3. Berteman

93 21 1
                                    


Ceklek

Dua pintu kamar di asrama rumah sakit khusus dokter itu terbuka secara bersamaan begitupun dengan dua orang yang baru keluar dari sana.

"Zee"

Wanita yang sedang mengucek matanya sambil menguap itu menoleh dan mendapati sahabatnya yang juga baru keluar dari kamarnya.

"Anin? Lo pulang jam berapa?"

"Jam 12, gue gak tau lo pulang kesini."

Mereka berjalan beriringan menuju meja makan untuk membuat roti selai bersama yang masih mengenakkan piyamanya.

"Malem IGD sibuk sampe jam 11, dan sorenya gue baru selesai operasi besar jadi kemarin capenya dua kali lipat sampe mau tidur disini."

Anin mendengarkan curhatan Zeenara dengan mulutnya yang tidak berhenti mengunyah dan sebelah tangannya yang mengelus punggung Zeenara lembut.

Anin tahu tentang operasi Zeenara kemarin yang kembali gagal, semua dokter membicarakan itu hingga Anin kesusahan mencari Zeenara kemarin.

Tahu jika wanita itu gagal, Zeenara selalu menghilang beberapa waktu.

"Gapapa, nanti coba lagi.."

Zeenara tersenyum, "Setiap hari bakal gue coba, lagi dan lagi"

Anin mengangguk dan mengolesi lagi roti dengan selai nanas dan memberikannya pada Zeenara yang langsung diterima dan dimakan olehnya.

"Bagus."

Anin adalah sahabatnya dari mereka menjadi residen hingga sekarang menjadi dokter ahli di rumah sakit yang sama.

Mereka menjadi sangat dekat dan selalu menghabiskan waktu bersama ketika tidak ada jadwal ataupun jadwal darurat.

Saat sedang mengunyah rotinya ia tiba-tiba teringat sesuatu,

"Oh iya Nin, waktu itu lo pernah bilang lo punya pasien di ruang ICU, itu siapa?"

Anin menelan dulu sisa kunyahannya sebelum menjawab pertanyaan itu,

"Itu pasien yang ditangani sama pak Rudi waktu itu loh, pasien yang jantungnya diganti. Gue salah satu tim nya waktu itu."

Zeenara berusaha mengingat sampai akhirnya ia ingat waktu itu tepatnya satu bulan yang lalu, sempat ramai dengan operasi besar tentang pergantian jantung seorang wanita yang menerima donor dari yayasan.

"Oh iya, terus gimana keadaannya sekarang?" Pasalnya, ia tidak lagi mendengar kabar tentang pasien itu.

"Sejak operasi dilakuin, dia belum sadar sampe sekarang, pak Rudi masih lakuin penelitian dan sementara pak Rudi kasih tanggung jawab itu ke gue karna gue asisten pertama waktu operasinya."

Zeenara mendengarkan itu dengan seksama dan mengangguk-anggukan kepalanya, jika dia seorang wanita, lantas apa hubungannya dengan Abi?

"Gimana sama keluarganya?"

Anin menyimpan gelas berisi air putih yang tinggal setengah itu,

QUERENCIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang