31. Modus !

1.4K 76 0
                                    

Salma tumbang di dekapan Rony , dengan Rony yang berulang kali menepuk pelan pipi Salma yang berada di pangkuannya .

" Hei sayang bangun "

" Ca ayo buka matanya ca "

" Tolong ca , plis" ucapnya panik

Paul mendekat, menggendong Salma ala bridal style dari pangkuan Rony " CEPET PANGGIL AMBULANCE!."

Paul berlari ke arah luar dengan Salma yang berada di dekapannya di susul dengan Ucup di belakang .

Sementara Rony berdiri, kilat amarah nampak jelas di matanya .

Memukul kembali Raka dengan membabi buta , bahkan teman temannya itu harus melerainya . Dengan Rony yang terus menerus memberontak .

" Lepasin Rony , biarin dia ngelampiasinnya amarahnya !."

Yuda memberikan Rony kebebasan untuk mengeluarkan segala unek uenk nya itu ,dengan pengawasan mereka tentunya .

" BANGSAT !."

" LU UDAH APAIN CEWE GUA ANJING !."

" DIA GA SALAH !."

" Masalah lu sama gua setan , PENGECUT !."

Rony mengumpat Raka yang sudah terkurai lemas di bawah tubuhnya itu.

" Sampe Salma kenapa napa gua bakal pastiin hidup lu hancur njg!."

Rony sadar sekarang bukan waktu yang tepat untuk menghabisi Raka , sekarang yang terpenting adalah keselamatan kekasihnya itu.

Rony berjalan keluar menyusul Paul yang sudah tidak terlihat batang hidungnya.

 
                                  *****

Paul membaringkan Salma di atas brangkar dengan tubuh Salma yang di dorong untuk masuk ke dalam ambulance.

Paul menggenggam tangan adiknya yang dingin itu , menyalurkan kehangatan kepada Salma yang tengah memejamkan matanya.

Kondisi Salma benar benar mengkhawatirkan bagi siapapun yang melihatnya .

" Tolong jangan tinggalin Abang ca , kita harus berjuang sama sama ."

Paul mencium punggung tangan Salma dengan air mata yang sudah keluar .

Paul rapuh, dia takut untuk segala hal yang tidak terduga nantinya .

Rony datang di hadapan Paul menggenggam tangan sebelah milik Salma .

" Maaf ul lagi lagi gua gagal ."

Rony tak berani berhadapan mata dengan Paul . Kali ini dia siap untuk segala kemarahan Kaka nya Salma ini.

" Gua juga ga becus jaga Salma Ron. Gua bukan Kaka yang baik ."

Rony mengangkat kepalanya memberanikan diri untuk menatap Paul di sebrang sana .

Tatapan sendu dari kedua lelaki itu , menatap dalam entah apa yang di pikirkan kedua manusia tersebut.

Sampai dimana mobil ambulans sudah terparkir di rumah sakit dengan membawa brangkar Salma sambil berlari untuk lebih cepat sampai di UGD.

" Mohon maaf untuk menunggu di luar , kami akan segera menangani pasien. Permisi ."

Paul mendudukkan dirinya di kursi yang terdapat di depan UGD serta Rony yang menyenderkan tubuhnya di tembok rumah sakit .

Sampai di mana Tante Febri dan Novi muncul dengan berlari menghampiri kedua nya

" PAUL "

" Tante "

Perjalanan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang