"Wah nona kamu kuat minum ya?"
Ujar seorang pria tua disamping seorang wanita yang terus menuangkan alkohol pada gelas wanita itu yang juga sudah mabuk berat dengan dua kancingnya sudah terbuka.
Wanita itu tidak merespon, ia hanya terus menenggak minumannya walaupun ia sudah menunjukkan hangover parah apalagi dengan penampilannya sudah terlihat sangat berantakan.
Pria tua disampingnya yang juga sudah mabuk sesekali ikut mencekoki wanita disampingnya dengan gelas miliknya.
"Haruskah aku pesen kamar?" Ucap pria tua itu diakhiri oleh tawa menggodanya.
"Eumm"
"Ouhh"
Pria itu terlihat memajukan wajahnya untuk mencium wanita muda disampingnya sebelum merasakan kerah belakangnya ditarik cukup keras sampai wajahnya menjauh dari wajah wanita itu dan terjatuh ke lantai.
"Apa-apaan lo hah?!" Si pria tua yang baru saja ditarik kerahnya itu menggeram marah walaupun sudah mabuk.
"Lo yang apa-apaan!" Sentak pria itu, Abi. Yang baru saja menarik kerah pria didepannya.
Abi mengalihkan perhatiannya pada wanita yang terlihat kacau itu sedang meracau dan masih berusaha menenggak minumannya.
Ia menghentikan pergerakan wanita itu dan menariknya agar berdiri dari duduknya dengan sedikit paksa sampai wanita itu berdiri sempoyongan dan Abi yang menahan tangan wanita itu.
"Zee? Kenapa mabuk-mabukan kayak gini?!" Abi berteriak cukup keras tepat didepan wajah wanita itu, Zeenara. Karena musik disini yang begitu keras.
"Ohh.. Halo.. Kayaknya.. Aku tau.. Kamu.." Kemudian Zeenara tertawa tidak jelas dan Abi menutup hidungnya saat mencium aroma alkohol yang begitu kuat dari mulut Zeenara.
Tanpa pikir panjang Abi mengambil tas selempang yang dia yakini tas milik Zeenara dan menyampirkannya ke tubuhnya. Ya, saat ini mereka harus keluar dulu dari tempat ini.
Ia juga menyampirkan sebelah tangan Zeenara pada bahunya dan sebelah tangan miliknya ia simpan pada pinggang wanita itu menahan agar tidak jatuh.
Tapi tangannya terasa ditarik oleh pria tua tadi yang sudah berdiri dari duduknya dan menatapnya dengan mata yang sudah tidak fokus.
"Yaa.. Gue dapet dia pertama.. Lo cari lagi sana.."
Abi menggeram mendengar ucapan tolol itu, "Tolol!"
Ia mendorong dada pria itu menggunakan lengannya cukup mudah karna kondisi pria itu juga sudah mabuk sempoyongan sampai pria tua itu duduk kembali, dan kesempatan itu ia gunakan untuk pergi dari sini membawa wanita yang sudah mabuk di sampingnya cepat-cepat.
Cukup kesusahan menembus puluhan orang yang sedang menari-nari dengan alkohol yang semakin tercium apalagi ia juga membawa wanita mabuk disampingnya.
Abi menarik nafasnya dan menghembuskannya lega ketika menghirup udara luar dan mendudukkan tubuh Zeenara pada jok vespanya.
Abi sedikit marah melihat penampilan Zeenara yang memakai baju kurang bahan seperti ini dan ke tempat seperti ini pula.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUERENCIA
General Fiction(n.) a place from which one's strength is drawn, where one feels at home; the place where you are your most authentic self. _ "Karena tujuan paling menyenangkan adalah, tujuan saat pulang kepadamu." ...