Kirin mengetuk ngetuk penanya diatas meja sembari membaca proposal yang sudah seminggu ini berada di mejanya. Biasanya dia tak pernah ragu dengan keputusan rekannya, tapi kali ini.... Kirin kembali menghela napas perlahan.... Panichcorp. Nama itu memaksa untuk kembali ke masa yang menyenangkan sekaligus menjadi luka baginya..
7 tahun lalu
Kirin Pov
Di usianya ke 20 Kirin sudah sering menjadi model majalah. Semua nya terjadi karena tidak sengaja, ketika dia menemani temannya untuk pemotetran, dan yang menjadi pasangan temannya waktu itu tidak datang. Fotograper yang melihat Kirin pun merasa tertarik dengan penampilan Kirin dan meminta dia menjadi model pengganti. Ternyata hasilnya memuaskan. Kirin termasuk fotogenic, wajahnya yang tampan dan manis serta ukuran tubuhnya yg ramping, membuat Kirin mulai dilirik agensi model.
Awalnya Kirin hanya menjadikan itu sebagai hobi, karena dia tertarik dengan bidang fashion, tapi sejak papa dan mamaya bercerai, dan tak memberi nafkah pada mereka, akhirnya Kirin jadi lebih serius menjadi model.
Dia juga lebih banyak mengambil pekerjaan, karena Kirin juga punya tanggung jawab kepada ibu dan adiknya Ally. Kirin tak punya waktu untuk bersenang-senang. Dia hanya tau belajar dan bekerja.
Bila punya waktu luang, hanya dia pakai untuk istirahat atau menyelesaikan tugas kuliahnya. Dia ingin segera lulus, sehingga bisa lebih fokus bekerja, Kirin tidak sanggup melihat ibunya juga ikut bekerja, demi mencukupi kebutuhan mereka.
Kirin juga tak punya waktu untuk menjalin hubungan, bukan, tepatnya Kirin tidak mau. Kirin merasa tidak percaya dengan cinta, melihat pernikahan kedua orangtuanya berakhir karena papanya lebih memilih bersama selingkuhannya.
Rabu sore, perkuliahan selesai lebih cepat, karena dosen tidak datang. Dia sudah membayangkan akan segera pulang ke rumahnya untuk tidur. Diperjalanan pulang, Kirin mendapat telpon dari Fani teman sekaligus managernya, yang memintanya untuk segera ke agensi mereka.
Sampai disana, Fani memberitahu Kirin, bahwa dia mendapat tawaran untuk menjadi model dalam katalog perusahaan. Awalnya Kirin menolak karena tidak ingin terikat kontrak yang panjang, tapi melihat bayaran yang ditawarkan membuat Kirin setuju. Karena dengan begitu, Kirin bisa mengurangi jadwalnya yang lain sehingga dia bisa lebih fokus pada kuliahnya.
Kemudian mereka mendiskusikan tentang kontrak yang ditawarkan Panichcorp dan menambahkan beberapa hal sesuai permintaan Kirin.
"Kirin, 2 hari lagi pemotretannya diadakan. Jangan lupa , jaga kondisi mu ya " , kata Fany usai mereka tandatangan kontrak dengan panichcorp.
"Jangan begadang, dan makan yang manis manis dulu. Aku ga mau pipimu keliatan bengkak waktu pemotretan nanti." Tambahnya lagi, seraya menghentikan mobil di depan rumah Kirin.Wajah Kirin langsung berubah menjadi cemberut ketika mendengarnya. " Sudah pulang sana, supaya aku bisa istirahat," jawab Kirin.
"Sabar ya cantik. Setelah ini selesai, kamu akan aku belikan dessert kesukaan mu...."
"Aku pegang janji kamu ya. Awas kalau sampai lupa." Kata Kirin seraya keluar dari mobil.
