Rangga menatap kekasih yang sekarang resmi menjadi istrinya. Dia sangat bahagia karena akhirnya setelah tiga tahun mereka bersama, kini Sarah Anggraini resmi menjadi istrinya.
Wanita yang sangat sempurna dimata Rangga Aditya. Bagaimana tidak sempurna jika kekurangan Sarah adalah hal yang disukai Rangga.
"Ga, melamun mulu itu Sarah udah nunggu buat dicium," kata Fara kakak perempuan Sarah.
Rangga pun benar-benar akan mencium bibir Sarah, tapi tubuh wanita itu menjauh dan matanya melebar.
Semua orang tertawa melihat Rangga yang terlihat menggebu."Sabar dong Ga, nanti malam aja pas lagi dikamar." Celetuk teman Rangga__Tomi. Rangga pun menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal membuat semua orang tertawa.
Akhirnya dia mencium kening Sarah yang bersemu merah saat semua itu mereka lewati.
Pernikahan sederhana sesuai keinginan mereka berdua.
Pelaminan yang minimalis dengan dihiasi bunga mawar putih serta daun-daun yang menjuntai.Mereka menikah di halaman rumah Sarah, letak meja tamu semua diatur layaknya pesta kebun. Sarah tidak suka keramaian, sehingga dia memilih mengundang beberapa orang terdekat mereka saja. Seperti keluarga, sahabat, dan teman yang tidak banyak.
Rangga akan bekerja di sebuah Rumah Sakit ternama di Jakarta, dan Sarah adalah seorang penulis novel yang masih sangat baru berkecimpung didunia itu setelah sebelumnya dia bekerja di sebuah perusahaan swasta.
***
Pernikahan mereka yang sempurna membuat semua teman dan kerabat selalu menjadikan mereka contoh bagi yang ingin menikah.
Rangga dan Sarah selalu terlihat serasi, perjalanan cinta mereka tidaklah mudah seperti yang terlihat.Acara yang berlangsung hanya sampai sore hari itu membuat keduanya langsung mengganti pakaian. Didalam kamar Rangga langsung memeluk Sarah yang sudah resmi menjadi istrinya, semua drama mencari gaun pengantin, menentukan katering, sampai hadiah untuk tamu undangan terbayar sempurna dengan resminya hubungan mereka menjadi sepasang suami dan istri.
Sarah masih menggunakan kebaya putih, meski sanggul rambutnya sudah dibuka. Rangga melepaskan pelukannya. Menatap betapa Sarah sangat cantik hari ini. Tangan Rangga ingin membuka kancing kebaya yang berada didepan tersebut, tapi ditahan Sarah sambil wanita itu menggigit bibirnya sendiri.
"Kenapa? Bukankah kita sudah suami istri saat ini?"
"Rangga aku malu," cicitnya bersemu merah dan menunduk. Kebiasaan Sarah jika sedang malu. Rangga meraih dagu istrinya tersebut, hingga kini Sarah sudah kembali melihat wajah Rangga. Perlahan wajah mereka saling mendekat. Sarah memejamkan mata ketika pagutan manis Rangga lakukan. Dulu mereka berciuman seperti ini saat Sarah yang melakukannya lebih dulu di Bandara.
Ciuman Rangga yang tadinya pelan dan lembut, jadi semakin dalam. Tangannya juga menyusuri lekuk tubuh istrinya dari luar, sementara tangan Sarah bersilang di pundak Rangga.
Rangga menggendong tubuh Sarah ke tempat tidur yang sudah ditaburi kelopak mawar itu. Menatap wajah Sarah dari jarak yang sangat dekat, Rangga mengecup kelopak mata Sarah. Tatapan itu membuat desiran aneh yang Sarah rasakan untuk pertama kalinya. Rangga kembali memagut bibir Sarah, tangannya membuka satu persatu kancing kebaya yang Sarah gunakan.
Mengangkat sedikit tubuh Sarah untuk melepaskannya. Rangga menelan berat ludahnya ketika dia melihat pertama kalinya tubuh Sarah yang tanpa busana, meski masih ada bra hitam berenda dan celana sebatas paha yang Sarah gunakan saat ini. Ketika Rangga ingin melanjutkan pintu terbuka, otomatis mereka menarik selimut.
"Astaga Rangga ini masih sore, dan jika ingin berbuat seperti ini pintu dipastikan kalian kunci." Fara tertawa sambil mengatakannya di depan pintu.
"Kak Fara sengaja pasti kan?" teriak Sarah dari dalam kamar. Dia malu, tapi juga kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dia, Suamiku
Storie d'amore'Saat masa depan ku tetap berpusat padamu' Kisah di mana menyerah menjadi alasan untuk berpisah,tetapi kehidupan baru yang kau jalani kembali berpusat padanya. Pada Dia kisah yang sudah lama kau kubur dalam balut kain emas, dan tak ingin kau buka l...