5. Melamar Kamu

287 24 6
                                    

Sepersekian detik Rima dan Adinata terdiam, menatap anak mereka yang baru saja kembali dari Melbourne dengan gelar Dokter bahkan belum resmi di terima bekerja di Rumah Sakit yang menjadi tujuan Rangga untuk bekerja.

Kini, Putra mereka ini ingin menikah. Rima tertawa begitu juga Adinata. "Kamu itu kalau mau buat bercanda, ini sama sekali gak lucu loh Rangga."

Rangga berdecak, dia memilih duduk di sebelah ibunya. Mengambil tangan Rima dan bergantian menatap Adinata yang juga kini mulai resah dengan apa yang baru saja Rangga pinta.

"Mama Rangga serius. Aku ingin menikahi kekasih ku, Sarah Anggraini."

Rima menatap suaminya, dia gelisah saat ini. "Apa kamu menghamili wanita itu?" Adinata bertanya yang langsung dicubit oleh istrinya.

"Anak aku gak mungkin seperti itu ya," ucapnya sambil memasang wajah cemberut.

"Aku tidak seperti itu Pa,tapi bisa terjadi kalau Mama dan Papa tidak segera menikahkan kami."

"Kamu jangan gila ya Rangga, itu dosa. Mau pesan tempat VIP kamu di neraka ya, malah berencana hamilin anak orang."

"Lagi kamu baru aja lulus, Mama ingat kamu bilang baru melamar ke Rumah Sakit itu. Perusahaan Papa juga baru satu Minggu kamu pegang, sekarang sudah mau menikah. Bukan masalah uang yang akan di keluarkan, tapi pertanyaan Papa apa kamu siap?"

"Rangga siap Pa," jawab Rangga terlihat sangat mantap dengan jawabannya "Malah jika tidak melamarnya sekarang, Rangga tidak yakin akan bisa memilikinya."

Rima dan Adinata kembali saling tatap, mereka menghembuskan napas kemudian memberikan senyum. "Ya sudah, rumah siapa yang harus kami datangi Putra ku." Rima mengusap baju anaknya dengan sayang.

Rangga memeluk ibunya tersebut "Terima kasih Ma." Rangga juga mengucapkan terima kasih kepada Adinata "Rumah wanita yang sudah mencium Rangga di Bandara." Adinata dan Rima tertawa. Tidak menyangka jika anaknya ini tidak melirik wanita luar negri.

"Jauh-jauh ke Melbourne dapatnya produk lokal juga Rangga...Rangga..." Adinata membuat tawa mereka pecah.
Rangga sangat bahagia karena ternyata menyakinkan kedua orang tuanya jika dia ingin menikah tidak sesulit yang dibayangkan. Ya, memang baik Adinata dan Rima tidak pernah memaksa kehendak Rangga. Itu mereka lakukan karena alasan Rangga yang akan menjalani hidupnya, sebagai orang tua mereka hanya bisa mengarahkan bukan memaksa.

***

Rencana Rangga dimulai, dia meminta bantuan teman-teman Sarah untuk melamar Sarah tanpa wanita itu duga. Jika Sarah tahu pasti dia tidak akan mau, Rangga mengumpulkan Roby, Selin serta Dita di sebuah restoran yang ada di dalam mall. Winda Fajar dan Tomi juga ikut berada disana.

Awalnya Selin tidak setuju dengan ide gila Rangga yang ingin melamar Sarah, apalagi Rangga sudah semena-mena dengan Sarah.
"Tolong Sel, kalau gue gak beneran cinta sama Sarah sahabat Lo itu gue gak akan ada disini dan mengemis sama kalian bertiga." Selin menatap Dita dan Roby bergantian.

Selin akhirnya mengangguk dan tersenyum. Seorang sahabat pasti ingin yang terbaik untuk sahabatnya, dan dia setuju dengan yang Rangga katakan. Di luar sana selama ini Rangga pasti banyak menemukan wanita-wanita cantik tak kalah dari Sarah. Namun, kenapa susah-susah dia kembali kesini dan ingin Sarah menikah dengannya jika bukan karena alasan cinta.

Setelah Selin setuju, maka rencana dimulai. Besok sore Dita akan mengajak Sarah, berpura-pura menemaninya ke undangan. Setelah Sarah pergi baru orang tua Rangga ke rumah Sarah.
Semua orang disana jelas melihat jika Rangga benar-benar sangat mencintai Sarah, hanya tinggal waktu lagi yang menjawab apakah Sarah juga memiliki perasaan yang sama untuk mantan pacarnya ini.

Dia, SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang