24. Cemburu

1.1K 61 0
                                    

Hari ini Rony akan menjemput Salma pagi pagi sekali . Berniat untuk mengajak gadis itu sarapan di luar

Rony sudah siap dengan seragam sekolahnya dia memutuskan untuk segera berpamitan kepada orang tuanya yang baru tiba tadi malam di Jakarta

" Pagi mah pah"

" Pagi sayang"

" Pagi Ron "

" Loh kamu tumben udah rapih pagi pagi gini Ron , si mbok belum siap sarapannya"

" Gapapa mah Rony emang mau sarapan di luar sama Salma "

Sontak kedua orang tua paruh baya itu saling melemparkan tatapan detik selanjutnya mereka tersenyum

Menyadari bahwa Rony sudah beranjak dewasa, dengan umur mereka yang kini kian menua .

Laras tersenyum menatap putranya " udah jadian kayanya kamu Ron ,beda gitu kan pah auranya ?"

Papah Rony mengangguk atas pertanyaan istrinya itu " iya mah putra kita sudah besar rupanya"

Rony tersenyum menatap bergantian kedua orang tuannya . Rony yang masih mendapatkan kasih sayang orang tuanya saja masih rindu kepada mereka, apa kabar dengan Salma ? Mungkin itu yang di rasakan oleh gadis itu. Rony jadi sedih mengikat kemarin malam.

" Pah mah nanti sore kalian ada di rumah ga ?"

" Kenapa emang Ron ?"

" Rony mau ngajak Salma main ke rumah , dia rindu sama orang tuannya tapi keduanya udah meninggal"

Raut kebahagiaan yang tadi terpancar di wajah kedua orang tua Rony seketika berubah menjadi kesedihan.

Merasakan apa yang di rasa oleh gadis itu, tumbuh dewasa tanpa peran kedua orang tua

" Mamah nanti pulang cepet ko , ga sabar buat ketemu Salma " Laras bersemangat untuk menemui gadis itu pasalnya walau baru sekali pertemuan Salma anak yang cukup asik untuk di ajak mengobrol

" Papah juga bisa Ron , mau liat cewek yang udah buat anak papah kasmaran begini hahaha"

" Oke kalo kaya gitu sampai bertemu sore , Rony berangkat dulu ya . Assalamualaikum"

Rony berdiri mencium kedua punggung tangan orang tuanya " Waalaikumsalam" balas mereka serempak

                                 *****

Hanya membutuhkan waktu sekitar lima belas menit di jalan akhirnya Rony sampai dengan selamat di depan rumah gadis itu.

Rony menekan bel rumah yang berada di sebelah kiri menunggu pemiliknya membuka pintu kayu tersebut.

Dua menit menunggu, munculnya Tante Febri dengan stelan dasternya sepertinya beliau tengah menyiapkan sarapan terbukti dengan celemek yang masih di kenakannya.

" Assalamualaikum selamat pagi Tante " Rony menyalimi Tante Febri karna sudah beberapa kali bertemu jadi dia bersikap santai berbeda dengan Salma nanti sepertinya yang akan bertemu oleh kedua orang tuanya. Rony tak sabar menantikan itu semua.

" Waalaikumsalam Ron, Salma sama Paul masih siap siap "

" Rony izin mau jemput Salma tan, boleh?"

"Oalah boleh dong , ayo nunggu di dalem aja "

" Rony nunggu di sini aja tan"

" Ya udah Tante panggilkan Salma dulu ya "

Rony mengangguk sebagai jawaban dan tak lama ada sebuah notifikasi di handphone dengan memunculkan nomor yang tidak di kenal

Perjalanan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang