Entah mengapa dari semalam Salma merasa tidak enak badan
Di tambah setelah mandi subuh tadi badannya terasa menggigil dan kepalanya pusing sekali
Tapi Salma tidak memberi tahu kepada Paul dan tantenya mengenai kondisi badannya saat ini
Salma memaksakan masuk ke sekolah agar tidak ketinggalan pelajaran
Hari ini hari Senin waktunya upacara bendera saat sampai di kelasnya Salma berbincang sebentar bersama teman temannya
" Sal kangen banget aku samamu " ucap Novi sambil memeluk Salma
" Hai sal "
" Eh tunggu tunggu ko muka lu pucat si ? "
" Iya sal muka lu pucat, lu sakit? "
" Engga, gua gpp cuman belum pake liptin aja kayanya "
" Serius kau sal, kalo sakit mending izin aja ke uks"
" Gua gpp ko gais,udah ayo takut telat "
*****
2 jam mereka berada di lapangan dengan melaksanakan pengibaran bendera merah putih di sertai amat dari bapak kepala sekolah
Salma mati matian menahan rasa pusing di kepalanya
Dengan keringat dingin yang terus bercucuran di wajahnya yang sudah pucat
Dan berulang kali teman temannya membujuk untuk beristirahat saja di UKS
Tapi Salma tetap lah Salma anak yang tak mau merepotkan orang lain
Upacara bendera telah selesai dan saat itu juga Salma tidak dapat menopang berat badan nya lagi semua buram dan salma kehilangan kesadarannya
Bruk
" SALMA" ucap ketiga temannya
Teman teman Salma langsung berteriak meminta pertolongan
Dari sebrang sana ada seseorang yang berlari menghampiri kerumunan yang melihat Salma
Dalam sekali gertakan Salma sudah berada dalam gendongannya
Berlari menelusuri koridor sekolah untuk sampai ke uks
Sungguh dia khawatir akan kondisi Salma
Brak
Dua orang yang sedang berjaga di dalam nya sontak saja terkejut
Pintu UKS dia tendang dan segera membaringkan Salma di brangkar UKS
" CEPET OBATIN " katanya dengan intonasi yang dingin di sertai tatapan mata yang tajam
Sontak dua orang yang berjaga di uks segera memeriksa keadaan Salma
" Salma gapapa cuman telat makan dan banyak pikiran makanya kondisi jadi drop " ucap petugas PMR sambil menutupi badan Salma menggunakan selimut
" Kalo gitu kita pamit ya Ron, bentar lagi juga salma sadar " lanjutnya berjalan keluar
Novi yang mengikuti Rony pun telah sampai di ruangan UKS
Dia sangat khawatir terhadap kondisi sahabatnya itu
Sementara Ratih dan Lulu sedang mencari keberadaan Paul untuk memberi tahu kondisi adiknya itu
" Ron gimana keadaan Salma?"
" Maag nya kambuh"
" Astaga Salma sudah ku bilang istirahat saja tapi tetep aja batu " mengelus pipi Salma secara pelan
Rony terus saja memperhatikan wajah Salma itu sungguh dia takut terjadi sesuatu terhadap nya
" Nov tolong beli makanan buat Salma " titahnya dengan mengeluarkan uang dari dompet miliknya
" Oke Ron titip Salma ya" berlalu menuju kantin sekolah
*****
Sementara Ratih dan Lulu terus mencari keberadaan Paul di koridor sekolah
Tadi mereka sempat bertanya kepada anak kelas Paul katanya dia tengah berada di kantin sekolah
Setalah lama berjalan menelusuri koridor akhirnya dia menemukan Paul dan anak anak beatless yang sedang menyantap makanan masing masing
" Paul " katanya yang sudah berada di hadapannya " gua Ratih temennya Salma " ujarnya yang melihat wajah kebingungan dari Paul
" Eh ada ayang Ratih "
Ucapan Nando itu tidak mendapatkan jawaban dari si pemilik nama tersebut sontak mengundang gelak tawa anak beatless
" Kenapa ?" Ucap Paul dengan dingin
" Salma pingsan tadi di bantu Rony sekarang lagi di UKS "
Perkataan Ratih barusan membuat Paul berlari ke ruangan UKS
Pikirannya tidak tenang dia memikirkan adiknya yang mengapa bisa pingsan
Bahkan tadi pagi saat di rumah Salma tidak ada tanda tanda sakit atau apapun
Sungguh Paul benci dengan sikap Salma yang satu ini sikap yang pandai menyembunyikan sesuatu yang sedang gadis itu alami
" sial lagi lagi gua kecolongan, gua harap lu baik baik aja ca" batinya sambil terus berlari
*****
Di ruangan UKS ini hanya terdapat Rony dan salma saja karna setelah membeli makanan untuk Salma, Novi harus segera kembali ke kelasnya
Rony duduk di samping brangkar Salma dengan sebelah tangan kanan yang menggenggamnya tangan gadis itu
Rony menatap wajah Salma yang pucat wajah cantik yang begitu alami tanpa polesan make up di wajahnya
Lamunan nya pun berhenti ketika dia merasakan ada pergerakan kecil dari tangan yang dia genggam
Salma berkali kali mengerjapkan penglihatan nya menyesuaikan dengan cahaya yang berada di ruangan UKS
Rony membiarkan itu dengan melepas genggaman tangannya
" Ron " lirih Salma sambil memijat keningnya
" Hey sal apa yang sakit?"
" Gua gapapa cuman masih pusing dikit"
" Yaudah lu minum teh anget ini dulu biar enakkan " membantu Salma untuk bersandar agar memudahkannya meminum
" Makasih Ron"
" Sama sama ,lain kali jangan kaya gini ya sal " dengan tatapan sendu dimatanya
" Gua gapapa Rony gua baik baik aja " sembari membalas tatapan mata Rony
Cukup lama mereka bertatapan dengan segala pikiran yang ada di kepalanya masing masing
Seolah olah mata mereka saling berbicara mata yang begitu candu untuk segwdar menyudahi tatapan nya
" CACA "
Detik itu juga Paul segera mendekap tubuh adiknya itu
Menyalurkan segala rasa kasih sayangnya kepada Salma
Paul takut terjadi sesuatu terhadap adik kesayangannya ini
" Ca ko bisa ke begini si lu kenapa" sambil melepas pelukannya " apa yang sakit ca apa yang lu rasa sekarang " lanjutnya sambil mengecek badan kecil di depannya itu
" Gua gapapa bang, gua baik baik aja " senyum manis Salma berikan untuk menghibur Paul yang telah khawatir terhadap nya
" Lain kali jangan begitu ca jangan di ulangi lagi lu harus janji sama gua " memberikan jari kelingking nya
" Iya Abang ku sayang " sembari menautkan jari kelingking nya
Rony tersenyum melihat tingkah Salma yang sudah membaik sepertinya
Rony semakin yakin kalo dirinya sudah jatuh cinta terhadap salma
Perempuan dengan kemandirinya perempuan yang sangat beda dengan banyaknya perempuan yang mencoba mendekatinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan [END]
RomanceTerimakasih atas kebahagiaan yang telah kau ukir di hatiku. perjalanan yang membuat ku lelah di dunia ini, membawa ku hingga menemukan titik baik dalam hidupku yaitu kamu.