***********"
Kirin, berada di Panichcorp untuk bersiap - siap. Setelah selesai memakai make up dan berganti pakaian, Kirin berjalan menuju set, dan mengikuti arahan fotograpernya, yg bernama Boun. Setelah mengganti pakaian ke 3, Kirin melihat ada seorang pria dengan yang mengamati jalannya pemotretan. "Siapa dia, pikir nya? Tampan, tapi auranya sangat dingin.. "
"Kirin, untuk foto sendiri sudah selesai. Apakah kamu bisa datang kembali lagi untuk pemotretan berikutnya? Maaf, tapi model yang satu tidak bisa datang hari ini." Kata Boun
"Maaf Pak, untuk 2 minggu ke depan, jadwal Kirin sudah penuh," jawab Fani.
"Tunggu sebentar, saya akan cari model pengganti, Kirin, kamu bisa istirahat dulu."jawab Boun, sambil melirik orang yang sedang duduk mengawasi jalan pemotretan hari itu.
Tak lama, Kirin kembali dipanggil untuk melanjutkan pemotretan. Disitu sudah ada seorang pria yang akan menjadi pasangan nya. "Dia...pria dingin itu. Huff... sesi Poto ini pasti akan sulit." Pikir Kirin
Lian Pov
Lian, putra sulung keluarga Panich, pewaris Panichcorp. Usaha yang bergerak di bidang fashion. Produk mereka hanya sebatas pakaian pria yang berkelas, dan sudah terkenal di beberapa negara Asia.
Semasa kuliah, Lian pernah menjadi model majalah. Awalnya dia hanya membantu Boun yang mengikuti kompetisi menjadi fotograper, memakai Lian sebagai model. Boun menjadi juara ke 3, dan Lian malah ditawari menjadi model majalah.
Ketika semester akhir, Lian berhenti menjadi model, karena dia ingin segera selesai kuliah dan mulai masa magang di kantor papanya. Walau pun usaha itu milik keluarganya. Lian ingin belajar dari bawah.
Awalnya Lian hanya menjadi staf biasa. Tapi berkat kerja kerasnya, disinilah dia sekarang, menjadi manager di Panichcorp. Lian orang yang gila kerja, teliti dan perfeksionis.
Sekarang dia sedang mengawasi jalan nya pemotretan untuk koleksi pakaian yang akan segera diluncurkan.
Awalnya dia agak ragu dengan pilihan model yang disarankan Boun, apalagi usianya terbilang masih sangat muda. Tapi melihat foto dan profilnya, Lian akhirnya setuju.
Lian memperhatikan Kirin, yang mengikuti arahan Boun dengan baik. "Bagaimana mungkin dia bisa terlihat manis dan tampan disaat yang sama?" Pikir Lian.
"Lian, model yang satu lagi tidak datang. Bagaimana bila kamu saja yang jadi modelnya?"
"Kamu cari saja pengganti yang lain."
"Aku sudah menghubungi beberapa model yang pernah bekerja denganku, tapi tidak ada yang bisa saat ini. Lagi pula, kau juga pernah menjadi model."
"Aku sudah lama meninggalkan dunia itu Bou. Aku takut hasilnya tidak akan baik."
"Bukankah kamu lagi dikejar deadline? tanya Boun. " Kirin tidak punya waktu kosong 2 Minggu ke depan."tambahnya...
Lian melihat jamnya, dan melihat jadwalnya. "Baiklah, aku punya waktu 2 jam kedepan. Aku bersiap-siap dulu."jawab Lian.
Sebelum pemotretan dimulai, Lian berkenalan dengan Kirin. "Tangannya halus sekali, suaranya juga lembut. Kenapa aku mendadak gugup?" Pikir Lian
"Kirin, mohon bimbingannya ya."
"Baiklah kita mulai lagi ya. Kirin , Lian ikuti arahan sesuai yang saya sampaikan tadi." Boun pun mulai mengarahkan dan memotret mereka.
Sesi foto hari itu berjalan dengan baik dan meninggalkan kesan bagi keduanya. Tanpa mereka sadari, mereka sama-sama sudah terpesona satu sama lain...
Mohon tinggalkan vote dan komen ya. Aku baru belajar nulis. Efek liat Zee dan nunew koq jadi berimajinasi sendiri. Maaf kalau kependekan... dan semoga masih bisa dilanjutkan .. 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
It's always been you
RomanceDi bawah hamparan bintang dan deburan ombak, mereka berpegangan tangan, berjanji tidak akan saling melepaskan satu sama lain. Lian - Kirin