur Paul yang telah khawatir terhadap nya

" Lain kali jangan begitu ca jangan di ulangi lagi lu harus janji sama gua " memberikan jari kelingking nya

" Iya Abang ku sayang " sembari menautkan jari kelingking nya

Rony tersenyum melihat tingkah Salma yang sudah membaik sepertinya

Rony semakin yakin kalo dirinya sudah jatuh cinta terhadap salma

Perempuan dengan kemandirinya perempuan yang sangat beda dengan banyaknya perempuan yang mencoba mendekatinya

Perjalanan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang