Bab 2

220 24 9
                                    

Present time

"Kirin.. Kirin.... Kirin ada tikus.. !"teriak Joss.

"Ha.....dimana....usir Joss" jawab Kirin sambil naik ke atas kursi.

Joss yang melihat tingkah Kirin langsung tertawa keras..... Menyadari tingkah temannya, Kirin segera turun dari kursi dan menendang kaki Joss.

"Sakit, Rin.. " teriak Joss sambil memegang kakinya..

"Salahmu sendiri, mengerjaiku seperti itu. Kamu datang tanpa mengetuk pintu, malah langsung teriak. Kita sudah tua Joss, rasanya sudah tidak layak bermain seperti tadi." Jawab Kirin ketus. Tidak perduli dengan Joss yang masih merintih kesakitan.

"Kau saja yang semakin tua. Aku tidak. Lagipula aku sudah mengetuk pintu dan memanggil mu, tapi kamu diam, saja. Ada apa Rin? Sudah lama aku tidak melihat mu seperti ini. Ini seperti dirimu 4 tahun lalu." Jawab Joss.

"Katakan padaku. Apa ada masalah dengan kontrak itu? Aku sudah memeriksanya berulang kali. Aku pikir ini kesempatan kita bisa bekerja sama dengan brand besar. Apalagi produk yang akan mereka luncurkan itu untuk pakaian santai. Katanya mereka juga ingin menjaring anak-anak muda. Sesuai kan dengan keinginan kita," tambah Joss lagi.

Joss memang benar, mereka bekerja keras untuk bisa sampai seperti ini. Tapi, ada hal yang masih Kirin sembunyikan dari Joss. Kirin menghela napas kembali...

"Kau benar Joss. Tidak ada masalah dengan kontraknya dan semua sesuai dengan keinginan kita. Tapi....kau tahu siapa yang menjadi pimpinan Panichcorp?"  Kirin melihat pada Joss yang mengernyit bingung.

"Dia, Lian.. papanya Tara." tambah Kirin

Joss terkejut dengan ucapan Kirin. Rahasia yang selama 4 tahun ini ditutup rapat olehnya, akhirnya disampaikan hari ini.

"Kirin...bisakah kau jujur padaku. Ceritakan semuanya..aku siap mendengarkan." - Joss

"Ini akan menjadi cerita yang panjang Joss. Aku harap kau tidak akan bosan mendengarkannya." Kirin mengawali ceritanya..

6 tahun lalu.

Sudah 1 tahun berlalu sejak pertemuan pertama Kirin dan Lian. Saat ini Kirin sedang magang di perusahaan Panichcorp, sebagai syarat untuk kelulusannya. Kirin juga tertarik di bidang fashion, karena itu dia mengajukan magang di perusahaan itu. Selain itu, Kirin berharap diantara waktu magangnya selama 3 bulan, dia bisa bertemu kembali dengan Lian.

Harapan Kirin menjadi kenyataan. Setelah seminggu magang disana, Kirin akhirnya bertemu dengan Lian saat Lian sedang berkeliling mengamati divisinya. Kirin senang, karena Lian juga mengingatnya.

Sebagai penyambutan anak magang di divisinya, waktu itu Lian mentraktir anggotanya makan malam, dan berakhir mengantar Kirin pulang. Sepanjang perjalan mereka berbicara, dan merasa nyaman satu sama lain.

Sejak saat itu mereka menjadi dekat. Banyak gosip yang tidak enak terdengar, apalagi karena selesai magang, Lian menjadikan Kirin sebagai asisten pribadinya.

Kirin berusaha menutup telinga, dengan semua gosip di kantor. Kirin akui, sejak mulai dekat dengan Lian, dia merasa suka ah tidak...jatuh cinta pada Lian. Tapi dia hanya memendamnya karena tidak mungkin Lian juga penyuka sesama jenis seperti dirinya.

Dia juga pernah mendengar dari beberapa karyawan, bahwa Lian pernah menjalin hubungan dengan seorang wanita. Tapi wanita itu tiba tiba pergi meninggalkan Lian. Dan sejak saat itu, Lian tidak pernah lagi mendekati wanita manapun.

********
Pagi itu di ruangan Lian, Kirin membawa beberapa berkas rapat yang sudah di susun, beserta kopi dan sandwich ala Kirin yang sudah dia siapkan dari rumah.

It's always been youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang